#3

823 163 18
                                    

Don't forget to vote and comment!
.
.
.

[Word : 2262]

...***...


Jadi anak anak, kesimpulan dari cerita Twinny adalah Master Twinny sebelumnya juga pernah melakukan hal itu. Lebih tepatnya Damian Rosier, salah satu deatheater. Melakukan hal itu demi mendapatkan cinta sejatinya, Emma Brown. Wow.. bahkan seorang deatheater masih butuh cinta bung!

Sayangnya tak lama setelah mereka menikah, Damian mati dalam perang sihir pertama. Hal ini membuat keadaan Emma melemah tiap harinya dan beberapa minggu kemudian, Emma pergi menyusul Damian.

Ada beberapa hal yg ku ketahui dari percakapan bersama Twinny. Kalian percaya padaku kan?
Oh ayolah, aku tidak sebodoh itu sampai tidak bisa menangkap poin poin dari percakapan penting tadi.

Ekhem ekhem.. Baiklah!

Pertama! Setiap orang yg melakukan ritual itu, mereka akan mengetahui siapa soulmate mereka melalui mimpi. Selanjutnya, berusahalah agar kalian bersatu!

Kedua! Setelah kalian bersatu, kalian bisa melakukan kelebihan kelebihan hasil ritual. Oh! Kecuali 3 kelebihan ini, melihat hal buruk, merasakan perasaan & rasa sakit yg sama. Pihak yg menjalani ritual dapat melakukannya, bahkan sebelum berikatan.

Umm.. hanya itu yang bisa ku dapat hari ini. Hehe..

Tapi tak apa! Kedua kaki tanganku -(re : Fred & George)- akan bekerja lebih keras!

Aku menguap lebar dan mulai berbaring di ranjang. Semoga saja malam ini aku bisa bermimpi seperti yang George harapkan.

...***...

"Good morning Angelina."

Angelina menoleh dan menepuk punggungku keras, "Aw! Sial! Itu sakit! Kenapa kau pagi ini mendadak menyebalkan sih?!"

"Lebih menyebalkan kau Je! Berteriak teriak tak jelas semalaman! Lagi! Kau membuatku harus tidur dengan memasang penutup telinga."

Aku berkedip beberapa kali dan menggaruk kepalaku bingung, "Benarkah? Aku bahkan tak ingat, aku berteriak semalam?"

"Kau mengigau bodoh. Sangat berisik."

Aku mangut mangut, mengiyakan saja perkataan Angelina. Aku, masih dengan rambut awut awutan khas bangun tidur, berjalan turun menuju ruang rekreasi sambil berusaha mengingat mimpi apa aku semalam.

Pasalnya, ini sudah 3 hari semenjak diskusi kami bersama Twinny tapi aku selalu melupakan mimpi mimpiku di pagi hari. Benar benar sial.

Aku menghela nafas lelah. Ini akhir pekan, dan aku sama sekali tak berminat pergi ke Hogsmeade. Si kembar sudah jelas akan ke Zonko. Persedian bom kentut dan permen karet super rekat mulai menipis. Akhir akhir ini, kejahilan kami meningkat pesat.

Beberapa kali bahkan profesor McGonagall memberi kami detensi, ah tapi ya sudahlah. Anggap saja itu hiburan lain! Yaaa... lagipula detensinya cukup menyenangkan.

Golden Trio berderap menuruni tangga sambil sedikit berdebat. Oh, tontonan menyenangkan di pagi hari!

"Sudah ku bilang Ron! Itu berbahaya!"

"Oh ayolah Hermione! Menyelinap satu dua kali tak akan membuatnya di masukkan ke Azkaban."

"Sudahlah kalian berdua." Harry tampak lesu di tengah perdebatan Ron dan Hermione.

CONNECT || Fred × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang