#2

844 174 19
                                    

Don't forget to vote and comment!

.
.
.

[Word : 1852 ]

...***...


Aku memakai jubah Gryffindorku dan berjalan keluar. Aku terlalu malas mengganti seragam, semoga prefek Hufflepuff tidak marah karena aku hanya mengenakan piama dibalik jubahku.

Aku melompat melewati tangga dua dua sekaligus. Tadi pagi kalau aku tak salah dengar, profesor Snape menyuruhku menunggu prefek Hufflepuff di bawah tangga asrama Gryffindor.

Hampir 15 menit lamanya aku mengobrol dengan beberapa lukisan, seseorang dengan jubah kuning hitam berjalan mendekat.

"Maaf aku terlambat. Kau menunggu lama?" Aku mengangguk angguk kesal.

"Baiklaaah, ayo cepat selesaikan ini! Aku harus menyelinap ke dapur setelahnya." Laki laki di depanku terkekeh, memang ada yang salah dengan wajahku?

"Ada yang lucu?" Ia menggeleng, "Hanya saja, kau cukup aneh Miss Williams. Mengatakan akan menyelinap kepada seorang prefek. Sangat berani."

Aku ber-oh ria dan ikut tertawa, "Tapi tunggu! Dari mana kau tau namaku? Apa kau menguntit?!"

Lagi lagi dia hanya tertawa, aku heran apakah setiap di sela sela agendanya dia menyelipkan kata tertawa disana. Yang ku lihat dia hanya tertawa dan tertawa.

"Siapa yang tidak mengenal kau dan dua kembar Weasley. Trio W."

"Tunggu, apa?"

"Yaaa sebutan kalian. Trio W, Weasley - Williams - Weasley. Ku kira kau senang mendengar gosip. Kebanyakan anak perempuan kan seperti itu."

"Kalau begitu aku tergolong langka. Aku tak peduli apa kata orang."

Aku merogoh saku jubahku, mengeluarkan beberapa permen. "Kau mau?" Lihat? Aku baik kan? Siapa lagi yang akan menawari seorang prefek sebuah permen selain aku.

"Oh tentu." Aku mengambil satu permen lain dan melihat pemuda di sebelahku.

Oh sial! Dia mengambil permen yang salah!

"H-hei bung! Kau baru saja menelan..-"


Hueegg



".. pastiles pemuntah."

"Oh hebat! Ayo ke kamar mandi!"

Bodohnya aku mencampur permen honeydukes dan pastiles pemuntah. Astaga, tapi aku cukup penasaran juga efeknya akan seperti apa. Bisa dikatakan, ini produk dari si kembar yg baru saja di perbarui. Dan pemuda yang ku seret ke kamar mandi ini adalah orang pertama yg akan menguji-nya. Oh, lebih tepatnya sudah mengujinya tanpa sengaja.

"Tahaaan! Jangan muntah di jalanan!"

Posisi kami berada dekat dengan kamar mandi Myrtle, aku menyeretnya kesana. Maaf bung, aku terpaksa menyeretmu ke kamar mandi perempuan.

Hooeekk

"Iuuuhh.."

Whooshh

"Huk.. huk huk.. phew, kasian. Kau apakan dia?"

Myrtle duduk di wastafel, tepat di sebelah prefek malang ini. "Pastiles pemuntah milik si kembar tak sengaja ku bawa. Awalnya mau ku masukan ke kantongnya Filch, tapi pada akhirnya berakhir seperti ini."

CONNECT || Fred × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang