JKTS | Bagian Satu

54 28 45
                                    

Tak kenal maka tak sayang><

Kenalan yuk!? comment for answer

Kalian kelas berapa pas baca cerita ini?

_______________________________

Cakap-cakapnya lanjut di bawah yaw><

Sekarang selamat membacaaaa

Banyak orang mengatakan bahwa masa SMA adalah mas yang paling indah. Seorang Karanina Paradista membenarkan pernyataan tersebut. Hari pertama masuk sekolah masih terasa asing. Para siswa baru masuk ke kelasnya masing-masing sesuai dengan informasi yang telah disampaikan sebelumnya.

Kara menempati kelas X MIPA 4, dan ia tidak mengenal siapapun di kelas itu karena ia juga baru pindah ke kota kembang beberapa bulan yang lalu. Tepat di depan pintu ia berhenti, mengamati bangku mana yang kosong untuk didudukinya. Ternyata hanya sisa satu bangku kosong yaitu di bagian depan. Dengan segera Kara menempati bangku itu.

Setelah semuanya lengkap, beberapa pengurus OSIS yang bertugas membimbing kelas itupun datang. Dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Mereka memperkenalkan diri.

"Selamat pagi semua." Sapa seseorang beralmamater kuning itu.

"Pagi kak."

"Kalian tau gak kenapa kakak berempat ini datang ke sini?" Tanyanya.

"Tidak."

"Oke kalau begitu akan kakak jelaskan. Hari ini akan dilakukan MPLS jadi kita berempat ditugaskan untuk membimbing kalian dalam kegiatan tersebut. Apa ada yang mau ditanyakan?"

Seseorang mengacungkan tangannya, ya seseorang yang duduk di samping Kara.

"Ya, kamu mau bertanya?" Seluruh pandangan tertuju padanya.

"Mohon maaf kak, dari tadi kakak udah ngomong panjang lebar tapi belum perkenalan." Ujarnya

"Ouh iya ya, kakak lupa terima kasih sudah mengingatkan." Manusia beralmet kuning itu menyengat. Dan semua orang di sana menahan tawanya, termasuk Kara.

"Perkenalkan nama kakak Satria, dan ini teman-teman kakak." Laki-laki bernama Satria itu menunjuk ketiga temannya.

"Nama saya David." Kak David berbicara dengan formal.

" Hai perkenalkan nama kakak Indah." Kak Indah tersenyum manis saat memperkenalkan dirinya ditambah dengan gigi gingsulnya dan membuat seluruh siswa laki-laki di kelas itu ribut.

"Kak, cocok deh sama namanya."
"Kak bagi nomer WhatsApp- nya ya."

Begitulah sekiranya celotehan mereka terhadap yang membuat Kak Indah tersipu.

"Nama kakak Amara." Sahut Kak Amara dengan tampang seriusnya. Kelas itu pun mendadak senyap setelah mendapat tatapan tajam dari Kak Amara.

"Oke sekiranya cukup perkenalan dari kakak selebihnya bisa di tanyakan nanti pada jam istirahat, termasuk tadi yang minta nomernya Kak Indah hehe." Kak Satria mencairkan suasana.

Setelah itu setiap siswa maju dan memperkenalkan dirinya masing-masing.

"Perkenalkan nama saya Bernadeth Azel Farezi."
"Wih keren, nama panggilannya siapa nih?" Goda Kak Indah.

"Azel."
"Oke lanjut perkenalannya."

Kara mengangkat satu alisnya.

"Hobi main futsal, bakat menyanyi."
"Anak futsal rupanya, tapi sayang sekali ekskul futsal di sekolah kita ditiadakan." Sahut Kak Satria.

Jika Kita Tak SemejaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang