Arumi menatap dirinya di cermin. Akhirnya ia resmi memakai seragam sekolah disana. Ia benar benar merasa berterima kasih dengan Jean.
"Dapat seragam darimana kamu?" Tanya bibinya saat Arumi berjalan keluar kamar.
"Eum, ada temen yang baik bi"
"Helehh.... Paling uang telur kamu gunain kan?"
Arumi menatap bibinya kesal dan memilih tak menghiraukan ucapan bibinya.
"ARUMI! HEI! ANAK GAK TAU SOPAN SANTUN!" teriak bibinya.
Arumi menutup pintu dan berjalan keluar. Masih pagi saja moodnya sudah hancur karna harus mendengar ucapan bibinya.
"Gak boleh, harus semangat!" Ujar Arumi pada dirinya sendiri. Ia pun tersenyum dan berjalan dengan riang menuju halte bus.
***
Arumi pun turun dari bus. Ia berhenti sebentar di mobil yang sedang parkir di jalan. Dan membuka lip tintnya. Ia mengoleskan sedikit dan tersenyum.
"Wuah, warnanya bagus. Tapi harus hemat hemat pakenya, nanti habis hihi" oceh gadis itu.
Iya pun berjalan melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah.
"Pagi!" Sapa seseorang membuat gadis itu menoleh dan tersenyum.
"Pagi kak Jean"
Jean pun tersenyum.
"Lo cocok banget sama seragam itu"
"Makasih kak"
"Yang beduaan yang ketiganya setan" ujar seseorang dan langsung menjejerkan langkah mereka.
Dia Vano dan Alvin.
"Lo dong setannya vin?" Ujar Jean.
"Yeuh, Vano lah!" Jawab Alvin.
"Apaansih! Gue diem padahal"
"Lo napas aja udah salah no"
"Kurang ajar ya si setan satu ini"
Vano pun langsung melingkarkan lengannya di leher Alvin.
"Aduh sakit no! Ampun!"
Arumi dan Jean hanya tertawa.
Semua murid menatap iri pada Arumi. Kenapa gadis itu seperti tuan putri yang dikelilingi Jean dan teman temannya.
***
Mereka pun menaiki tangga bersama. Tak lama Cindy yang melihat Jean langsung menghampiri mereka.
"Jean!"
"Cin, lo gak kayak biasanya? Muka lo pucet banget" ujar Alvin.
"Ohh ya? Emang aku pucat je?"
Vano hanya memutar bola matanya.
"Eum, emang ya? Gue gak perhatiin" ujar Jean kebingungan.
Cindy menatap Arumi tajam dan tak lama tubuhnya terhuyung menabrak tubuh Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
Fiksi Remaja"Because you're my felicity" -Jeanile Alvar- *Notes* Silahkan baca STEPBROTHER's dlu gaes. biar gak bingung biar nambahin pembaca juga sih awowkowkow//plak! Intinya author dah kasih tau ya, ada yang kebingungan gue tampol. Canda tampol :v