●♡●
__
● ● ● ● ● ●
Leon masih duduk disofa tak jauh dari Alex.
"Pah, Leon mau tanya boleh?" tanya Leon dengan sopan.
Alex mengalihkan perhatiannya dari tv dan menoleh pada Leon.
"Tentu prince, tanyakan apa saja yang ingin kau ketahui selama ini"
Leon bedehem sebentar untuk menetralkan nafasnya.
"Selama ini kemana kalian membawa Achaku? Dan kenapa kalian tak memberi kabar sekalipun?"
"Baiklah pertama papa mau minta maaf sama kamu prince karna papa sama mama tidak memberitahu kalian kemana Salsa dan kami selama ini" Leon menatap sendu ketika mendengar penyesalan Alex.
"Kami membawa Salsa ke Russia untuk pengobatannya, dan alasan mengapa kami tidak memberi kabar sekalipun pada kalian adalah Salsa. Salsa menyuruh kami untuk tidak memberitahu kalian karna waktu itu ia sempat putus asa dan berfikir bahwa ia tidak akan selamat padahal kami sudah memberikan penjelasan bahwa ia pasti selamat" lanjut Alex.
"Tapi mengapa? Mengapa ia tak mau aku mengetahui kabarnya saat itu?" lirih Leon.
"Saat itu Salsa ingin kau dan keluargamu melupakan dirinya karna ia merasa bahwa umurnya tak lama lagi"
"Memangnya Acha sakit apasih pa? Dan sekarang bagaimana keadaannya apakah sudah sembuh?"tanya Leon lagi dengan raut khawatir
"Salsa sakit Leukimia dan itu cukup parah sampai-sampai harus melakukan perawatan di luar negeri, dan sekarang Alhamdulillah ia sudah dinyatakan sembuh namun, kita harus tetap menjaganya karna penyakit itu bisa datang lagi"
Leon bernafas lega setelah mengetahui bahwa gadisnya sudah sembuh, ia sangat bahagia dan mulai sekarang ia sudah bersumpah bahwa akan selalu menjaga gadisnya yang manja dan sedikit nakal karna semua keinginannya harus dipenuhi.
"Apa ada lagi prince?" tanya Alex yang hanya dibalas gelengan kepala dari Leon.
Tak lama Rina datang dari arah dapur dan menghampiri mereka.
"Ayo kita makan, makanannya sudah siap, dan Leon tolong kau bangunkan princess mami ya" ucap Rina dengan senyuman lembutnya.
Alex bangkit dan merangkul posessive pinggang istrinya dan membawanya pergi ke meja makan karna jujur ia tak suka istrinya tersenyum dengan lelaki lain walaupun itu hanya Leon .
Leon hanya mendengus melihat kelakuan Alex yang sangat posessive lagi pula siapa juga yang mau merebut istrinya yang sudah jelas-jelas sudah ada Achanya untuk apa ia merebut Rina? Huft.
Leon melangkah keatas dan pergi ke kamarnya yang sekarang ditempati oleh Achanya, dengan perlahan ia membuka pintu dan mendekat keranjang dimana Acha tengah tertidur dengan memeluk boneka kesayangannya si Ice bear boneka beruang putih karakter dalam kartun we bare bears yang sangat Acha sukai dan sialnya itu membuat Leon cemburu karna jika Acha sudah bermain dengan boneka beruang itu Acha pasti lupa akan segalanya termasuk dirinya, rasanya ingin kubakar saja boneka laknat itu enak sekali dia menempel pada Achaku, kira-kira begitulah batin Leon bersuara.
Perlahan Leon menjauhkan boneka itu dari pelukan Acha meletakkannya dibawah dan ia ikut berbaring memeluk posessive pinggang Acha meletakkan kepalanya dicekuk leher Acha menghirup aroma vanila dari tubuh Acha, aroma ini yang menjadi candu Leon.
"Achaa...wake up sweetheart"panggil Leon dengan lembut seraya mengusap pelan kepala Acha.
Namun tak ada pergerakan dari Acha, ia masih setia dengan alam mimpinya, sehingga Leon menemukan cara untuk membangunkan sahabatnya yang kebo ini.
Leon mendekatkan wajahnya pada wajah Acha dan....
Cup...
Cup...
Cup...
Cup...
Cup...
Cup...
Cup...
Cup...
Dikecupnya seluruh wajah Acha mulai dari dahi, kedua mata, hidung, kedua pipi bakpao, dagu dan terakhir sudut bibir Acha.
Acha terlihat menggeliat dan berguman tidak jelas layaknya bayi, itu semakin membuat Leon gemas dan langsung menghadiahinya dengan kecupan berkali-kali lagi di seluruh wajah Acha.
Acha terlihat mulai membuka kedua matanya dan perlahan mengerjap pelan, ia tertegun sedikit terkejut dengan apa yang ia lihat saat pertama kali ia bangun, ohh apakah aku sedang berada disurga?. Batin Acha, bagaimana tidak saat ia bangun ia sudah mendapati pria tampan bak dewa yunani tersenyum lembut padanya sambil memeluk posessive tubuhnya, namun ia seperti kenal dengan pria ini tapi siapa?, ia berpikir keras sampai- sampai ia tersadar dan membulatkan matanya yang sekarang sudah berkaca-kaca.
Ia melihat pria tampan itu juga berkaca-kaca, ia tak percaya sekarang di depannya orang yang selama ini sangat ia rindukan, apakah ini mimpi?! Ohh aku tidak percaya ini ya tuhan, kuharap ini bukan mimpi batinnya sambil menutupkan kembali kedua matanya untuk memastikan ini kenyataan atau hanya mimpi.
Salsa kembali membuka kedua matanya ia terkejut sungguh ia tak dapat lagi membendung air matanya ia sangat merindukan sahabat yang sudah ia anggap saudaranya sendiri.
_
_
_
Tbc
Jan lupa wang parkir (voment)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl [HIATUS]
KurzgeschichtenMenceritakan tentang seorang pemuda tampan yang sangat posessive pada gadis imut yang merupakan sahabatnya. Akan tetapi Ia mencintai, ralat sangat amat teramat mencintai gadis imutnya itu. Namun, akankah gadis imut itu membalas perasaannya? Sedang...