8.TARUHAN

70 19 16
                                    

                  Selamat membaca

Hari ini tidak ada yang istimewa, seperti biasa Clara sekolah dan berjumpa dengan teman-temannya, dan semua pelajaran yang membosankan untuknya terutnama ilmu sejarah.

Saat ini di kelas Clara, sedang ada guru yang menjelaskan materi matematika namun, Clara malah enak-enakan tidur di kursinya, yang berada di paling pojok dan titik buta seorang guru.

"Ada yang tidak dimengerti?" tanya bu Septi yang terkenal sedikit killer, ketika sudah selesai menjelaskan.

"Tidak Bu," jawab seorang murid

"Alhamdulillah, ngartos Bu," jawab salah satu murid lainnya dengan logat khas sunda

"Yasudah silakan yang bisa jawab pertanyaan ini," setelah mengatakan itu, bu Septi menuliskan sesuatu di papan tulis

Ternyata sesuatu tersebut adalah soal dari materi yang dijelaskannya tadi. Namun tidak ada seorang pun murid yang maju ke depan untuk menyelasaikan soal tersebut.

"Jika tidak ada yang maju, ibu tunjuk ya," ucap bu Septi memperingati

"Tunjuk aja Bu, tapi yang depan dulu," balas Kevin sang ketua murid

Bu Septi pun mulai berjalan mondar-mandir, seperti seterika yang sedang merapikan baju, kemudian bu Septi menunjuk seorang murid.

"Kamu Vani coba kerjakan," ujar bu Septi

Mau tidak mau murid tersebut pun maju untuk menyelesaikan soal tersebut. Setelah selesai murid tersebut kembali ke tempat asalnya.

"Ibu kasih satu soal lagi,"

Setelah selesai menulis soal di papan tulis, bu Septi langsung duduk di kursinya dan menunggu seorang murid untuk menyelesaikannya, namun lagi-lagi tidak ada yang mau maju ke depan.

"Kali ini Ibu pilih dari absen,"

Setelah mengatakan itu, bu Septi langsung membuka buku absennya untuk memilih muridnya mengerjakan soal yang dia buat.

Semua murid berharap untuk tidak terpilih, karena soal yang diberikan bukanlah soal biasa namun, soal yang hanya sedikit sangkut pautnya dengan materi dan penyelesaiannya begitu rumit.

"Oke, Ibu panggil sekarang, Clara Prinsha mana?" tanya bu Septi

Semua murid merasa lega untuk beberapa detik, namun pada saat mengetahui bahwa Clara tertidur mereka gelisah, takut jika mereka semua terbawa untuk hukuman.

"Clara Prinsha?!" ujar bu Septi yang sepertinya mulai kesal

Pada saat semua murid melihat Clara penuh harap, dan pada saat itu juga bu Septi mengetahui bahwa salah satu muridnya tertidur di kelasnya. Bu Septi langsung berjalan dengan cepat menuju kursi Clara.

"Ra bangun dong," ucap Vina

"Ra, please lah bangun dong," ucap Carissa

"CLARA!" sentak bu Septi pada saat sampai di depan kursi Clara, namun Clara tak kunjung bangun

"CLARA! Bangun kamu!" lagi-lagi bu Septi membangunkan Clara namun sepertinya Clara enggan untuk bangun

"Clara, bangun nak," ujar bu Septi membangungkan Clara, namun kali ini dengan nada lembut berbeda dengan sebelumnya, dan akhirnya Clara bangun.

"Ish apa sih lagi enak juga," ucap Clara yang tidurnya merasa terganggu

"Ssst, di depan lo siapa woy," ucap Vina memberitahu

"Eh Ibu, ngapain disini Bu?" ucap Clara terkekeh saat menyadari di depannya ada seseorang

"Dagang Clara," balas bu Septi yang kelewat kesal

C L A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang