⌯' ▾ '⌯ Happy reading ⌯' ▾ '⌯
________________
Jam pelajaran sudah dimulai 30 menit yang lalu, seorang pemuda sedang berlari di gang.
Bukan, ia berlari bukan karena terlambat ke sekolah, akan tetapi ia berlari karena sedang dikejar preman yang berjumlah 4 orang.
Joshua, ya pemuda yang sedang dikejar oleh para preman tersebut adalah Joshua.
Mengapa ia bisa dikejar para preman itu?
Flashback on
Saat ini Joshua sedang berjalan menuju sekolah, mengapa Joshua tak memakai motornya? Because tadi saat di setengah perjalanan motor Joshua bannya bocor sehingga mengharuskan ia untuk kebengkel.
Karena tak mau menunggu, Joshua memilih untuk berjalan saja, tiba-tiba 2 motor menyalip Joshua dan dengan tiba-tiba berhenti dan menghalangi jalan Joshua.
"Woy berhenti lo!" teriak salah satu preman berjenggot yang sudah turun dari motor, preman tersebut bernama Jeproy.
Joshua hanya menatap datar keempat preman yang sudah berada dihadapannya ini.
Preman bertubuh gempal dan berkalung rantai maju kearah Joshua, Tatang namanya.
"Serahin duit yang lu punya sekarang juga!" ucap Tatang.
Joshua menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum smirk.
"Kalo gue ga mau?" jawab Joshua.
Keempat preman tersebut saling bertatapan sebentar, lalu kembali menatap ke arah Joshua.
"Kalo lu kaga mau nyerahin duit yang lu punya, kita bakal hajar lu sampe babak belur" Ancam Tobi, preman bertubuh kurus dan rambut gondrong.
"Ogah" tolak Joshua mentah-mentah.
"Wahh bocah upilan nantangin nih bos" ucap Lakik menatap Jeproy.
"Udah gausah banyak bicit, HAJAR" perintah Jeproy.
Tatang dan Tobi langsung maju dan menghajar Joshua, namun semua serangan mereka dapat Joshua tangkis dengan gesit.
Tatang dan Tobi sekarang sudah tumbang, giliran Lakik untuk menyerang.
"Hyaaatttt" Teriak Lakik sambil mengepalkan tangannya dan hanya memukul dada bidang Joshua pelan, ralat sangat pelan karena memang dasarnya Lakik tak seperti namanya, Lakik adalah preman letoy.
Joshua sempat tertegun dan langsung mendorong tubuh Lakik sampai tersungkur.
"Alah dasar kalian tidak bisa diandelin, bangun semuanya bangun" kesal Jeproy.
Joshua melihat jam ditangannya, ia pun kembali berjalan memilih mengabaikan preman yang sudah kembali berdiri.
"Sialan dia kabur, KEJAR!" Tobi, Tatang dan Lakik langsung berlari menuruti perintah Jeproy untuk mengejar Joshua.
Joshua yang menyadari hal tersebut langsung berlari menuju gang yang bisa tembus ke LeSa HS.
Flashback off
Joshua masih dikejar oleh keempat preman yang tak letih itu.
Kalian bertanya, 'kenapa si Joshua kaga ngelawan lagi?' silahkan dijawab Jo.
'Males'~ Joshua
'Yaelah jawab ae Jo'~ Author
'Males'~ Joshua
'Males mulu lu Jo, tinggal jelasin kenapa lu kaga ngehajar preman itu apa susahnya sih bapak Jojo'~ Author
'ya karna gue males, bodoh'~ Joshua
'O-owwgeyy:)'~ Author
Ok skippp
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Sedangkan disisi lain seorang gadis berseragam sedang berjalan santai sambil bersenandung kecil, ia tetap santai meskipun jam pelajaran sudah dimulai 30 menit yang lalu, siapa lagi kalau bukan Mutia sang Bad girl.
Kembali ke Joshua yang masih terus-terusan dikejar, sekarang Joshua melihat didepannya ada perempatan.
Joshua melihat kebelakang dan mengetahui bahwa preman-preman tersebut masih tidak kelihatan langsung memilih untuk berbelok ke kanan.
Joshua menyadari bahwa ada seorang cewek berseragam LeSa HS yang sedang berjalan santai, dari belakang cewek itu nampak ga asing, pikir Joshua.
'Dia' batin Joshua sambil tersenyum tipis.
Mutia, ya gadis tersebut adalah Mutia.
Joshua berjalan tepat disamping Mutia sekarang membuat Mutia terkejut.
"Gilak lu udah kayak setan aja tiba-tiba muncul" ucap Mutia sambil melototi Joshua.
Joshua hanya menatap lurus kearah depan, tanpa disadari oleh Mutia...
Joshua tersenyum tipis:).
Dari kejauhan terdengan suara ribut yang Joshua ketahui bahwa itu para preman tadi.
'Ck ga ada capenya tu preman' pikir Joshua.
"Ada apaan sih, kok kayak ada suara ribut yah" saat Mutia ingin menoleh kearah belakang, Joshua langsung menarik Mutia kearah gang yang lebih kecil dan gelap membuat Mutia terpekik.
Mutia memberontak dengan mulut yang dibekap oleh Joshua.
"Shhtt diem, kamu mau kita ketangkep sama preman itu hmm?" tanya Joshua tepat didepan muka Mutia dengan suara berbisik namun terdengar agak serak ditelinga Mutia.
'Aduh mamaee gilak si shua suaranya deep banget anjrott, bikin gue dag dig dug ser ajh huhu mana deket banget lagii aarghh stop it Mutia' begitulah kira-kira hati Mutia berkata.
Para preman tersebut terlihat frustasi sekaligus kesal dan langsung pergi atas perintah Jeproy.
Joshua dan Mutia menghela nafas lega.
Para preman sudah pergi, namun Joshua belum melepaskan tangannya pada mulut Mutia.
Mutia yang menyadari hal tersebut langsung menepuk lengan Joshua agak keras, namun tak terasa bagi Joshua.
Joshua langsung melepaskan bekapannya, lalu mereka berdua keluar dari tempat gelap tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju LeSa HS.
Mereka berdua berjalan dalam kesunyian, hingga suara Mutia menghilangkan kesunyian diantara mereka.
"Mereka tadi tuh siapa zih?" tanya Mutia.
"Preman" jawab Joshua datar, yang membuat Mutia memutar bola matanya malas.
"Gue juga tempe klo mereka preman, maksud gue tuh mereka siapa kenapa sampe ngejer-ngejer lu, jangan-jangan lu punya hutang sama mereka ya makanya mereka ngejer lu kek gitu, makanya jangan suka ngutang padahal lu kan kaya, kenapa malah ngutang, akibatnya lu dikejar ampe lubang semut kan" cerocos Mutia.
Joshua berdecak.
"Mereka mau ngerampok aku, bukan nagih hutang" jelasnya.
Mutia mengangguk.
"Oowghh bilang dung dari tadi, ehh wait hemm koq kek ada yang salah yahh, sejak kapan lu pake 'aku-kamu' ? Dan sejak kapan lu bisa ngomong panjang kek tai eh sorry tadi maksudnya" heran Mutia
Joshua hanya mengangkat bahunya acuh dan berjalan mendahului Mutia.
"Woyy syaland tungguin gue anzaee"
Mutia berlari menyusul Joshua yang sedang tersenyum tipis.
Entah kenapa pagi ini Joshua banyak tersenyum tipis, hal yang sangat jarang Joshua lakukan...Apalagi setelah bertemu Mutia ehh
Tbc
Sorry klo many typo
don't porget hwang parkir (voment) y gengs:)😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl [HIATUS]
Historia CortaMenceritakan tentang seorang pemuda tampan yang sangat posessive pada gadis imut yang merupakan sahabatnya. Akan tetapi Ia mencintai, ralat sangat amat teramat mencintai gadis imutnya itu. Namun, akankah gadis imut itu membalas perasaannya? Sedang...