Special Part : Background (2)

3.6K 1K 35
                                    

5 hour before Undead epidemic
5 jam sebelum terjadinya wabah

Seoul, South Korea.
03.52 AM KST

Soobin berulang kali berusaha menghubungi ayahnya yang sedang bekerja di Gwangju.

Setelah mendengar kabar meledaknya pabrik kimia tempat ayahnya berjaga, ia langsung mencoba mengubunginya. Tapi sudah dua hari ayahnya tidak ada kabar, Soobin mulai kehilangan harapan.

Tok tok!

Soobin bangkit dari tempatnya dan membuka pintu apartemen, disana berdiri dua rekan sang ayah menatapnya sendu.

"Dimana ayahku?!" tanya Soobin panik.

Salah satu dari mereka memberikan kalung tanda pengenal prajurit tentara ayahnya.

"Maaf, dia menjadi salah satu korban disana. Ayahmu sangat berjasa bagi kami, juga negara. Ia juga rela merelakan nyawanya demi menolong rekannya.

Pemakamannya akan diadakan setelah evakuasi selesai dilakukan." kedua prajurit itu menghormat lalu pergi meninggalkan Soobin yang masih belum bergerak dari tempatnya.

"Tidak.." gumamnya, ia menangis memandangi kalung itu.

—ᴜɴᴅᴇᴀᴅ—

Sinar matahari mulai menyinari ruangan gelap itu, membangunkan penghuninya yang sedang tertidur.


Soobin membuka matanya, ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Walaupun ayahnya memang jarang di rumah, tapi tetap saja ia merasa kehilangan.

Pemuda itu bangkit melihat jam yang tergantung di sudut ruangan.

"Jam 10. Aku sudah terlambat kelas." bukannya panik, anak itu malah membuka ponselnya.

"Kenapa sepi sekali" gumamnya saat tak melihat chat di ponselnya, biasanya sang dosen akan mengumumkan nilai atau teman-temannya akan mencarinya jika ia terlambat.

Soobin membuka tirai jendela di kamarnya dan melihat pemandangan luar.

Matanya terbelalak melihat pemandangan di hadapannya. gedung-gedung terbakar, mobil-mobil saling bertabrakan, dan jangan lupakan jeritan jeritan yang sedari tadi tak pernah berhenti.

Soobin melihat seseorang menggigit orang lainnya. Tunggu, orang yang digigit kembali bangkit? Padahal badannya sudah setengah hancur.

"Astaga, apa yang terjadi. Sepertinya aku masih bermimpi" gumam Soobin. Pemandangan tadi membuatnya sedikit mual.

BRAK! BRAK!

Pemuda itu terkejut, pintunya di gedor dari luar secara kasar.

"Sepertinya ini bukan mimpi" ucapnya. Jantungnya berdegup sangat kencang.

Ia mengambil pistol di kamar ayahnya, sang ayah selalu memiliki persediaan senjata karena seorang prajurit diperintah untuk selalu siap dalam keadaan apapun.

"Tidak sia-sia aku meminta ayah untuk mengajariku" gumam Soobin.

Ia menatap pintunya yang masih di gedor dari luar.

"SOOBIN HYUNG! INI AKU, HUENINGKAI! TOLONG!" Ucap seseorang di luar.

"Hueningkai?" Soobin membuka pintu itu. Di hadapannya ada tetangga sekaligus teman bermainnya, Hueningkai.

UNDEAD | BTXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang