09. Ini Belum Selesai

173 19 2
                                    

"A-Anak.... Ya...??"

Dan tentu si megane tersayang kita semua ini masih syok, namun ia tetap menemani kedua loli imut jahannam berjalan menyusuri jalanan Edo yang terlihat dan terasa damai.

.
.
.

Shinpachi masih bengong, tak ada sinar lagi di dalam kedua mata di tubuh manusianya itu, bahkan sinar yang selalu mengkilap di kacamatanya pun juga perlahan memudar. Seolah-olah ia tak diisi dengan nyawa.

Kagura dan Tama malah asyik mengobrol serta membahas banyak hal yang menyenangkan disekitarnya.

"Nee nee Tama-chan, kita beli crepes itu yuk!"

"Waah ayo! Apa mereka juga menyediakan rasa oli mint gak ya...?"

Percakapan aneh yang menyertai perjalanan cukup membuat Shinpachi kesal, bagaimana tidak? Kesampingkan dahulu dirinya yang masih kebingungan dengan hal "Kagura menciut" atau "Anak Kagura yang entah siapa bapaknya"— Megane-kun ini bingung mau membawa kemana kedua loli dengan tampang tak berdosa ini.

*note : Cuma tampang doang*

Kalo gua bawa ke kota ntar kena ciduk Shinsengumi gimana? Ntar kalo ada yang ngelaporin gimana? Aduh apes banget salah kontrakan nenek Otose belum lunas pula, sialan emang Gin-san pergi ninggalin utang..., batin Shinpachi yang masih berjalan lesu dibelakang Tama dan Kanna bersamaan keringat dingin mengucur dari pelipisnya.

"Nee, nee, Cheery boy— Aku mau itu!"

"SIAPA YANG LO PANGGIL CHEERY BOY BANGKE?!!"

Kanna langsung lari terbirit-birit dengan gelak tawa lebar menuju sebuah stan jajanan entah apa itu, sesuatu yang panjang dan ditusuk layaknya sate.

"Tuh kan bener, sikapnya sama bener dah ama Si Kagura-chan..."

Shinpachi menunduk lesu, pikiran yang terus menganggu sebelumnya pun kembali lagi.

"Kagura-chan....Gomen..."

.
.
.

"Okita taichou! Gadis cilik itu dan megane sudah berjarak lebih jauh dari target—kami siap untuk perintah selanjutnya!"

Suara dari earphone wireless sebelah dari Okita Sougo pun memberi laporan dari kejauhan, dirinya yang tengah asyik dengan teropongnya untuk mengawasi sesuatu itu pun pecah konsentrasinya.

"Roger~" Jawab Sougo santai dan masih memakai teropong itu.

"A-Anu... O-Okita-san, sudah waktunya kita bergerak..."

Sougo masih diam tak menggubris teguran bawahannya itu.

"Uhm... Taichou??"

"SSSSTTT!!!"

Okita Sougo, mantan ketua divisi satu Shinsengumi...

Kini tergila-gila dengan gadis berpenampilan berumur 8 tahun dengan ciri-ciri gadis berambut panjang bercepol dua dengan warna vermillion.

Sougo pun diamankan.

.
.
.

Jalanan ramai, banyak bangunan yang masih dalam bentuk kontruksi tak sempurna, orang-orang banyak berlalu lalang di jalan dengan tawaan, senyuman, dan kegembiraan dengan keadaan yang damai ini.

Kanna yang notabene adalah nama samaran Kagura ini hanya bisa melihat keadaan di sekitarnya itu dalam diam, dadanya kembali terasa sakit, ia merasa sesak tanpa ada alasan berarti, melihat orang-orang Edo kembali bergembira juga membuatnya senang.... Tapi apa?
Perasaan apa yang menyedihkan ini? Kenapa ia merasa senang dan sedih secara bersamaan?

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang