Davin melirik alorji di tangannya, waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Ini saatnya untuk Davin menjemput Aileen.Davin keluar dari kamarnya dengan outfit santai yang ia kenakan. Ia menuruni setiap anak tangga dan menemukan mamanya yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Asik banget si Ma nontonnya" Ratna menoleh kea rah anaknya itu
"Iya ini, coba tu liat kasian banget istrinya harus di madu sama suaminya" Davin mengikuti itruksi mamanya lalu ia duduk di sofa tunggal.
"Kalo papah begitu gimana mah?" Ratna memutar kepanya Sembilan puluh derajat ke arah Davin dengan cepat.
"Mau tangan kanan atau tangan kiri" Ratna menunjukan kedua kepalan tangannya.
Davin terkekeh dan mengakhiri candaan itu, karna iya ingat ia ada janji dengan calon pasangannya.
"Ampun Mama jago" Davin menyatukan kedua tangannya dan menunjukan wajah sok polosnya.
Acuh Ratna tak menghirauan rayuan si bungsunya itu dan kembali fokus dengan tontonanya kembali.
"Mah nanti temen Davin mau pada nginep, kira kira mereka nanti dateng jam sepuluhan" Davin melirik alorji yang melingkar ditangannya itu.
"Malem amat kesininya?" Ratna menanggapi Davin tapi tidak dengan matanya, yang sedang fokus mencari tontonan yang menarik.
"Davin mau jalan dulu sama Aileen, kasian dia mah gak ada temen mau keluar" setelah mendengar tuturan kata Davin, Ratna baru menoleh kearahnya.
"Bagus dong, ajakin ke rumah aja" Pinta Ratna.
"Next Time aja kalo itu mah" Davin mendekat ke arah Ratna dan menjulurkan tangannya untuk pamit. "Davin jalan dulu mah"
"Iya ati-ati bawa mobilnya, jangan kebut-kebut"
***
"Jalan ke mana nih?" Mobil Davin keluar dari area kompleks CitraLand.
"Terserah kamu aja Vin" Aileen menatap davin yang ada disebelahnya.
"Ph aja gimana?"
"Enggak ah, bosen"
"Gimana kalo Mekdi"
"kemaren baru dari Mekdi"
Davin sedikit melirik Aileen heran. Tetapi orang yang diherankan santai santai saja.
Beri hamba kesabaran ya tuhann
***
"Davin pulang" suara Davin memenuhi rumah yang megah itu.
"Dari mana kamu Vin? Kawanmu udah dateng dari tadi" Tanya Tama
"Abis jalan sama pacarnya dia pahhh" Goda Ratna pada anaknya itu"Apaan si Mah. Davin ke atas dulu, kasian udah pada nungguin Davin" tak ingin di goda lebih oleh Ratna, Davin memutuskan pergi meninggalkan mereka.
"Ternyata masih doyan sama cewe juga lo" suara itu lagi, siapa lagi kalau bukan Laura.
"Apaan si gajelas" sahut Davin sewot
Davin berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya, sampailah ia di depan pintu dengan cat hitam dan terdapat plang yang bertuliskan 'Knowledge is Power'
Davin memutar knop pintu dan membukanya, di sana sudah jelas terdapat dua orang sahabat barunya yang sedang asyik memainkan hp masing-masing.
Ilham menoleh kearah Davin yang nyelonong melewati mereka berdua tanpa mengeluarkan satu kata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIN
Teen FictionPerasaan yang sebenarnya tidak pernah terencana kan. Jangan ditanya jika mereka saling tau atau tidak? jawabannya sudah. Tapi apa yang membuat keduanya belum berpacaran. Mau tau selengkapnya? Semua jawaban dan alasan itu ada di cerita ini. Let's st...