02

35 5 1
                                    

"Kamu ganteng" cewe yang duduk didepan Davin membalikkan kursinya menghadap ke Davin.

"Hah...apa?" Davin yang masih fokus ngobrol dengan Rafa dan Ilham sedikit terkejut dengan pernyataan cewe itu.

"Kamu ganteng banget" tegas ulang cewe itu.

"Ohh iyaa. Makasih. Kamu juga" Davin merespon baik cewe itu diiringi senyumannya. Toh dia juga sopan, walaupun dia sedikit agresif.

"Aileen ganteng gituu" Aileen menunjuk wajah bingungnya.

"Enggakk, maksudnya Lo cantik" Davin menjelaskan kata sebelumnya. "Oiya, kita belum kenalan. Davin" Davin mengulurkan tangannya untuk Aileen.

"Davinna Nara Aileen" Aileen membalas uluran tangan Davin.

Untuk siswa baru, Davin memang terlihat mudah beradaptasi dengan sangat cepat walaupun dirinya masih sedikit awkward.

Pastinya Davin masih tetap menjaga cara bicaranya dan ucapan yang dia keluarkan. Ia sedikit takut jika ucapannya bisa menyinggung perasaan kawan barunya.

Merasa sudah tidak ada lagi hal yang perlu dilakukan dengan Aileen. Davin kembali berbalik menghadap temannya kembali.

"Sayang" panggil Aileen.

"Ehh, sa..sayang??" Davin menanggapi bingung Aileen. Melihat sekitarnya apa benar dia memanggil dengan kata 'sayang'.

"Len kalo mau halu jangan sama Davin deh, kasian dia" saran Ilham kepada Aileen.

"Sama gue aja Len" Rafa mengangkat kedua alisnya beberapa kali sambil nyengir kuda.

"Ihh enggak, Aileen gak lagi halu. Davinkan pacar aku" Aileen mendekatkan duduknya dan meraih tangan Davin.

Davin yang kaget hanya bungkam dalam kebingungannya. Batinnya ia tak pernah menyatakan perasaannya kepada Aileen.

"Pa.. pacar, kapan gue nembak Lo yaa?" Davin bertanya sopan kepada Aileen.

"Yaa, bukan nembak si. Tadikan Davin bilang Aileen cantik" jelas Aileen."Berarti kan Davin suka sama Aileen" Aileen menggenggam tangan Davin lebih erat lagi.

"Yaa emang semua cewe cantik kan" jelas Davin pada Aileen supaya gadis itu tidak kepdan

"Tapi Dav-"

Tringgg!!

Ucapan Aileen terpotong oleh bel tanda istirahat.

Seketika itu semua penghuni IPA A pergi keluar kelas menuju kantin yang di cintai oleh siswa SMA CENDRAWANA.

"Udah udah, Davin jadi kebingungan no" tunjuk Rafa kepada Davin.

"Dav ayok ikut kantin, Lo harus coba makanan kantin CENDRAWANA" Ilham memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Untuk berjaga-jaga takut jika ada pencurian.

Davin harus mencoba beraneka ragam makanan yang ada di kantin CENDRAWANA. Selain rasanya yang enak, harganya juga yang sangattt terjangkau. Cocoklah buat anak sekolahan.

Davin ingin ikut pergi, tapi ia ingat ini hari pertama sekolahnya pasti ia jadi pusat perhatian.

Davin bukan ke geerran Lo yaa, tapi memang itu faktanya. Setiap ada siswa baru pasti menjadi pusat perhatian. Why?

Kedua temannya pergi meninggalkan kelas dan juga Davin. Mereka masih memaklumi Davin yang masih sedikit awkward untuk pergi ke kantin.

Berdua doang? Semua orang kekantin kecuali Davin dan Aileen. Padahal sahabat Aileen. Jihan dan Aurel sudah mengajaknya untuk pergi ke kantin.

DAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang