8. Pembuktian Diri

405 30 1
                                    

Langit Seoul yang biru tak berawan saat itu terlihat cerah. Matahari mulai meninggi di angkasa. Tampak semua orang sibuk bekerja. Tak terkecuali tim perusahaan Chun Myeong yang sedang rapat membahas project utama mereka, Mobil autopilot.

"Jadi kendala-kendala yang kita bahas ini, minggu depan harap sudah bisa diselesaikan dan menyerahkan laporannya ke saya ya," ujar Dal Mi menutup rapat tersebut. Karyawan-karyawan sebanyak 8 orang itu telah rapat selama 2 jam.

"Kalau ngomong sih gampang. Kau tau betapa susahnya mengidentifikasi bug di sebuah program?" Shin Hyoen, salah satu developer Chun Myeong memprotes.

"Iya, lagian bukannya kita mau mengevaluasi dulu mengenai budget kita? soalnya 'kan kita sudah keluar uang terlalu banyak untuk project ini. CEO harusnya mengurus hal yang lebih penting daripada teknis begini kan?!" Shin Jeong mendukung saudara kembarnya itu.

Shin Hyeon dan Shin Jeong, dua saudara kembar laki-laki dan perempuan ini memang developer unggul yang direkrut oleh In Jae. Keduanya lulusan MIT, bahkan Trio Samsan Tech sempat iri pada mereka. Namun kedua orang ini selalu beda pendapat dengan Dal Mi saat rapat. Bahkan banyak perkataan dari keduanya yang meragukan kapasitas Dal Mi sebagai CEO mereka.

Dal Mi tak berkutik mendengar kalimat Shin Jeong. Memang sudah banyak sekali biaya investor yang mereka kucurkan untuk project ini. Namun sudah terlalu jauh langkah mereka untuk mundur atau menyerah sekarang.

"Tenang saja, aku mendapat kabar dari asisten Tuan Han Ji Pyeong bahwa dia akan berinvestasi lebih banyak di project kita ini," ujar Ji Hyun, salah satu karyawan Chun Myeong.

Dal Mi menoleh kearah karyawannya itu. "Benarkah?"

"Benar. Kepastiannya memang baru akan dibahas besok, Bu."

Kini gantian Shin Hyeon dan Shin Jeong yang tak berkutik.

"Sudah jam makan siang kan sekarang?" tanpa aba-aba, Shin Jeong beranjak dari ruang rapat, diikuti oleh saudara perempuannya.

"Lihatlah gaya mereka... ckckck... mereka itu mau fashion show apa mau kerja sih?" gumam Ji Hyun melihat fashion kedua bersaudara itu yang kompak memakai jaket kulit berwarna-warni dengan rambut berwarna hijau neon.

"Mungkin cita-cita mereka mau debut di KPOP, seperti 2NE1 atau Blackpink," cemooh karyawan lain

"Sudah, sudah... silakan makan siang ya semuanya. rapat ditutup," Dal Mi menengahi.

Seperti biasa para karyawan keluar ruangan duluan. Dal Mi kali ini tidak lanjut mengerjakan sesuatu dari komputernya lagi, dia diam saja memandang keluar jendela. Lebih tepatnya sedang menunggu seseorang.

Tok tok, tak lama pintu ruangan Chun Myeong company terdengar diketuk. Dal Mi mendengar pintu yang berderit dibuka dan muncullah sosok itu.

"Sudah siap?" Ji Pyeong muncul dari balik pintu yang disambut senyuman Dal Mi.

"Ayo," gadis itu membawa handphone dan dompetnya keluar.

Sudah dua bulan ini hampir setiap hari, Dal Mi dan Ji Pyeong makan siang bersama. Hampir semua restaurant sekitar kantor sudah mereka coba. Namun Dal Mi selalu menolak jika Ji Pyeong mengajaknya makan di tempat mahal, alasannya tentu saja hampir selalu Ji Pyeong yang mentraktirnya.

Kali ini mereka makan di restaurant Bibimbap di dekat kantor. Mereka sempat bertemu dengan beberapa karyawan yang menyapa mereka disana.

Dal Mi dan Ji Pyeong telah selesai memesan menu masing-masing dan menunggu makanan datang.

"Kali ini aku yang bayar ya," ujar Dal Mi.

"Oke," jawab Ji Pyeong singkat. Lelaki itu tersenyum dan lesung pipinya terlihat. Hampir setiap makan siang bersamanya, Ji Pyeong terlihat senang dan berseri-seri akhir-akhir ini.

Start The Dream! - Start Up Sequel (Dal Mi x Ji Pyeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang