EP 21

596 118 36
                                    

Ep 21 - Obrolan di Bart






💫💫💫💫💫

Desember 2020

Untuk pertama kalinya setelah beberapa lama tidak saling komunikasi, Leo mengajak Julius untuk bertemu lebih dulu disuatu tempat. Memang perlu waktu, apalagi sejak kematian ayahanda tercinta satu bulan silam. Tapi semakin lama berdiam diri membuat ia akhirnya tersadar, bahwa ada banyak kesempatan yang sia-sia pada setiap harinya. Kesempatan yang seharusnya ia manfaatkan bukan hanya untuk berdamai dengan diri sendiri, melainlan juga semua hal yang mungkin telah membuatnya rapuh.

Leo sengaja memilih malam hari karena tak ingin mengganggu kesibukan yang dijalani oleh pria berlesung pipi itu. Tempatnya, disebuah Bar at The Rooftop yang ada di pusat perkotaan. Kalau untuk bertukar cerita sembari menyantap makan malam, area ini jelas-jelas terlalu mewah. Mungkin lebih cocok jika dijadikan spot kencan dengan seseorang yang dianggap istimewa berkat suasana nyaman yang tersaji dari langit penuh bintang diatas sana. Itu berarti hanya dua orang, bukan tiga.

Sekarang, Julius masih setia merapatkan mulutnya sambil menatap Anton yang hadir diantara meja berukuran cukup besar tersebut. Ia baru datang tiga menit lalu, dan ternyata wanita yang ingin ditemuinya tidak duduk sendirian.

"sa—"

"aku yang minta dokter Anton buat ikut. Gak apa-apa kan?"

Segera dua laki-laki berparas luar biasa itu melihat kearah objek yang baru saja bersuara. Anton dan Julius memang cukup akrab untuk saling menyapa karena keduanya sering berseliweran di rumah sakit dan juga selalu membicarakan banyak hal bersama. Terutama mengenai Leo dan kondisinya selama menjalani perawatan. Namun rasanya kali ini berbeda dan sangat canggung.

Julius mengangkat alis, kemudian tersenyum lucu. "gak apa-apa," jawabnya. "emang dokter Anton-nya gak sibuk diajak kesini?"

"udah selesai dinas."

Sambil mengangguk, Julius meraih gelas minuman yang ada diatas meja dan meneguknya. Ada sesuatu yang mengganjal saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Leo, seolah-olah ia memang begitu paham apapun yang berkaitan dengan Anton, bahkan sampai ke jam dinasnya sehari-hari.

"kesehatan Leo semakin baik, kondisi vitalnya juga dalam keadaan normal, makanya saya bolehin buat keluar." kekeh Anton sekaligus memberi informasi baru terkait kondisi yang bersangkutan. Dibalas senyum yang tak kalah manis oleh Julius. Sampai-sampai perempuan itu lupa cara bernafas untuk sesaat.

"seneng dengernya. Kapan Leo bisa pulang?"

"kemungkinan bulan ini?" Anton menimbang-nimbang, setelah itu mengangguk yakin.

Mereka mulai berbincang ringan dan membahas hal-hal kecil disana. Terpaksa membunuh suasana canggung daripada harus terlihat konyol satu sama lain.

Angin yang berhembus cukup kencang karena posisi mereka memang berada diatap sebuah gedung pencakar langit. Terlihat Leo memeluk tubuh dengan kedua tangannya, lalu mengusap lengan karena kedinginan. Naluri Julius bekerja, ia hendak membuka jas yang sejak tadi dipakainya untuk diberikan kepada Leo, andai saja tidak kalah cepat dari orang lain.

Mendadak Julius terdiam. Fokus manik sepekat jelaga itu tertancap lurus pada pemandangan kurang menyenangkan yang ada dihadapannya saat ini. Anton baru saja memakaikan jaket hitam polos yang dimilikinya kepada Leo secara cuma-cuma. Padahal seharusnya ia yang melakukan. Tanpa sadar rahang pria bernama belakang Caesar itu mengatup rapat.

"aku ke toilet sebentar, Leo." ucap Julius, berpamitan untuk ke toilet.

Ditempatnya, Anton juga diam. Bukan tidak sadar dengan perubahan drastis yang baru saja ditunjukkan Julius. Hanya saja semua terjadi tanpa ada kesengajaan.

✔ Julius & Cleopatra // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang