Ep 22 - Jiwa Jangan Pergi
💫💫💫💫💫
Desember 2020
31 Desember, merupakan hari terakhir dalam periode tiga ratus enam puluh lima hari selama satu tahun. Sejak terbangun dari tidurnya pagi tadi, Ratu Cleopatra tak bisa menyembunyikan rasa gugup yang terus membuncah didalam diri. Benar, alasan utama adalah karena Julius akan menjemputnya untuk kembali ke rumah setelah beberapa bulan menjalani perawatan. Meskipun banyak trauma yang mengingatkannya pada kehancuran, namun dengan tekad bulat dikuburnya semua perasaan mengganggu itu dalam-dalam bersama segala hal yang memang ingin ia lupakan.
Terduduk ditepi ranjang pasien selama beberapa waktu sambil menunggu membuatnya semakin tidak sabar. Leo beberapa kali meremas jemarinya sendiri, lalu memegangi dada atau apapun yang bisa dilakukan untuk meredam detak jantungnya yang berdebar cepat. Perlahan ditolehkannya kepala, melihat siapa yang baru saja datang usai mengetuk pintu sebanyak dua kali.
Pria tinggi dengan wajah rupawan dan jas putih kebesarannya tengah berjalan menghampiri sang pasien. Karena itu akhirnya Leo ikut bangkit. Terdiam selama lima detik sampai posisi mereka benar-benar berhadapan.
"Julius lagi mindahin mobil ke loby," ucap Anton, memberi informasi singkat yang langsung disambut anggukan oleh wanita didepannya.
Dua orang itu terlibat kontak mata cukup lama dan tak ada yang bersuara sama sekali. Bersamaan dengan itu sebuah ingatan muncul dalam benak Leo. Isi kepalanya seolah memutar memori yang terjadi beberapa waktu lalu saat mereka berada diatas perahu bebek, dan Anton hampir saja bertindak diluar kendali.
Leo mengalihkan pandangan lebih dulu, menyadarkan satu pihak lainnya agar kembali pada realita. Tak lama kemudian Anton berdeham singkat untuk mengusir suasana canggung diantara mereka.
"jangan lupa minum obat sesuai aturan, jangan terlalu banyak beban, sharing sama orang lain kalo kamu lagi kesulitan dan butuh bantuan. Kamu punya nomer handphone saya kan." laki-laki itu mengingatkan.
"saya akan inget semuanya." Leo tersenyum sembari menarik nafas panjang dan dalam.
Melihat itu Anton ikut menghela nafas, lalu mengangkat kedua tangan untuk menepuk bahu Leo penuh perhatian. "kamu pasti gugup, itu wajar. Coba untuk lebih sayang sama diri kamu sendiri dulu, gak ada salahnya belajar untuk bisa kelola stressor dari dunia luar. Kamu berani dan hebat, kamu tau itu."
Tutur kata Anton sukses menenangkan batin Leo yang sedang berperang menolak rasa takut dan cemas itu agar tidak berlebihan. Keduanya pun kembali melempar senyum sekarang.
"terima kasih,"
Anton mengangguk sekali disertai kedipan mata yang syarat akan rasa peduli dan sangat memahami lawan bicaranya itu.
"terima kasih untuk semua hal yang dokter kasih buat saya beberapa bulan ini. Semoga kita bisa ketemu lagi." tambahnya, lalu terdiam beberapa saat. "salah, kita memang harus ketemu lagi. Kita bertiga..terikat takdir selamanya."
Anton tertegun, lantas memudarkan senyum yang sejak tadi menghiasi wajah tampannya. Ia tak mengira bahwa Leo juga akan berpikir demikian. Lucunya, mereka percaya dengan permainan semesta hanya karena nama yang disandang masing-masing.
Disaat itu, pintu terbuka. Membawa masuk satu orang lainnya yang baru saja selesai memindahkan kendaraan ke tempat yang lebih mudah dijangkau dari bangsal kejiwaan ini. Secara refleks Anton dan Leo langsung mengurai jarak. Sama-sama bersikap tenang seolah tidak terlibat pembicaraan apapun. Meskipun begitu, Julius tetap menyadari atmosfer aneh yang ada diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Julius & Cleopatra // Jung Jaehyun
Fanfiction[ s h o r t f i c t i o n ] "seharusnya, aku bukan Julius dan kamu bukan Cleopatra." ⚠ Do Not Copy / Plagiarism ⚠ Julius & Cleopatra © chojungjae, November 2020