Suzy menepuk-nepuk bayi dalam pelukannya, berharap tangisan bayi perempuan berusia empat bulan itu mereda, "putri eomma pasti lapar, sebentar ya.."
Tak lama pintu kamar terbuka, memperlihatkan laki-laki berperawakan tinggi dengan setelan kantornya, "kenapa?" Lelaki itu bertanya dan berjalan mendekati Suzy.
"Sepertinya Aeri lapar, Ia terbangun dan menangis." Tangan laki-laki itu terulur untuk menggendong Aeri bergantian dengan Suzy.
"Bibi Won sedang menyiapkan susunya," dengan hati-hati Suzy membiarkan suaminya menggendong Aeri.
Beberapa menit kemudian tangisan Aeri perlahan berhenti, membuat Suzy kagum pada suaminya, "apa yang kau lakukan oppa? Bagaimana bisa Aeri langsung berhenti menangis saat digendong olehmu?" Lelaki itu hanya diam, matanya masih fokus memperhatikan pipi gembul putrinya. Membuat Suzy juga ikut memperhatikan Aeri dan memainkan pipi gembul bayi itu.
"Lihat oppa.. Aeri begitu mirip denganmu, terutama hidung dan matanya. Aku yakin saat kau bayi wajahmu mirip dengan Aeri." Jungkook tersenyum kecil, membernarkan ucapan Suzy. Jika dilihat lebih dekat, Aeri benar-benar mewarisi wajah Jungkook dibandingkan Ibunya. Membuat Jungkook merasa bangga akan itu.
"Tentu, Aeri adalah putriku." Jungkook tersenyum bahagia, sesekali mencium sayang Aeri.
"Jangan lupakan, Aeri juga putriku oppa."
.
.
.Aku bawa cerita baru, ada yang minat kah dengan kelanjutan ceritanya?
Nama asli debay ini Elina, gemes banget banget. Ada ig nya lho @ sujinihehehe_elinaelio
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstanding
FanfictionKehidupan baru Suzy diawali dengan kesalahpahaman, namun perempuan itu tulus melakukan apapun untuk keluarga kecilnya. Kookzy