EP 3

1.2K 210 27
                                    

Ep 3 - Kencan & Perceraian







💫💫💫💫💫

Bulan Januari, tahun 2016

Usai merampungkan kuliah hari ini, Leo dijemput oleh Julius—yang saat itu sudah menyandang status sebagai kekasihnya. Duduk berdampingan didalam mobil tak membuat dua manusia yang ada didalamnya merasakan kehidupan meski dengan jarak yang cukup intens. Sejak pagi tadi, cowok itu mengirimkan pesan. Meminta untuk segera bertemu. Namun yang terjadi, mereka malah belum bicara sama sekali sejak kendaraan itu berhenti ditepi jalan selama kurang lebih lima belas menit yang lalu.

"Mas?"

Julius tersadar, kemudian terlihat menghela nafas yang terasa berat sambil menyandarkan kepala pada kursi kemudi dibelakangnya.

"kamu kenapa? Cerita sama aku."

Tau bahwa kekasihnya sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja, Leo berusaha untuk memahami dengan cara paling sabar yang ia miliki.

"mama sama papa aku berantem lagi," lirih Julius dengan intonasi suara yang begitu rendah. Kedua matanya bahkan mulai memerah dan berkaca-kaca. "dan mereka memutuskan buat cerai, Leo."

Cerita mengenai bagaimana kehidupan pribadi keluarga laki-laki itu memang sudah tidak asing terdengar ditelinga Leo. Tapi informasi yang terakhir baru pertama kali ini disampaikan. Membuat jantungnya berdetak paksa diantara pedihnya goresan luka lama yang tanpa sengaja terbuka kembali.

Leo tertegun, tak percaya apa yang pernah terjadi padanya dua tahun lalu, kini menimpa orang lain. Ia sangat paham bagaimana perasaan Julius sekarang. Sakit hati sudah pasti, sedihnya jangan ditanya. Mau menahan pun tidak bisa, sebab sadar sudah dewasa dan dianggap dapat berpikir sendiri mengenai alasan rasional dibalik perpisahan kedua orangtua mereka.

Meskipun terlihat super baik dari luarnya, namun tetap saja tidak ada yang dapat menebak bagaimana rahasia batin yang tersimpan dalam diri setiap orang. Hidup dengan orangtua yang terpisah memang sangat berat. Terutama jika hubungan antara ibu dan ayah setelah itu tidak bisa dikategorikan berjalan dengan baik. Anak akan menjadi korban yang pertama. Yang mana dipaksa untuk memikul beban lebih disaat usia mereka masih sangat muda.

Tanpa sadar Leo jadi ikut menghela nafas samar, lalu menangkup rahang Julius dengan sangat hati-hati dan mengusap pipi laki-laki itu. Satu detik kemudian, direngkuhnya bahu kokoh sang kekasih kedalam dekapan. Meskipun tidak dapat mengurung tubuh yang jauh lebih besar menggunakan dua tangan sekalipun, Leo berharap Julius bisa merasakan kehangatan yang ia salurkan lewat pelukan tersebut.

Dan benar saja, saat itu Julius segera melingkarkan tangan mengelilingi tubuh Leo. Kemudian membenamkan wajah dibahu mungil gadis itu dan perlahan mulai terisak. Untuk pertama kalinya, dihadapan Leo, ia menangis.

Beberapa menit terlewati masih dalam posisi yang sama. Sambil terus menenangkan, Leo juga sesekali menyokong semangat lewat kata-kata. Tidak peduli kondisi kemeja polos yang dikenakannya mulai basah karena air mata sekalipun. Yang ia tau saat ini hanyalah cukup berada disamping orang-orang yang sedang merasa kesulitan dan tidak meninggalkannya. Sebab sekali lagi dikatakan, ia juga pernah merasakan betapa tidak enaknya terjatuh sendirian tanpa ada yang membantu untuk berdiri kembali.

"aku gak nangis, Leo. Aku gak nangis," gumam Julius. Menolak fakta bahwa dirinya terlihat rapuh dihadapan sang kekasih.

Sementara Leo tersenyum tipis, lucu mendapati perbedaan antara fakta dan ucapan yang tidak sejalan itu. Bagaimana bisa dikatakan baik-baik saja jika suaranya saja masih parau dan serak.

✔ Julius & Cleopatra // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang