Prolog

11.6K 1.6K 307
                                    

Seoul, South korea.
2020

08.00 AM KST

Kriing

Pemuda itu mematikan alarm yang dari tadi berbunyi.

"Kang Taehyun! Ayo bangun nanti terlambat sekolah!" seru sang ibu dari lantai satu.

"Iya! Sebentar!" balas pemuda bermarga Kang itu.

Pemuda itu merapihkan seragam sekolahnya dan turun ke bawah, ia melihat sang ayah yang sedang membaca koran pagi sedangkan ibunya sibuk menyiapkan sarapan.

"Pagi!" sapa sang anak pada orang tuanya.

"Pagi sayang, ayo makan. Hari ini ayah antar ya," ucap sang ibu.

"Loh kok tumben?" Taehyun duduk lalu melahap roti panggang buatan ibunya.

"Memangnya ga boleh? Biar temen-temenmu tau kalo Kang Taehyun punya ayah setampan ini," ujar ayahnya bangga.

"Mana ada! Aku lebih tampan," ucap Taehyun meledek ayahnya, sang ibu hanya tertawa melihat tingkah ayah dan anak itu.

Pemandangan ini terjadi setiap pagi di keluarga Kang.

"Taehyun-ah, hati-hati di jalan," nyonya Kang memeluk anaknya.

"Aku hanya pergi ke sekolah bu," Taehyun balas memeluk ibunya.

"Entahlah, aku hanya ingin memelukmu saja."

"Aku pergi dulu ya! Aku menyayangimu!"

Taehyun melambaikan tangannya lalu menyusul ayahnya yang sudah menunggunya di depan rumah.

Pemuda itu masuk ke dalam mobil sedan tua yang terparkir di depan rumahnya.

"Lets goo," ucap sang ayah, Taehyun terkekeh melihat tingkah ayahnya

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

Tuan Kang menyalakan radio yang ada di dalam mobil.

"Kemarin, Selasa 10 oktober, Sebuah pabrik bahan kimia meledak di Gwangju, terdapat 30 korban jiwa dan 100 luka parah. Pemerintah sedang melakukan penyelidikan dalam kasus ini."

"Gila, banyak banget korbannya," gumam Taehyun.

"Taehyun-ah," panggil sang ayah.

"Kenapa?"

"Jangan bekerja di pabrik."

"Pffft! Kenapa? Ayah takut kejadian itu terjadi padaku? Lagipula aku ingin jadi dokter tau!" Taehyun menertawai ayahnya.

"Memang kau cukup pintar?"

"Aku ranking satu di kelasku tau!" ucap Taehyun bangga.

"Wahh kau mewarisi kepintaranku," balas tuan Kang tak kalah bangga.

Taehyun hanya menatap ayahnya heran, kenapa ayahnya bisa sepede ini?

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

Mobil sedan hitam itu berhenti saat melihat lampu berganti warna menjadi merah.

"Pulang sekolah nanti ayah akan mentraktirmu bingsoo."

"Beneran?! ayah terbaik!" sorak Taehyun. Ekspresinya langsung cerah saat mendengar kudapan kesukaannya.

"Eum! tapi jangan bilang ibumu ya. Hanya di antara kita," sang ayah mengusap kepala putra kesayangannya itu.

UNDEAD | BTXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang