01. Malam itu

387 34 2
                                    

Dingin.

Kenapa di sini begitu dingin...?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhinya setelah sekian lama aku kembali ke Edo. Aku menumpang kapal luar angkasa milik teman Gin-chan dan pada akhirnya aku diserahkan pada bos mafia itu ya.

Cih, kukira bos mafia yang dimaksud Mutsu itu adalah om-om menakutkan dengan perut yang gembul dan jenggotan, ternyata dia hanya si baka chihuahua. Aku terlalu berharap.

Kulihat pintu gudang ini tertutup rapat. Mungkin kuso gaki itu menguncinya dari luar. Ah... Mungkin aku tidak bisa keluar dari sini dengan mudah. Apa yang harus kulakukan?

Aku berkeliling ruangan mencari celah untuk keluar dari tempat pengap dan berlumut ini, bisa-bisanya Si Baj*ngan itu mengurung seorang gadis ruang penyimpanan senjata. Awas saja dia nanti.

Awas saja...

Awas... Saja...

....

Hhhh~

Jadi dia sudah bersama Mimawarigumi itu ya...?

***

Kagura kembali ke tempat semula ia tidur tadi, sembari membuka bungkusan kain yang ia bawa dari kapal Sakamoto. Ya, itu adalah bekal makanan yang ia simpan untuk keadaan terpojok.

Kagura tak mengira bekal ini akan ia makan setelah sampai di bumi. Apakah dunia ini segitu kejamnya hingga membuat Kagura yang berpulang ini malah terlihat seperti seorang pengelana yang hanya bersinggah untuk mencari pekerjaan yang layak?

Kagura mendengus dengan memakan onigirinya, tanpa alasan yang khusus ia mengumpat menyumpahi Sougo dengan berbagai mantra santet.

Dasar chihuahua aho, bodoh kuadrat, gila tingkat dewa!

Kagura sangat kesal, ia merasa kesal karena tidak segera bertemu Shinpachi ataupun Gintoki dalam waktu dekat ini. Namun sebenarnya ia juga merasa tak siap bertemu keluarga Yorozuyanya itu, ia hanya belum siap.

Kagura mengunyah pelan makanannya, kembali dia membuka kantung kecil yang berisi bola Sadaharu. Karena kejadian itu Sadaharu berubah menjadi bola dan Kagura berkeliling galaksi untuk mencari cara agar Sadaharu bisa kembali normal lagi.

Tetapi untuk saat ini, dia masih belum menemukan caranya.

Dilihatnya Sadaharu mungil itu dengan linangan air mata yang cukup banyak. Kagura pun tanpa sadar menangis lagi mengingat kerbersamaan Yorozuya sebelumnya.

Gin-chan, Shinpachi, Sadaharu... Maafkan aku-aru....

***

Sougo merasa tidak tenang di kasurnya, ia masih memikirkan Kagura yang tak sengaja ia kunci didalam ruang senjata tadi.

Bego dah gua ngunci dia di dalem... Ntar dia ngamuk bikin bolong tembok gua, ancur dah nih markas, nasib.. Nasib..., batin Sougo dibalik ekspresi cemasnya.

Sougo antara ingin segera kembali ke ruangan tadi atau ia tidur dalam keadaan tidak tenang. Tetapi ia juga memikirkan Nobume yang(mungkin) masih saja mengawasi gerak geriknya di atas gedung tinggi tepat di seberang jendela kamarnya.

Apes banget dah hari ini... Lagian aku kepikiran apaan juga ya ngunci dia di ruang senjata tadi?

Sougo merasa ia mungkin masih kesal karena Kagura tertidur tadi, atau karena dia yang tiba-tiba nyelonong kiss Nobume sebelumnya untuk membuat Kagura cemburu.
Bagaikan senjata makan tuan, alhasil Nobume salah paham akan perasaannya dan orang yang ingin buat dia cemburu(Si Kagura) malah tidur ngilang ke dunia mimpi tanpa melihat dirinya memanasi Kagura itu sendiri. Bodoh emang.

Aku bodoh..., batin Sougo tepuk jidat setelahnya.

***

Pagi pun tiba, Kagura sendiri terbangun karena sinar matahari yang menyinari tepat mengenai wajahnya.

Ah sudah pagi..., pikirnya sembari mengucek mata.

Ia melihat kembali satu-satunya jalan keluarnya dari ruang senjata ini, masih tertutup rapat dengan kokohnya.

Kagura merapalkan mantra santet tanpa sadar karena memang dia dendam pada Sougo untuk hal satu ini.

Alih-alih juga menghabiskan waktu sembari menunggu ruangan ini akan dibuka nanti, ia segera mengganti piyamanya dan bersiap seperti biasanya. Menggulung rambutnya dan memakai cepol dua, membersihkan tempat tidurnya yang entah ia simpan di mana di dalam bungkusan kain yang dibawanya itu, lalu juga segera merapikan kembali barang bawaannya.

Melihat Kagura yang rajin kaya gini dimana lagi selain di karangan author(yang mana mereka) fansnya Sorachi sensei*uhuk.

Ok lanjut.

Setelah beres, Kagura kembali berlatih menstabilkan kekuatannya.

***

Imai Nobume, setelah dia ditinggal pergi untuk selamanya oleh Sasaki Isaburo, ia hidup sendiri di asrama khusus polisi mimawarigumi.

Sebagai kapten, dia selalu menjaga kedamaian Edo di era revolusi ini dan menjaga salah satu temannya serta majikannya, Soyo Hime.

Mungkin ini mustahil untuk seseorang yang berhati dingin seperti Imai Nobume, namun itu memang kenyataanya.

Tahu apakah itu?

Yaps, memiliki perasaan ketertarikan pada lawan jenis. Dan ia menaruh hatinya pada Okita Sougo.

Ia penasaran dengan perasaannya pada polisi non elite itu, perasaannya hampir sama seperti yang ia rasakan pada Sasaki, namun ada perbedaannya. Dan itulah yang Nobume ingin tahu.

Dengan perlakuan yang Sougo berikan padanya malam kemarin, entah kenapa membuat dada Nobume terasa sakit namun itu juga terasa menyenangkan.

Perasaan apa ini....

***

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang