Part 31. Beast and His Misery.

4.2K 515 200
                                    

***Kala menyandarkan kepala ke jok belakang BMW M8 yang sedang membawanya menuju kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Kala menyandarkan kepala ke jok belakang BMW M8 yang sedang membawanya menuju kantor.

Kepalanya sakit, namun hatinya jauh lebih sakit.

Padahal sedari kemarin, ia sudah bersiap untuk melepas Koda, namun tak menyangka ternyata akan sesakit ini melakukannya.

Walau hubungan mereka hanya satu setengah bulan, namun perasaannya sudah bermain terlalu dalam.

Kala merogoh saku, mengambil box hitam berisi cincin yang telah dikembalikan oleh Koda.

Padahal hal yang paling ditakutinya, jujur pada sang mama dan meminta restu, telah dilaluinya. Namun ternyata takdir menuliskan lain.

Jadi seperti inikah rasanya patah hati ditinggal kekasih?

Kala tersenyum pedih, matanya kembali memejam.

Bayangan Koda yang menangis dalam pelukan kembali mengisi benaknya.

Kala tahu Koda mencintainya, pria itu hanya tak bisa menolak keinginan saudaranya. Dan tentunya Koda akan rela melakukan apapun asalkan Shua bahagia.

Sial.

Kenapa saat jatuh cinta, Kala harus menyukai pria brother complex seperti Koda?

Tidak bisakah cupid menembakkan panahnya pada pria cantik lain yang hanya mencintainya?

Masih dengan mata tertutup, Kala kembali tersenyum.

Tidak. Dia takkan bisa jatuh cinta pada pria manis lain manapun.

Lagipula, Koda yang tak pernah egois inilah yang membuatnya jatuh cinta.

Bagaimana pria itu tak pernah memikirkan diri sendiri, dan tanpa pamrih selalu ingin menolong orang lain.

Kala kembali teringat kalimat perpisahan menyedihkan yang tadi diucapkannya.

"Pergilah. Walau ini menyakitkan, aku merelakanmu untuk dia."

"Semoga kalian berdua akan selalu berbahagia."

"Semoga Shua bisa selalu membuatmu tersenyum."

"Terima kasih sayang, sudah mencerahkan dan memberi warna hidupku dan Rosie selama dua bulan ini."

"Terima kasih sudah memberikan kehangatan pada kami dengan senyummu."

"I love you so much Jakoda Naladhipa Palmer."

"Satu hal lagi, jika suatu hari nanti Joshua melepaskanmu, datanglah padaku. Aku akan selalu menunggumu."

Yah, Kala memang se-masokis itu. Akan tetap mengharapkan Koda kembali walaupun ditinggalkan.

Biarlah dia pergi untuk saat ini, sembari Kala memikirkan cara untuk merebut kekasihnya dari tangan Joshua.

Yup, Kala tentu takkan tinggal diam, menyerah, patah hati dan mengurung diri karena masalah ini.

TALE AS OLD AS TIME (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang