10.Tidak Habis Pikir

44 6 0
                                    

Hari tanpa tertawa adalah hari yang tidak berguna. Jangan lupa tersenyum dan nikmati harimu
-Es batu keldos-

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya gue sampai juga di rumah dan langsung diajak mas Gibran pergi katanya mau beli baju sekalian makan.

"Ngapain cemberut?" Tanya Gibran

Gimana ga cemberut baru pulang langsung diajak pergi.

"Ga denger ga punya kuping!"

Gue dan mas Gibran berputar-putar di mall untuk mencari baju tapi tidak ada satupun baju yang gue suka. Bukanya ga suka sih, tapi harganya mahal-mahal dan kebanyakan gaun.

"Cepet ambil sesuka kamu, saya cape mutar-mutar doang"

"Ngada yang suka mas"

Gibran mengerutkan alis kebingungan "Sebanyak itu ngada yang suka?"

"Orang gaun semua ya aku ga suka mas"

"Terus maunya apa kolor?"

"Ga gitu juga lah mas. Emang baju buat apa?"

"Gausah banyak tanya"
"Kenapa masih diem?"

Di bilang ga suka kok maksa, minta di gelundungin aja.

"Kalo masih diem saya pilihin sesuka saya"

Bola mata gue tercengang melihat Gibran asal mengambil barang tanpa melihat harganya.

"Jangan banyak-banyak mas, aku takut kamu ga bisa bayar" haha mulut gue emang.

Dia hanya melihat gue sinis lalu berjalan ke kasir untuk membayarnya .

"Totalnya berapa mba?" tanya Gibran kepada penjaga kasir

" 2 juta mas"

Mendengar nominal itu gue semakin kaget, nafas seperti udah di ujung sedangkan dia langsung membayar sebanyak itu tanpa komplen sedikitpun, ibarat duit tinggal metik kali ya bagi dia.

"Habis ini pulang yah mas?"

"Makan dulu"

Arrrh gue kira uangnya udah habis ternyata huhu gue kaya mimpi di siang bolong.

"Mau pesan apa mas, mba" tawar pelayan itu

"Kamu mau makan apa?"

"Sssseeetee-"

"Steak 2 jus jeruknya 2 ya mba"

"Baik mas ditunggu yah"

"Nama aja so Inggris tapi baca kaya gitu aja kaga bisa malu-maluin"  ucap Gibran yang gue tau itu sindiran buat gue.

"Ya maaf" kata gue malas.

Pukul 7 malam gue baru sampai di rumah dan harus pergi lagi buat dinner nemenin Gibran.

Rasanya kaku banget pakai gaun sama sepatu cewe banget, yang tinggi itu, ah pokoknya itu gue ga tau namanya.

"Jalan yang bener dong"

Gue biasa pake sandal jepit dan sekarang disuruh pake beginian?

"Aku mau pake sandal biasa mas, ini ga nyaman"

Gibran tidak menggubris kata-kata gue.

Oh ternyata dinnernya sama mantan dan pacar barunya pantes gue di ajak.

Dinner ini begitu hening, gue yang
keinget kelakuan busuk mantanya dan sahabatnya itupun langsung memulai nyindir.

"Mas mau cerita" Teriak gue. Bodo amat biar dua orang itu ndengerin.

Es DurenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang