Bising. Kata itu lah yang sedang memenuhi kelas XII IPA A saat ini. Kelasnya saja yang IPA tapi jiwa mereka IPS.
Keributan mereka bukan lah hal yang membuat guru resah, tetapi membuat kelas yang berada di samping kelas itu menjadi korban kebisingan dan kegaduhan kelas XII IPA A.
Saat ini kelas itu sedang melakukan perjuangan yang sangat amat penting. Yaitu mengerjakan PR di sekolah. Yang sekarang jadi PS bukan PR lagi.
Memang sudah jadi tradisi turun temurun sepertinya oleh para pelajar Indonesia. Sudah melekat dan sulit untuk di hilangkan.
"Woii ini soalnya ditulis!?"
"Mana buku gua njir"
"Jihan, Lo udah ngerjain?"
"Beginilah para pelajar negeri ini, kata PR bisa dirubah menjadi PS. Bagaimana bisa maju negeri ini"
"Berisik lo!"
Yahh seperti itulah kegaduhan mereka, bukan hanya tangan yang bekerja tapi mulut pun ikut berpartisipasi dalam hal ini.
"Oiya ini Bu Gina belom masuk, atau emang gak masuk?" Tanya salah satu siswa yang tengah fokus dengan pekerjaannya.
"Ada tadi, lagi ngurus anak pindahan" jawab siswa yang tadi melewati kantor.
"Serius ada anak pindahan? Cewe apa cowo?" Kepo siswi putri yang sedang bersantai karena dia sudah mengerjakan PR nya di rumah.
"Banci keknya, gatau juga gue" jawab asal salah seorang siswa.
"Ihh serius gue ini" ketus siswi itu kesal.
"Udah nanti liat aja" jawabnya acuh tak acuh.
15 menit berlalu. Dan seorang wanita yang sedang berbadan dua itu masuk kelas dan di ekori oleh siswa pindahan yang tadi di bicarakan oleh kelas itu. Dan tentu saja siswa itu menjadi perhatian seantero kelas.
"Selamat pagi anak anak. Maaf yaa ibu agak lama masuknya" salam Gina kepada seluruh siswanya.
"Pagi ibukkk" jawab mereka serentak.
"Ahh ibuk, telat aja kami gak seneng kok buk, apalagi kalo ibu gak masuk" Canda siswa yang duduk paling pojok belakang.
"Gimana?" Tanya Gina, agar siswa itu dapat menjelaskan ucapannya.
"Itu buk, si Rio abis nembak Ririn" siswa itu melempar penjelasan Gina.
"Kenapa jadi gua nyet!" Ketus Rio tak terima.
"Udah udah. Hari ini kita kedatangan siswa baru, untuk lebih lanjutnya silahkan kamu perkenalkan nama kamu" perintah Gina kepada siswa itu.
"Hay perkenalkan gue RAFARDAN KIN DAVIN, biasa di panggil Davin"
Hening. Tak ada satupun yang mengeluarkan sepenggal kata untuk Davin.
"Kok diem semua, sapa dong kawan baru kalian. Gimana si kalian ini" Gina menyadarkan kelas itu yang hening beberapa saat.
"Hayy Davin" sapa mereka kompak.
"Nah gitu dong masa harus di kodein. Gak peka kalian ini" goda Gina kepada semua muridnya.
"Abisnya ganteng buk, kaya oppa oppa Korea" Hela salah satu siswi yang memandangi Davin.
"Huuuu" sorak mereka menyerang siswi tersebut.
"Bu, Davinnya gak di suruh duduk tu, kasian berdiri terus"
"Oiya Davin kamu boleh duduk, Rafa kamu geser kebelakang biar Davin duduk sama Ilham"
Davin yang sedari tadi menunggu tawaran dari Gina tak mau menunggu lama lagi, ia langsung duduk di sebelah Ilham.
Jujur, hari pertama di sekolah baru, memang agak awkward, tapi lama kelamaan akan terbiasa sampai kata kata kasarpun tak jadi masalah.
Merasa sesi perkenalan sudah selesai Gina memulai pelajaran hari ini.
Ilham menyambut hangat kawan barunya itu untuk duduk di sebelah nya dan ia pun membenarkan kursi itu untuk Davin.
"Ilham" menjulurkan tangannya untuk Davin.
"Davin" menerima salaman dari Ilham dan senyum tanda senang bisa dapat kawan baru.
"Eh eh gue gak mau ketinggalan, ekhem kenalin gue Raditya Rafa adeknya Jimin BTS" Radit membenarkan kerah bajunya dan menjulurkan tangannya untuk Davin.
"Davin. Sodara kembarnya Jin BTS" tak mau kalah dari Rafa, Davin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Rafa.
Lalu mereka bertiga tertawa untuk kali pertamanya mereka berkenalan dan hanya mereka yang bisa mendengar tawa itu.
Sebelumnya Davin mengira hari pertama ia bersekolah di sekolah barunya ini, ia akan lama untuk beradaptasi dan sulit untuk mendapatkan kawan baru. Tapi itu semua hanya fikiran negatif nya.
Lihatlah sekarang belum ada 1 jam ia sudah mendapatkan kawan baru.
=======================================
#masanggaMaaf kalo ada typo
Silahkan di vote ya
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIN
Teen FictionPerasaan yang sebenarnya tidak pernah terencana kan. Jangan ditanya jika mereka saling tau atau tidak? jawabannya sudah. Tapi apa yang membuat keduanya belum berpacaran. Mau tau selengkapnya? Semua jawaban dan alasan itu ada di cerita ini. Let's st...