1.SCHOOL

272 76 66
                                    

2 minggu kemudian....

Matahari mulai menampakkan wujudnya perlahan memancarkan sinarnya yang menembus celah celah jendela.

Clara mulai membuka mata perlahan karena sinar matahari. Dan Hari ini dia sekolah di sekolah barunya.

"Aduh, silau banget sii," ucap Clara sambil membuka mata.

Lalu datang Bunda Clara yaitu Rinda dengan mengetok pintu kamar Clara yang menurutnya belum bangun.

"Clara, bangun nak udah pagi," ucap Bunda sembari mengetuk pintu.

"Hari ini kamu sekolah kan?" tanyanya.

Namun Clara tak menyahut, Bunda pun mengulang kembali perkataan nya sampai Clara bangun.

"Clara, bangun udah siang," ucap Bunda.
"Clara, bangun gak?" tanya Bunda
"Clara, dalam hitungan ke lima kalo kamu gak bangun akan Bunda siram nih," terus bunda.

Seketika mendengar kalimat terakhir Bunda nya Clara pun langsung bangun dengan tergesa gesa.

"Iya Bun, Clara bangun," jawab Clara.

"Bunda tunggu di bawah buat sarapan." Setelah mengatakan itu, Bunda pergi ke bawah.

Setelah selesai dengan ritual mandi, sekarang Clara sudah memakai seragam sekolah barunya itu. Jika orang yang melihat Clara saat ini mungkin dia bakalan ternganga terus pingsan deh, terlalu lebay sih tapi memang gitu kenyataannya karna Clara Cantik seperti Bidadari mungkin.

Setelah sarapan, Clara berpamitan kepada kedua orang tuanya karena hari ini dia diantar oleh supirnya dan papahnya membawa mobil sendiri karena ada meeting pagi hari ini.

"Bun, Pah, Clara pamit berangkat dulu ya," pamit Clara sambil mencium punggung tangan kedua orangtuanya itu.

"Iya, kamu belajar yang bener jangan sampe di Drop Out lagi dari sekolah yang ke sekian kali kamu pindah," kata bunda sambil memegang pucuk kepala putrinya. Dan Clara membalasnya dengan hanya terkekeh.

Setiba di halaman sekolah barunya,Clara turun dari mobil mewah yang di kemudikan sama sopirnya Mang Mamat.

Semua mata tertuju pada gadis yang baru saja turun dari mobil mewah nya itu, merasa di perhatikan Clara pun langsung menatap tajam kepada mereka yang memperhatikannya lalu bergumam.

"Kenapa sih, mereka semua liatin gue terus, gue emang cantik tapi gak perlu segitunya kali," pede Clara, tapi memang benar Clara Cantik.

"CLARA!" teriak Carissa menghampiri Clara yang tengah berjalan menuju koridor kelasnya.

Merasa namanya terpanggil, Clara menoleh kebelakang ternyata dilihatnya seorang teman dia yang suka teriak dan membuat Clara kesal.

"Apa sih lo, masih pagi udah teriak aja buat gendang telinga gue jadi gak enak tau!" ketus Clara.

"Hehe sorry Ra," ucap Carissa dengan cengiran kuda. "Kelas bareng yok," lanjut Carissa.

"Eh,lo tau gak--" ucap Carissa lagi.

"Gak tau, kan lo belum kasih tau gue," ucap Clara memotong ucapan Carissa. Yah, begitulah Clara memotong ucapan orang lain sudah biasa bagi dirinya.

"Yee, lo mah gue belum beres ngomong udah di potong aje," kesal Carissa karena ucapan nya terpotong oleh ucapan Clara.

"Yaudah,apa?" tanya Clara.

"Hari ini, si Devan pindah kelas cuyy," sahut Carissa.

"Si Devan temen sebangku gue,yang rese banget itu?" ucap Clara biasa aja.

C L A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang