7

734 108 15
                                    

"hahaha gak nyangka lo cepet banget gerakannya" ujar Jean dan langsung terduduk di pinggir lapangan.

Arumi pun ikut duduk disamping Jean dengan jarak yang agak jauh.

"Gitu deh kak. Kakak juga tinggi banget, susah rebut bolanya"

"Hahaha.... Udah puas kan?"

"Maksudnya kak?"

"Udah puas kan main basketnya. Tadi mah sama anak kelas lo gak main basket gue liatin"

Mata Arumi melebar. Jadi daritadi Jean memperhatikannya namun Arumi membuang ekspetasinya mengingat Jean sudah punya pacar.

"Seragam lo belum jadi?"

Arumi menggeleng.

"Gapapa kok kak, kata kepala sekolahnya bulan depan udah jadi kok"

"Lama banget, tumben koperasi gak ada stok seragam?"

"Eum.... Gitu deh. Kurang tau juga" ujar Arumi dan tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya.

Tak lama mata Jean menangkap luka memar di bagian sikunya.

"Rumi? Ini kenapa?" Tanya Jean kaget dan spontan menarik tangan Arumi.

Arumi menatap Jean kaget membuat cowok itu pun melepaskan pegangannya.

"Ehh sorry, gak sengaja"

"Gapapa kak. Ini luka jatuh kok"

"Itu memar, bukan goresan atau besut"

"Eum...iya gitu, jatuh terus kena benda hehe"

Jean hanya terdiam menatap Arumi. Kedengarannya gak masuk akal tapi sudahlah, sepertinya Arumi gak mau cerita hal sebenarnya.

***

"Je, lo jadi topik pembicaraan anak kelas gila" ujar Alvin heboh. Sedangkan Vano malah sibuk dengan nasi gorengnya.

"Hah? Gue kenapa?"

"Katanya lo tadi main basket sama anak gratisan itu ya?"

"Dia punya nama woi, namanya Arumi" sahut Vano.

"Oalah. Ya kan gue gak tau namanya"

"Ya emang salah kalo gue main basket sama dia?" Ujar Jean.

"Ya bukan gitu sih. Heran aja seorang Jeanile mau deketin orang duluan. Kita aja udah setahun temenan sama lo suka deketin lu duluan kalo enggak pasti gak ada yang mulai. Ya gak no?"

"Lo aja sih"

"Dih, jingan"

Vano pun memasuki sesuap nasi goreng ke mulut Alvin.

"Mulutmu kasar banget bangsat" ucap Vano.

"Terus lo ngomong bangsat gak kasar gitu?" Omel Alvin membuat nasi di mulutnya keluar.

"Alvin babi! Telen dulu woi, kena gue nih"

"Bodo amat"

Jean hanya tertawa melihat mereka berdua.

"Udah kalian berantem mulu. Awas suka"

"Aw... Vano" jawab Alvin dan mengedipkan matanya.

"Dih bangsat, jijik anjing sumpah" omel Vano dan langsung pergi untuk beli minum.

Alvin pun menarik piring nasi goreng Vano dan memakannya.

"Je, kalo lo deketin si Arumi. Kasian sama Cindy tapi" ujar Alvin.

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang