Jam makan siang sudah sebentar lagi. Dong chun sedang membalas pesan dari pacar barunya yang sedang marah padanya. Memang salah ya mengajak pacar baru ke pernikahan mantannya?
Sesekali matanya melirik ke arah Han Ji Pyeong. Bosnya itu tampak melamun sejak pagi ini. Dong Chun tidak tau ada masalah apa dengannya, karena biasanya Ji Pyeong selalu bekerja keras dan matanya fokus pada laptopnya. Ah mungkin memang bosnya itu sedang ada masalah pribadi. Dong Chun kembali membalas pesan dari pacarnya.
"Dong Chun-ah!"
"Aigoo! kamjagiya.." Seru Dong Chun saat ditegur Ji Pyeong yang tiba-tiba ada dibelakangnya. "Kapan bapak keluar ruangan? kaget saya.."
"Kau sedang memesan makan siang?" tanya Ji Pyeong yang melihat handphone karyawannya itu.
"Ah. sebentar lagi jam makan siang ya. Bapak mau saya pesankan delivery?"
"Tidak... hmmm.. itu.."
Park Dong Chun menanti kelanjutan kalimat Ji Pyeong.
Ji Pyeong menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil berujar, "Kau tau rekomendasi tempat makan yang enak untuk berdua di sekitar sini?"
"Untuk berdua?"
"Ah tidak! maksudku... um... tempat makan yang promo! iya benar, promo beli 1 gratis 1. ada tidak?"
Dong Chun terperangah. Han Ji Pyeong punya cukup banyak uang untuk membeli 1 franchise tempat makan. Kenapa dia cari tempat yang promo?
"A-aku hanya ingin melakukan research disana. Bagaimana promosi lewat aplikasi jika ada promo makanan. Ada start up baru di Sand Box yang melakukannya. Aku... sedang mempertimbangkan investasi disana."
Ji Pyeong tersenyum puas mendengar alibinya sendiri yang natural.
Dong Chun mengangguk dan mulai mencari tempat makan seperti yang diinginkan bosnya. Padahal dia tidak bertanya apa-apa tapi bosnya itu malah bercerita panjang lebar.
"Sudah lama Anda tidak tertarik pada start up baru seperti Sand Box dan Chung Myeong pak." gumam Dong Chun.
Dong Chun kemudian melirik Ji Pyeong. Matanya mengerling seolah tau sesuatu.
"Aaah... aku mengerti, Pak." Dong Chun tersenyum jahil.
"Apa maksudmu? Sudah cepat cari tempatnya! Sebentar lagi jam makan siang." seru Ji Pyeong.
"Baik Pak, saya reservasi di restaurant Udon ya Pak. 10 menit jalan kaki dari kantor."
"Okey. Terima kasih."
Baru saja Ji Pyeong mau kembali ke mejanya, dia mendengar suara Dong Chun, "Tapi pastikan dulu pak, Bu Dal Mi alergi udon atau tidak."
Ji Pyeong menoleh, "Ah benar juga.. saranmu-"
Dia terdiam.
"Ya! kata siapa aku mengajaknya?!"
Dong Chun berlari keluar ruangan dengan segera. Untung saja sudah jam istirahat.
Dal Mi masih berkutat di depan komputernya. Beberapa koleganya sudah keluar ruangan.
"Dal Mi-ssi, kau tak ikut makan?" tanya beberapa rekan kerjanya.
"Oh, pergilah duluan. kau tau kan aku selalu makan siang di akhir waktu istirahat." jawab Dal Mi tersenyum.
Han Ji Pyeong bersembunyi di balik kolom besar sambil memperhatikan satu persatu karyawan Chung Myeong Company keluar dari ruang kerja. Ia sudah hapal sekali tabiat Seo Dal Mi yang makan siang di akhir waktu.
Ji Pyeong seolah tersadar bahwa dia bersembunyi dan beberapa orang yang lewat meliriknya sambil membungkuk. Ia segera pergi ke ruangan Dal Mi sambil setengah mengintip ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start The Dream! - Start Up Sequel (Dal Mi x Ji Pyeong)
RomanceCOMPLETED ✅ Apa yang akan terjadi jika selama 3 tahun sepeninggal Nam Do San, Han Ji Pyeong tidak diam saja dan mencoba membuka hati Seo Dal Mi untuknya? . . "Apakah salah... jika hanya aku sendiri yang masih mengingat mimpi kami..?" -Seo Dal Mi "Ka...