Bonus : Birthday

31.9K 3.4K 359
                                    

MarkChan


Waktu berlalu dan akhirnya Haechan sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Keluarga Jung tentu saja bahagia dengan berita ini, berbulan-bulan Haechan dirawat di rumah sakit, melakukan rehabilitasi, dan tidak diperbolehkan pergi jauh. Sekarang akhirnya Haechan sudah bisa kembali ke rumah keluarga Jung, rumah yang sudah disiapkan sedemikian rupa untuk menyambut kepulangan Haechan.

"Maafkan Mark karena tidak bisa ikut menjemputmu" ujar Jaejoong yang sibuk membereskan barang-barang mereka yang hendak dibawa pulang.

"Tidak apa-apa, aku mengerti Mark harus memperhatikan kuliahnya" Haechan membalas sambil tersenyum. Sekarang Haechan sedang mengganti pakaian dengan pakaian casual yang Jaejoong belikan tempo hari.

"Appa akan menunggu di lobi depan jadi kita bisa langsung pergi" Jaejoong berkata. Haechan hanya mengangguk pelan, dirinya merasa beruntung. Setelah sekian lama tersesat akhirnya Haechan bisa kembali ke tempatnya, rumahnya.

"Kau tau hari apa ini ?" Jaejoong bertanya tiba-tiba.

"Hari rabu ?" Haechan menjawab, sedikit bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Jaejoong.

"Kau masih tidak mengingat masa kecilmu ?" Jaejoong bertanya lagi.

"Aku ingat sebagian dan samar-samar. Maaf kalau aku tidak bisa mengingat semuanya" balas Haechan. Sebenarnya Haechan merasa sangat bersalah, dirinya ingin mengingat semua masa kecilnya, mengingat kedua orang tuanya dan bagaimana mereka sangat menyayangi Haechan. Sayangnya Haechan tidak bisa mengingat itu semua. Sebenarnya itu wajar karena kebanyakan seseorang yang tumbuh akan banyak melupakan kenangan baik ataupun buruk di masa lalu. Sayangnya kasus Haechan lebih dari itu.

"Jangan meminta maaf seperti itu. Kau tidak bersalah dan semua salah paman sialanmu yang untungnya sudah pergi dari dunia ini" Jaejoong jadi tidak sengaja mungucapkan sesuatu yang seharusnya tidak diucapkan, tapi apa daya ? Dia sangat marah, pada Junho dan komplotannya, lalu pada dirinya sendiri yang memperlakukan Haechan kurang baik sebelumnya.

"Aku berjanji setelah ini tidak akan ada hal buruk yang menimpamu. Hanya kehidupan yang manis yang kau jalani mulai dari sekarang" Jaejoong berjanji. Haechan hanya menundukan kepalanya malu, tidak mungkin hidup bisa dijalani dengan hanya keindahan. Dibalik itu pasti selalu ada cerita sedih yang akan mendampingi  hidup. Tapi Haechan akan percaya, karena keluarga Jung adalah keluarga yang baik dan menyayangi keluarga Shim dengan tulus.

"Appa sudah menunggu di depan. Ayo keluar" ajak Jaejoong. Haechan menaruh ransel di punggungnya dan pergi keluar dari kamar inap yang sudah menemani hari mereka selama beberapa bulan ke belakang. Mereka mengucapkan selamat tinggal kepada para tenaga kesehatan yang ada disana dan mereka memberikan selamat pada Haechan karena sudah sembuh sepenuhnya lalu mereka pergi dari sana.

"Ayo berangkat" Yunho berteriak dari dalam mobil yang jendelanya terbuka. Jaejoong berlari sambil menarik kopernya diikuti Haechan yang jadi ikut berlari. Mereka meletakan koper dan ransel di bagian belakang mobil dan masuk ke dalam mobil setelahnya.

"Sudah siap untuk pulang ?" Yunho bertanya dengan nada yang terdengar sangat senang. Senyuman terus terlihat di wajah tampannya.

"Ya aku siap" Haechan menjawab. Mereka semua tersenyum sebelum akhirnya Yunho mulai menjalankan mobilnya.

Sebenarnya Haechan bingung, rumah yang asalnya adalah rumah yang Haechan tumpangi sekarang akan menjadi rumahnya sungguhan. Haechan masih tidak percaya. Sebenarnya Jisung ingin kembali ke kediaman lamanya, rumah keluarga Shim yang sudah lama kosong dan sempat dijadikan markas oleh orang-orang jahat itu. Jisung tidak ingin rumah keluarganya digunakan orang lain lagi tapi sayang Yunho menolak dengan alasan baik Jisung maupun Haechan belum siap untuk tinggal hanya berdua disana. Sebenarnya Haechan siap mengingat dirinya tinggal sendirian sebelumnya, tapi keluarga Jung tidak menjadikan itu sebagai alasan. Sebagai gantinya Yunho memperketat keamanan di rumah keluarga Shim dan sesekali akan ada orang yang membersihkan rumah itu agar rumah itu selalu layak huni.

[END] [MARKHYUCK] LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang