-Chapter 18> Rencana dave gagal (?)-

26.2K 1.7K 1
                                    


Welcome

Jangan lupa klik tombol bintang nya dan komen juga ya

Krna vote dn komen klian adalah smngats author up Wp

Jngan lupa vote dn komen untuk mendukung author

Terima kasih

-HAPPY READING-

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Dave Pov 

Setelah berkeliling kmi pun mengistirahatkan tubuh untuk makan di restoran yg tersedi

" Mom, alka mau pipis " rengek arka 

" Ya udh ayo mom temenin " jwab caca 

" Mas aku temenin arka ke toilet dlu ya eh sklian deh aku mau ke toilet juga eheheh " uap caca diakhiri cengiran nya 

" Iya ca, hati hati ya " jwab saya smbil memberikan senyum kepada caca

Setelah caca dan arka pergi saya lngsng menghubungi manager salah satu hotel n resto saya yg berada di bogor 

" Selamat sore tuan, ada yg bisa saya bntu ?" ucap rico 

" Tolong siapkan 1 set tmpat romantis trserah kmu konsep nya jam 9 malam hrus sudah siap " printah saya 

" Baik tuan, ada yg diperlukan lagi ?" tnay rico 

" tolong siapkan bucket bunga merah muda dan 2 ruangan kamar hotel presidential suite serta beberapa pakaian dan peralatan wanita " ucap saya 

" Baik tuan, apakah ada lagi ?" tnya rico kembali 

" tidak ada " jwab saya dgn singkat 

" Baik tuan, smua nya akan saya siapkan " lalu saya lngsng mematikan sambungan telphon krna melihat caca dan arka sudah berjalan ke arah saya 

" Daddy ayo pulang " ujar arka 

" Habiskan makanan mu dlu boy " titah saya 

" Baik dad " arka lngsng diduduk di kursinya dn melanjutkan makan nya walau msih berantakan 

" Kmu juga ca lanjutkan makan kmu " ujar saya 

" Iya mas, yg penting kmu juga hrus makan krna kmu yg nyetir dn kmu ga boleh smpe kelaparan atau smpe sakit " ucap caca dengan nada khawatir 

membuat hati saya menghangat 

" iya ca, ayo lnjutkan makan nya " stlh itu kmi smua melanjutkan makan yg sempat tertunda 

Setelah selesai makan kmi lngsng melanjutkan perjalanan 

" Ca " ucap saya saat saya msih fokus menyetir ke arah hotel 

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang