Dari sekian banyak orang di dunia ini yang udah sampai 8 miliar—kalau aku gak salah cek sih. Kok bisa-bisanya temen Jungwoo itu Jung Jaehyun? Aku sama Rosie sampai gak bisa ngomong apa-apa. Bingung banget saat Jaehyun dateng dengan cengiran khasnya itu. Tanpa rasa bersalah meskipun dapet tatapan membunuh dari Rosie.
"Bisa-bisanya si brengsek ini dateng gak pake ngomong." Rosie berujar dengan bibir yang dirapatkan. Pipinya mengembung, mirip tupai yang sedang marah.
"Ya sori? Gue kira juga Jungwoo ajak yang lain." Balas Jaehyun sambil meraih sepotong chicken popcorn.
Aku mengendik, ya tak ada salahnya sih malah bagus karena teman menjadi nyamuk hubungan orang adalah Jaehyun. Setidaknya kami bisa membicarakan banyak hal. Rosie masih cemberut, membuatku menusuk pipinya gemas. "Rosie, mau kencan gak boleh kesel gini mukanya."
Gadis itu akhirnya menghela napas. Jungwoo baru kembali dari kamar mandi dan kami langsung berdiri. Perjanjiannya memang langsung berangkat setelah Jungwoo selesai dengan urusan perut. Oh, omong-omong tujuan kami adalah Puncak dan sekarang baru selesai sarapan. Jungwoo ingin membawa Rosie menaiki paralayang dan aku juga tertarik mencoba.
Perjalan kami cukup lama memang, namun juga menyenangkan. Sepanjang jalan diisi dengan lagu dari tahun '90-an sampai yang terbaru. Dari lagu anak-anak sampai lagu dangdut. Semua dinyanyikan asal tahu liriknya. Lokasi yang kami tuju sedang tak terlalu ramai, untungnya sih tidak ramai. Aku turun, mengikuti Rosie yang sudah menempel dengan Jungwoo. Kadang aku tak bisa mengikuti semangat keduanya, terlalu banyak hingga terasa melelahkan.
Jaehyun di sampingku, berjalan santai dengan tangannya memegang jagung bakar. "Mau gak?" Tawarnya dan aku menggeleng.
"Lo bisa naiknya Jae?"
Anggukan dari Jaehyun membuatku entah kenapa sedikit bangga. As expected from Jung Jaehyun. Si bisa segalanya. "Nanti lo naiknya sama gue aja, Lis. Gue udah punya sertifikat, tenang." Mukanya bangga sekali saat bicara demikian.
"Nyawa gue ada di tangan lo nih."
"Gue jaga. Apalagi kalau hati lo juga dikasih."
"Hah?" Balasku tak mendengar ucapannya.
Jaehyun menggeleng, kembali tersenyum. "Lo mau pake tripod gak? Gue bawa nih."
"Mau!" Tahu aja dia aku mau ambil gambar yang bagus. Memang, Jung Jaehyun terbaik.
Sebelum menaiki paralayang, kami mendapatkan sedikit pembelajaran mengenai ancang-ancang terbang dan saat nanti mendarat. Aku mengangguk, jantung berdebar cepat. Terutama saat kail pengaman mulai dipasang. Jaehyun ada di belakangku, terus membisik kata-kata untuk menenangkan. Di depan, Rosie dan Jungwoo sudah terbang lebih dulu. Oh, Jungwoo juga bisa menerbangkan paralayangnya. Sepertinya ia dan Jaehyun mengambil kelas bersama.
"Siap Lis?"
Aku mengangguk. "Siap."
Ancang-ancang diucapkan, langkah kami mulai mengalun melawan gravitasi. Kami berlari menerjang dinginnya angin hingga kaki tak lagi menapak daratan. Teriakan terdengar, dariku juga Jaehyun. Tangan melebar, merasakan udara di sekitar.
Ah, begini rasanya terbang. Menyenangkan.
"Bagus 'kan? Ambil kamera lo, jangan cuma dipeluk." Perkataan Jaehyun membuatnya sadar dan langsung mengarahkan kameraku. Mengambil foto juga video. Melakukan sedikit self camera bersama Jaehyun. "Kalau lo mau, lain kali gue ajak terbang lagi."
Aku menoleh, tersenyum lebar. "Ya mau lah!"
Untuk apa juga menolak? Terbang seperti ini benar-benar menyenangkan. Rasanya begitu bebas seakan bebas dalam hatiku terangkat, ditinggal di daratan dan dikubur dalam-dalam. "Lis, kalau ada yang lo tahan paling enak dikeluarin di sini. Biar gak ada yang denger."
Aku tertawa, "Bener juga."
Saran yang bagus sekali. Aku mengeratkan pelukanku pada tripod. Ada rasa yang selama ini tertahan, menginginkan untuk dilepaskan. "I LET YOU GO! I WILL LET GO YOU! I'M WILL GET OVER AND MOVE ON FROM THIS MISERABLE LOVE STORY! JUST YOU WAIT AND SEE! I WILL HAVE A BOYFRIEND!"
Di balik punggungku, Jaehyun tertawa dan aku mengikuti. Ia benar, rasanya lebih baik. Terpaan angin membuat mataku tertutup dan tanganku membuka lebar. "Younghoon, akan ada waktu di mata aku bilang I liked you. Sekarang perlahan, aku menyerah." Bisikku pelan, lirih.
Aku menyerah. Pada kisah cinta sepihak menahun ini.
•••
Selamat tahun baru!
-amel

KAMU SEDANG MEMBACA
lovesick girl.
Fanfic"Lucunya, gue masih aja suka sama lo." Warning: mengandung kata-kata kasar.