11. Janji

177 14 2
                                    

"...Seseorang yang penting bagiku—Jika seseorang yang penting bagiku menjadikan seluruh dunia musuh mereka...

Sanggupkah aku melawannya untuk melindungi dunia?

Sanggupkah aku menjadikan dunia musuhku dan tetap mempercayainya?

Aku tidak tahu..."

.
.
.

"Tapi satu hal yang aku yakini,

Walaupun nantinya diriku akan melawan dunia untuknya--

Atau, melindungi dunia darinya...

Aku masih ingin bertemu.

Aku masih ingin bertemu mereka..."

.
.
.
.
.
.

* * *

"Ahh... Akhirnya-- Kanna-chan ketemu"

Shinpachi dengan lelah bersandar di depan pintu geser Yorozuya, ia sempat melepas kacamatanya dan mengelap ringan kaca-ralat, ia mengelap jiwa abadinya itu menggunakan kain lengan kimononya---

"WOIIII!!! APA-APAAN LU THOR BILANG KALO KACAMATA GINI JADI JIWAKU HAH?!!"

....

Si Kacamata protes dengan nada khas tsukkominya dan membuat author yang menulis fanfic ini berdecih.

"Cerewet ah lu Kacamata! Ga sopan ganggu narasi orang yang susah payah nulis kisah hidup lu yang miris kek gini"

"KAN EMANG UDAH KERJAAN LU THOR AIH!!"

"Dih maksa amat--ga kulanjutin ceritamu nangis ntar ye"

Kacamata pun bergidik aneh, entah kenapa persekian detik sebelumnya bulu kuduknya merinding untuk sesaat.

"Abaikan dia Author-san, Si Megane ini memang budak mami yang tidak tahu sopan santun-"

Kanna dengan suara imut malaikatnya menenangkan hati penulis narasi dengan mulus, namun sepertinya kata-kata yang ia pilih terdengar seperti sayatan pedang tajam pada hati nurani Si Kacamata.

"Wooee udahan ama Si Kacamata!! Setidaknya biarkan aku beristirahat dan menenangkan hati! Jangan cari masalah denganku dulu woe!!"

Kanna mendesah pelan dengan bola mata memutar, merasa lelah dengan tsukkomi dari Shinpachi yang terlalu mainstream.

"Udah ah Shinpachi--aku mau mandi terus makan, sukiyaki yak?"

"Matamu sukiyaki-duit belom cair woi!! Lagian mau beli sukiyaki gimana??? Orang buat beli sukonbu 200 perak aja gak mampu"

Kanna mendesah kesal, tak selang lama ia pun kembali menjelma sebagai tubuh Kagura.

"Ne Shinpachi... Aku mau makan sukonbu saja-aru"

Shinpachi menatapnya datar, setelah meminta makanan yang harganya tak masuk akal itu sungguh aneh jika Kagura tiba-tiba hanya ingin makan camilan saja.

"Kagura-chan... Aku tahu kau kelaparan, jadi setidaknya makanlah dengan nasi"

Kagura mengangguk pelan lalu masuk ke dalam kontrakan Yorozuya itu, Shinpachi hanya terdiam namun pandangannya masih mengikuti sosok gadis remaja itu menghilang dari jarak pandangnya.

"Kagura-chan..."

.
.
.
.
.
.
.

#Flashback

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang