06. Tak Ada Gunanya Terus Bersedih

307 26 2
                                    

.
.
.
.
.

Kagura meminum air putih di dekatnya untuk meringankan perasaannya sekarang, apa yang dipertanyakan Nobume kali ini benar-benar bukan topik yang ingin ia bicarakan.

Hubungan? Apa hubungan yang dimilikinya dengan si sadist itu? Memangnya kita kelihatan punya hubungan spesial ya? Apa kita terlihat dekat? Setahunya ia malah sering bertengkar gak jelas gitu, kenapa bisa si Nobutasu berfikir mereka berdua ada hubungan?

Banyak sekali pertanyaan muncul di kepala Kagura, tentu saja seorang Nobume bertanya seperti itu menurutnya aneh.

Ah... Mungkin karena itu ya?

Kagura berdehem kecil, setelah beberapa kali berfikir lebih logis akhirnya ia mengetahui alasan Nobume bertanya soal hubungannya dengan Okita Sougo.

"Aku hanya sering bertarung dengannya, itu saja"

"Kenapa kau bertarung dengannya?"

"Tentu saja karena dia sangat menjengkelkan-aru"

Kini Nobume terdiam, ia sepertinya memikirkan jawaban Kagura yang terdengar tidak meyakinkan itu.

"Kau tidak percaya aru-ka?"

Nobume menggelengkan kepalanya cepat.

"Iie, bukan seperti itu..."

Kagura menghela nafas panjang, sepertinya topik pembicaraannya tidak akan panjang. Dia cukup bersyukur karena hal itu.

"Aku... Cuma penasaran saja"

Lanjut Nobume dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Kagura hanya berdehem panjang merespon alasan Nobume, yah baginya itu tidak penting dan juga direspon terlalu berlebihan malah topik pembicaraannya tidak akan selesai.

"Aku harus segera pulang, mari kita bereskan..."

Nobume segera menyelesaikan makanannya dan membersihkan piring-piringnya, Kagura sendiri yang tengah melamun entah memikirkan apa, kini sedang panik sendiri.

"E-e-eh t-tunggu! N-Nobutasu sudah selesai?! Sebentaarr!!"

.
.
.

Kagura merebahkan dirinya di atas kasur, setelah merasa kenyang memang rebahan itu terasa sangat nikmat.

"Aah... Sudah lama aku gak gini-aru, pas aku latihan di luar bumi aku gak pernah rebahan kalo habis makan-aru..."

Kagura merasa bahagia sekarang, makan itu memang menghilangkan kondisi buruk di hati dan itu ampuh sekali *menurut Kagura.

Kagura merenung lagi di dalam ruangan kamar yang cukup dingin, melihat langit-langit kamar yang juga perlahan terlihat meredup cahayanya. Sepertinya kedua mata sewarna biru lautan itu perlahan menutup karena memang ia sedang mengantuk, tetapi si gadis nakal mantan Yorozuya itu malah menggosok matanya lagi agar tetap terjaga.

Naas si empunya kedua iris indah itu tak sengaja menatap langsung cahaya lampu kamarnya, dan buruknya cahaya itu mengingatkannya dengan warna cahaya yang dulu pernah ia lawan, sedikit kesal kenapa dulu ia tidak cukup kuat dan tidak bisa melindungi anjingnya Sadaharu. Tetapi bagaimana pun juga hal itu sudah berlalu, rasanya sakit sekali di dalam hatinya ketika ia harus menerima kenyataan bahwa ia tak bisa melakukan apapun pada salah satu hero yang menyelamatkan Edo bersamanya kalaw itu.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang