❛ં⸼ ᝢ 𝘕𝘦𝘪𝘨𝘩𝘣𝘰𝘳| G. Satoru

6.1K 717 126
                                    

Neighbor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neighbor

Request : @susukadaluarsa

Pair : Gojou Satoru x Reader


Warning : OOC, typo, alur tak sesuai anime atau pun manganya

Jujutsu Kaisen © Gege Akutami

Plot by Lemonara

.

.

.

Wanita tersebut melangkah keluar rumah. Menunduk, tangan terangkat guna mengunci gerbang.

"Dia ... yang baru pindah itu kan?"

"Iya. Tapi kudengar dia pendiam dan agak suram begitu,"

Kelopak mata turun, sinar mata meredup.

"Selalu saja begini. Ke mana pun aku pergi ... "

"Yo! Kau (Lastname) bukan?"

Tersentak, tubuh perlahan diputar. Menatap sosok pria jangkung dengan penutup mata yang tersenyum lebar.

"Bagaimana ... "

"Aku tinggal di sebelahmu. Aku jarang di rumah. Jadi, maaf baru kusapa,"

"Dia ... tidak menjauhiku?"

***

Keduanya berdiri di bawah pohon. Semilir angin menyapa, daun yang bergesekan suara. Hening dengan alam yang bernyanyi.

Satoru mengangkat tangan kanan. Menyentuh lembut pipi wanita di hadapannya, helaian rambut nakal ia selipkan di belakang daun telinga.

Kurva terbentuk kala rona merah menjalar. Menyebar ke wajah, telinga, juga membuat hati terasa hangat.

Dengan gerakan cepat, wanita tersebut menjauhkan wajahnya. Membuat tangan Satoru terdiam membeku di atas angin.

"Ada ap—"

"Berhengi mendekatiku, Gojou-san. Kau ... bisa dianggap aneh,"

"..."

"..."

Hening sejenak. Jantung berdegup kencang. Sedikit khawatir memikirkan respon yang akan keluar dari bibir lawan bicaranya.

"Tapi aku mencintaimu, (Name),"

Kepala menunduk, helai rambut menyamarkan. Bibir tanpa sadar melukiskan kurva tipis.

***

Melangkahkan kaki seraya menunduk, lampu jalan yang remang-remang menerangi. Memandangi bayangan diri di atas aspal jalan, wanita itu tak sedikit pun merasa takut.

Satoru.

Hanya pria itu yang dipikirkannya kini. Senyumannya yang tak pernah pudar. Manik sebiru lautan yang menenggelamkannya. Ditambah dengan jantung yang berdetak kencang karenanya.

"Hahaha, iya. Begitulah. Selain itu, mengapa Nona cantik sepertimu ada di luar rumah malam-malam begini?"

Tubuh membeku. Sepasang mata membola dengan napas tercekat.

Gojou Satoru. Pria itu dengan santainya berbicara—sekaligus menggoda—seorang wanita muda yang sepertinya tersesat.

"Satoru ... ?"

***

Satoru melangkahkan kaki ke dalam rumah. Gelap. Tertawa kecil, ia kini berandai jika saja (Name) menjadi istrinya, mungkin sapaan hangat dengan kecupan singkat bisa ia dapatkan.

Tersadar, Satoru menggeleng kencang. Ia berdeham. Sedikit merasa malu berpikir yang iya iya.

"Mikir apa sih aku ini,"

Tangannya bergerak. Meraba dinding sebelah kanan, kemudian menyentuh permukaan saklar. Ditekannya saklar tersebut, lampu ruang tengah menyala.

Ruang tengah cukup berantakan dengan bau tak mengenakkan tercium. Asalnya dari dapur. Satoru mengerutkan kening. Satoru tak ingat ia memasak.

Melangkah perlahan ke arah dapur, Satoru meningkatkan kewaspadaannya. Cemas jika ada penyusup, atau mungkin kutukan.

Baunya semakin tercium. Begitu busuk dan menjijikkan.

Menginjakkan kaki di atas lantai dapur, Satoru membeku.

"Ah, Satoru-san? Sudah pulang? Hehe, maaf ya aku mengotori dapurmu. Aku membuatkanmu makan malam,"

Satoru membuka penutup matanya. Kening berkerut dengan pupil yang bergetar.

"(N-name)?"

Wanita itu tersenyum lembut.

"Iya. Kemarilah," ia menarik sebuah kursi. "Aku membuatkanmu sup daging."

"K-kau ... "

"Hm?"

Kepala menenggadah. Wanita itu tetap tersenyum, tak sedetik pun luntur. Kelopak matanya nampak sayu, dengan sinar mata yang begitu redup.

"Kau gila,"

"Apa maksudmu?"

Satoru beralih menatap sumber bau tak mengenakkan.

"Apa ... yang kau lakukan padanya?"

***

490 words
4 Januari 2021

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐄! jujutsu kaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang