Jean menatap dirinya di depan cermin, memakai seragam sekolahnya dan almetnya.
Jean pun turun dan melihat keluarganya yang sedang sarapan.
"Pagi dek..." Sapa Jean pada Jevana.
"Pagi abang" jawab Jevana sambil mengunyah roti.
Karin berjalan mendekati Jean dan merapihkan rambutnya.
"Mama dengar kamu dipilih jadi ketua osis ya? Wahh selamat ya, mama bangga" puji Karin dan mencium pipi Jean.
"Makasih mah"
"Mamah! Jeva juga dapet nilai 90 di tes bahasa Indonesia. Huft-" rengek Jeva karna cemburu dengan kakaknya.
"Ohh yaa, aduh bangga banget sama si cantik satu ini" ujar Karin dan mencium kening Jevana.
Ya begitulah mereka, suka bersaing dalam mencari perhatian mamanya.
***
Jean pun menuruni motornya dan melepaskan helmnya. Ia berjalan menyusuri lorong, banyak sekali anak cewek yang menyapanya Jean sampai capek harus membalas mereka satu satu.
"Permisi kak" panggil seseorang dari tiga orang gadis yang tiba tiba menghadang jalannya.
"Ya?"
"Kalau kita mau ikutan club musik gimana kak?"
"Gue bukan anggota club musik" jawab Jean.
"Yahh, tapi katanya kakak ketua osis?"
"Ya terus? Gue harus ngurusin semua gitu?"
"Bu-bukan gitu kak, kita cuma mau minta tolong kasih tau ketua clubnya siapa?"
Jean menghela nafasnya dan tak lama menarik tangan seorang cowok yang lewat.
"Yud, kasih tau tuh ketua club musik siapa" ujar Jean.
"Misi" ucap Jean dingin dan melewati mereka.
"Kalian mau caper ke Jean dengan cara begitu ya? Hahaha gak mempan dek. Lagipula udah punya pawang dia, hati hati lho" ujar Yudi karna melihat wajah ketiga cewek itu syok saat tau Jean begitu dingin.
***
Jean mengetuk pintu ruang kepala sekolah.
"Permisi pak"
"Ohh sini Jean" ujar kepala sekolah itu ramah.
"Ini, ada murid baru. Sebenarnya bukan murid baru, tapi dia telat masuk seminggu karna ada masalah. Nanti kamu antar ke ruang 10 ipa 1 oke?"
"Ohh baik pak. Yuk"
Murid itu pun terbangun dari duduknya dan berjalan mengikuti Jean. Mereka pun pamit dan keluar ruang kepala sekolah.
Gadis itu menatap Jean kagum. Bagaimana bisa ada manusia setampan dia?
Tak lama mereka pun sampai di ruang kelas 10 Ipa 1.
"Permisi, mohon perhatiannya sebentar" ujar Jean lantang.
"Jadi hari ini kalian kedatangan teman. Sebenernya dia masuknya sama kayak kalian tapi baru bisa datang sekarang dan mulai sekolah disini. Silahkan perkenalkan diri kamu" Ujar Jean mempersilahkan gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
Teen Fiction"Because you're my felicity" -Jeanile Alvar- *Notes* Silahkan baca STEPBROTHER's dlu gaes. biar gak bingung biar nambahin pembaca juga sih awowkowkow//plak! Intinya author dah kasih tau ya, ada yang kebingungan gue tampol. Canda tampol :v