9

773 138 57
                                    

Biasanya setiap pagi Suzy selalu menemani Jungkook untuk sarapan namun tidak pagi ini, perempuan itu memilih berdiam di halaman rumahnya. Bukan tanpa alasan Suzy melakukan ini, perempuan itu jelas terganggu dengan ucapan Sana juga Mina kemarin dan hari ini Suzy ingin membuktikan bahwa Jungkook memang mencintainya, meskipun seharusnya Suzy tidak perlu melakukan ini.

Mungkin Suzy akan mulai dari hal-hal kecil, seperti saat ini. Perempuan itu ingin tahu apa Jungkook akan menemuinya dan berpamitan sebelum berangka kerja atau tidak. Bukankah itu hal yang wajar yang sering dilakukan kebanyakan orang yang tinggal satu rumah? Suzy tertawa kecil merasa konyol akan itu, bagaimana bisa Ia mengukur rasa cinta seseorang hanya dengan ini? Ah tapi tidak apa-apa, setidaknya Suzy akan tahu seberapa Jungkook menganggapnya juga menghargainya sebagai seorang istri bukan? Lagi pula Suzy yakin Jungkook akan melakukannya sama seperti hari-hari sebelumnya ketika Ia dan Aeri menemaninya sarapan di meja makan.

Namun semakin lama perempuan itu merasa semakin bosan menunggu Jungkook seorang diri di halaman rumahnya, Suzy kira Ia hanya perlu waktu dua puluh menit menunggu Jungkook menyelesaikan sarapannya dan ternyata lebih. Membuat Suzy memutuskan untuk menemui suaminya di ruang makan dan tidak memperdulikan lagi tujuan awalnya.

Sesampainya di meja makan, Suzy mengerutkan keningnya ketika tidak mendapati Jungkook di sana, Ia hanya melihat piring kosong yang Ia yakini milik Jungkook. Dan tak lama setelahnya Suzy bisa mendengar suara deru mesin mobil yang perlahan menjauh, membuat hati kecil Suzy mencelos seketika.

"Mungkin Jungkook terburu-buru." Gumam Suzy pelan, berusaha tersenyum kecil guna mengurangi kekecewaannya saat ini.

.
.
.
.
.
.

Selepas kepergian Jungkook, Suzy mengajak Aeri berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Ia ingin menghirup udara segar dan berharap bisa mengurangi beban pikirannya. Setelah dirasa cukup jauh berjalan, perempuan itu duduk di salah satu kursi di dekat pohon ginkgo dengan daun yang masih berwarna hijau. Suzy mendekatkan kereta bayinya membuat Ia leluasa melihat Aeri, bayi cantik itu tertawa ketika melihat wajah Suzy, seolah menyampaikan bahwa Ia bahagia melihat wajah Ibunya.

Suzy mencium gemas putrinya lalu mengusap pipi Aeri pelan, "eomma sangat menyayangi Aeri.. Aeri juga menyayangi eomma bukan?" Suzy berucap, menatap lembut putrinya. Ingin sekali Suzy mendengar putrinya mengatakan hal yang sama, bahwa Ia juga menyayanginya namun Ia sadar Aeri belum bisa bicara.

Suzy menghela napas panjang
ketika kembali mengingat ucapan Sana juga Mina kemarin, ditambah kejadian tadi pagi membuat Suzy berpikiran mungkinkah selama ini Jungkook masih mencintai Seungri? dan mungkin itu alasan kenapa selama ini Jungkook tidak pernah mau menyentuhnya?

Suzy menggelengkan kepalanya pelan, "tidak, tidak mungkin Jungkook seperti itu Suzy! Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu pada suamimu?" Perempuan itu menepuk pelan jidatnya berusaha menghilangkan pikiran buruk mengenai suaminya.

Memikirkan Jungkook membuat Suzy kembali mengingat pertemuannya dulu dengan lelaki itu sampai dimana Jungkook berani menemui Ayahnya dan meminta izin untuk menikahinya. Suzy masih ingat betul bagaimana dulu Jungkook berusaha meyakinkan Ibunya agar bisa menikahinya, saat itu Ibu Suzy tidak merestui keduanya karena status Jungkook yang sudah memiliki Aeri. Melihat bagaimana Jungkook berusaha meyakinkan Ibunya dulu membuat Suzy yakin bahwa Jungkook memang serius akan itu.

Ponsel Suzy berdering cukup keras membuat perempuan itu tersadar dari lamunannya, Jungkook menelpon membuat Suzy dengan cepat mengangkatnya.

"Suzy-aa, kau dengan Aeri?"

"Ya oppa, aku mengajaknya berjalan-jalan disekitar rumah."

"Wah benarkah? Sepertinya menyenangkan. Aku juga ingin ikut, aku iri." Jungkook berucap dan diakhiri dengan tawa kecil membuat perasaan Suzy menghangat seketika mendengar tawa Jungkook.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang