Habis mengantar Jaehyun, Jaemin nggak langsung pulang. Jaemin pergi ke sebuah rumah sederhana yang terletak di dalam gang.
Tanpa babibu Jaemin masuk dan menyapa orang-orang di sana dengan senyuman hangatnya.
"Sungchan ada, bu?" tanya Jaemin ke kepala rumah kasih, Suzy namanya.
"Di taman. Sungchan selalu nungguin kamu, Na. Tiap hari tanya ke ibu, 'Kak Nana?' 'Chan Kak Nana!' 'Rindu!' " Ucap Bu Suzy menirukan Sungchan.
"Sedang sibuk di sekolah, bu. Makanya Nana jarang ke sini."
"Ibu ngerti kok. Cuma tolong jelasin ke Sungchan ya?"
"Oke bu."
Jaemin berjalan menemui Sungchan di taman. Di sana, remaja tinggi itu sedang duduk sendirian di bangku taman berwarna putih.
Jaemin senyum lalu menutup kedua mata Sungchan dengan telapak tangannya.
"Siapa?" Tangan besar Sungchan memukul-mukul wajahnya karena merasa terganggu.
"Hey Sungchan, ini Kak Nana."
"Kak Nana?! Naaaaaa!" Wajah Sungchan sumringah melihat kedatangan Jaemin. Sungchan langsung menubruk Jaemin hingga terbaring di rerumputan hijau. Mereka berpelukan. Sungchan memeluk Jaemin erat-erat seolah Jaemin nggak boleh pergi ke mana pun.
"Iya ini kakak, Chan. Lepas ya, duh sesek nih."
"Nooo! Nanti pelgi!"
"Enggak kok, kita duduk ya?"
Sungchan pun bangun dan menarik Jaemin segera duduk di sampingnya. Jaemin dan Sungchan memang sangat dekat sudah seperti kakak dan adik. Sungchan memang agak berbeda, dia istimewa. Sungchan mengidap autisme level 2. Awal bertemu Sungchan saat Jaemin berumur 7 tahun. Saat itu Jaemin dan Mami Yoona datang berkunjung ke sini dan bertemu Sungchan. Saat kedatangan Jaemin, Sungchan langsung menubruk Jaemin ke dalam pelukannya. Sungchan sangat menyukai Jaemin. Mungkin bagi Sungchan, Sungchan lebih menyukai Jaemin daripada dirinya sendiri.
Jaemin pun selama berkunjung ke rumah kasih, belum satu kalipun melihat keluarga Sungchan. Hanya mainan-mainan yang selalu dikirim untuk Sungchan tanpa tau siapa pengirimnya.
Sungchan merogoh sakunya, ngambil 3 bungkus permen kiss lalu menyodorkan ke Jaemin.
"Untuk Kak Nana?"
"Eum."
"Tapi Kak Nana nggak mau."
Bibir Sungchan melengkung ke bawah.
"Kak Nana nggak mau kalo nggak makan sama-sama dengan Sungchan."
Jaemin membukakan permen tersebut dan menyuapkan ke Sungchan.
"Mwanis Kak Nana!" Cup— Sungchan mengecup pipi Jaemin.
"Permen yang manis atau Kak Nana yang manis?"
"Emm!"
Jaemin ngacak-acak rambut Sungchan. "Gemes! Kamu udah tinggi aja, Chan. Padahal dulu tinggi kita sama."
"Emmm!"
"Masuk yuk, udah sore udaranya dingin."
Jaemin bawa Sungchan ke kamarnya. Banyak mainan berserakan di lantai.
"Sungchan, Kak Nana 'kan udah bilang, beresin mainan kalo udah nggak dipake."
"Emm!"
"Maaf ya, Kak Nana jadi jarang ke sini. Tapi abis ini Kak Nana bakal lebih sering ke sini kok." Ujar Jaemin sambil membereskan mainan Sungchan yang berserakan.
Beberapa saat kemudian, Sungchan sudah tertidur. Jaemin menarik selimut untuk menutupi tubuh Sungchan hingga dada. Karena lelah dan mengantuk, Jaemin ikut tidur di samping Sungchan.
🍑tbc🐰
Halloo?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You🐰🍑
Fanfiction[ON GOING] You're the right time at the right moment, It's you..