Suzy melihat mobil Jungkook diluar, menandakan bahwa lelaki itu juga bibi Won sudah pulang. Ia juga melihat mobil Taehyung terparkir di halaman rumahnya, itu artinya Taehyung datang ke rumahnya. Sejak kapan Taehyung datang? Kenapa tidak memberitahunya? Mungkin Suzy akan pulang lebih cepat kalau tahu Taehyung ada disini.
"Taehyung ada disini? Sejak kapan?" Suzy bertanya pada bibi Won ketika wanita itu menghampirinya berniat membawa Aeri untuk memandikannya.
"Tidak lama setelah kami sampai, Ia datang. Sekarang keduanya sedang ada di gazebo." Suzy bergumam mengerti.
"Tolong mandikan dulu Aeri ya? Nanti aku akan menyusul. Airnya sudah ada?"
"Airnya sudah siap," mendengar itu Suzy tersenyum kecil.
.
.
.
.
."Hari ini aku ingin memberitahu Suzy yang sebenarnya, namun sebelum itu aku menghormati mu sebagai suami Suzy juga teman baikku. Rasanya tidak baik jika harus mengurusi rumah tangga kalian tanpa melibatkan dirimu." Taehyung mulai membuka pembicaraannya dengan Jungkook.
"Apa yang ingin kau tahu dariku?"
Helaan nafas berat terdengar sebelum Taehyung melanjutkan ucapannya, "Selama ini aku melihat bagaimana Suzy sangat menyayangimu juga Aeri, tidak kah hatimu sedikit tergerak untuk mencintainya Jungkook? Ia bahkan sudah mengorbankan masa depannya hanya untuk bisa bersamamu juga Aeri. Ini sangat tidak adil, kalau benar kau tidak berniat membahagiakan nya. Lebih baik malam ini kau bicarakan baik-baik dengan Suzy mengenai keinginanmu yang akan menceraikannya."
Jungkook berbalik, ditatapnya lekat mata milik Taehyung mencoba mencari sesuatu yang lelaki itu sembunyikan. "apa kau melakukan semua ini karena kau mencintainya?"
Mendengar itu Taehyung tersenyum kecil, "Tidak. Aku melakukan ini karena aku sudah menganggap Suzy sebagai keluargaku sendiri, juga.. aku ingin meluruskan kesalahan yang kulakukan di masa lalu."
"Aku berbohong padanya tentang surat itu, aku mengatakan kau lah yang mengirimnya. Itu kenapa Suzy merasa kalian dekat sejak dulu." Lanjut Taehyung tanpa menatap Jungkook.
"Jadi ini alasan kenapa Suzy selalu membahas surat yang tidak aku mengerti, rupanya kau sendiri yang mengirimnya surat atas namaku dan bagusnya sampai saat ini Suzy mengira surat itu balasan dariku?." Jungkook tersenyum kecut.
"Bukan aku Jungkook, tapi Jimin. Jimin yang membalas surat Suzy."
"Jimin? Park Jimin?" Jungkook bertanya memastikan.
"Iya, tapi Jimin tidak tahu surat itu dari Suzy." Mendengar itu Jungkook menghela napas kecil, kenapa semuanya terdengar rumit? bagaimana jika sampai Suzy tahu tentang ini? Tidak menutup kemungkinan perempuan itu akan lebih memilih Jimin dibandingkan dengannya. Jungkook yakin Suzy mencintai dirinya bukan karena Ia adalah Jungkook, tapi karena namanya yang tertulis di surat itu.
"Taehyung.." Taehyung menoleh saat Jungkook memanggil namanya.
"Bisakah kau tidak mengatakan pada Suzy apa tujuan awal ku menikahinya dan siapa pengirim surat yang sebenarnya?" Taehyung mendengus kecil, merasa lucu dengan permintaan Jungkook yang jelas akan Ia tolak.
"Kenapa?"
"Karena aku mencintainya." Dengan senyum kecil Jungkook mencoba meyakinkan Taehyung. "Karena itu, bisakah kau memberiku kesempatan untuk membahagiakan Suzy? Aku sungguh-sungguh dengan ucapan ku. Aku tidak tahu kapan perasaan ini ada, namun yang jelas sekarang aku tidak ingin kehilangan Suzy dan sangat melegakan mengetahui kau tidak mencintainya Taehyung." Taehyung terdiam mendengar ucapan Jungkook hingga suara napas pendeknya terdengar pelan, tidak bisa dipungkiri Taehyung senang mendengar ini namun Ia juga merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstanding
FanfictionKehidupan baru Suzy diawali dengan kesalahpahaman, namun perempuan itu tulus melakukan apapun untuk keluarga kecilnya. Kookzy