Besoknya, Jaemin kembali ke sekolah. Tasnya disampirkan di bahu. Tangannya dimasukin ke saku. Jalannya santuy banget lewatin Jeno yang masang muka-muka murka yang siap nerjang siapa aja.
"Ke mana aja lo kemaren?" tanya Jeno menampilkan wajah nya yang garang.
"Kepo."
"Kalo papi tau soal ini, gimana?"
"Asal mulut lo nggak ember juga nggak bakal tau."
Tangan Jaemin ditarik oleh Haechan dan Renjun. Mendudukkan Jaemin di kursinya. Mereka berdua terus melihat Jaemin sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Apa sih?"
"Kemarin lo ke mana?"
"Nggak ke mana-mana."
"Lo sama Jaehyun 'kan? Ngaku!" Todong Renjun.
"Kalo gue sama Jaehyun emang kenapa?"
"Ceritain!" seru mereka.
"Gue bolos sama Jaehyun."
"Terus?"
"Itu udah cerita."
"Kurang panjang elah." Sungut Haechan.
"Singkatnya gitu."
"Sumpah Na, lo nyebelin banget."
"Btw, gue nemu baju bagus. Kalian mau beli nggak?" Renjun memperlihatkan HP-nya.
"Iya bagus. Gue mah mau kalo gini."
"Lo gimana, Na?"
"Hmm selain gue kurang perhatian, gue juga kekurangan duit gaes.. "
"Drama banget hidup lo." Ucap Haechan.
"Lo sekarang miskin atau gimana ha?"
"Emang gue kaya? Enggak tuh. Eh cariin gue kerjaan dong, yang cocok buat anak SMA gitu."
"Anjir beneran miskin."
"Kerjaan? Jadi pelayan di kedai mi gimana? Om gue sih yang punya."
"Serius Ren? Gue pengen nih."
"Iya, tapi jam 5 sampe jam 11 malem nggak apa-apa? Nanti bentrok sama waktu belajar."
"Belum jadi deh. Gue masih ada sedikit tabungan sih."
"Tapi, Na lo kenapa bisa nggak punya duit gitu?" Haechan penasaran. Seorang Choi Jaemin, tapi miskin itu sangat mustahil. Papinya aja kaya 7 turunan, tanjakan, undak-undakan. Kok bisa gitu Jaemin kismin?
"Semua aset yang gue punya disita papi. Uang, atm, motor. Untung gue punya tabungan sendiri."
Haechan dan Renjun mendengarnya aja miris. Kejam banget papinya Jaemin, pikir mereka.
"Padahal gue tiap hari halu jadi anaknya papi Siwon." Haechan menghela napas panjang.
"Alasannya apa kok disita?"
"Waktu itu gue pulang jam 12 malem."
"Eh kampret lo ke mana baru pulang jam segitu? Pantes aja bokap marah."
"Lo mah ngelawan mulu, Na."
"Gue ada urusan waktu itu."
"Nggak sama Hyunjin lagi 'kan?"
"Enggak lah!"
"Btw... Gue mau dijodohin huweeee.." ucap Haechan.
"Serius? Lo SMA aja belum lulus masa udah dijodohin?" Jaemin nggak percaya.
"Iya, Na. Tinggal pertemuan antar keluarga aja." Tambah Renjun.
"Apa segitu nggak lakunya gue sampe-sampe mama-papa jodohin gue."
"Kalo lo nggak suka ya jangan dipaksa, Chan. Daripada nanti lo menderita. Dan dampaknya bisa ke anak lo nantinya. Mungkin bisa cinta lama-lama tumbuh, tapi kalo enggak? Saran gue, lo coba dulu jangan langsung iyain." Saran Jaemin.
"Lo berpengalaman apa gimana, Na? Tumben bener."
"Apaan dah."
Mereka nggak tau aja, Jeno yang daritadi tidur nguping pembicaraan mereka.
🍑tbc🐰
Btw, Hyunjin siapanya Nana ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You🐰🍑
Fiksi Penggemar[ON GOING] You're the right time at the right moment, It's you..