Eric mengetuk pintu kamar Jean. Tak lama cowok itu keluar dengan wajah bingung.
"Kenapa pah?"
"Lho? Kamu belum rapih? Kan mau ketemu temen papa"
Jean memegang tengkuknya.
"Eum, Jean gak enak badan pah. Jean gak ikut ya"
Eric pun tersenyum.
"Yaudah, makasih ya udah dukung ayah sama mama pacaran malem ini" ujar Eric dan langsung meninggalkan Jean.
Jean menatap punggung Eric datar.
"Bucin mulu heran" ujar Jean dan langsung menutup pintunya kembali.
Jean pun merebahkan dirinya dan mengingat kembali kejadian hari ini. Tiba tiba ia teringat Arumi. Matanya yang lebar, senyumannya dan wajahnya yang polos tanpa tersentuh make up apapun.
"Aduh Jean! Kok jadi bayangin dia" ujar Jean di keheningan kamarnya.
'tok, tok, tok'
Ketukan pintu kamarnya membuat cowok itu harus beranjak kembali dari kasurnya.
"Ohh, Jeva. Kenapa?"
"Bang, jalan yuk" ujar Jeva.
"Sekarang?"
"Iyalah, masa besok. Besok kan sekolah"
"Hmm... Yaudah abang ambil jaket dulu"
"Hooh"
Mereka pun pamit pada Winda untuk pergi.
"Mau kemana je?"
"Hmm... Bang! Ada pasar malem tuh"
"Hah? Ohh mau kesitu"
"Iya bang"
Jean pun menghentikan motornya di sebuah tempat parkir dan mereka pun turun.
"Bang! Mau beli sosis!" Pekik Jevana dan langsung berlari ke kedai sosis. Jean hanya membuntutinya.
"Pesen dua ya bu, abang mau kan?"
Jean hanya mengangguk.
Tak lama sosis mereka pun jadi dan Jeva langsung mengajak Jean untuk duduk lesehan di atas rumput.
"Kotor tau je" keluh Jean.
Jevana pun menarik tangan Jean untuk duduk.
"Abang harus cobain ke tempat kayak gini. Jangan ke tempat les atau mall aja taunya"
"Yeee...sok tau kamu, abang pernah kok ketempat begini"
"Kapan?"
"Disney land"
"Beda ya ampun bang! Bukan Disney land ini lebih sederhananya. Namanya pasar malem"
Jean pun mengacak rambut Jevana gemas.
"Adik abang lebih tau banyak daripada abangnya ya. Malu jadinya"
Jevana pun tertawa dan langsung menggigit sosisnya.
"Emang Jeva kesini sama siapa? Kok kayak nya faham banget"
"Eum... Sama orang"
"Siapa?"
"Ada deh...."
"Tuh, main rahasiaan. Udahlah gak mau nemenin Jeva jalan lagi"
"Ehh iya bang. Hummm..... Dulu Jeva pernah deket sama cowok"
"Hah? Kok abang gak tau?"
"Cuma kenal di online kak. Abis itu dia ngajakin ketemuan di tempat kayak gini. Ya Jeva mau mau aja akhirnya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
Teen Fiction"Because you're my felicity" -Jeanile Alvar- *Notes* Silahkan baca STEPBROTHER's dlu gaes. biar gak bingung biar nambahin pembaca juga sih awowkowkow//plak! Intinya author dah kasih tau ya, ada yang kebingungan gue tampol. Canda tampol :v