Special part: Simba and His Hakuna Matata.

4.7K 417 79
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Hari ini pasangan baru, Jasper-Shua memulai hari dengan berbelanja bersama.

Jasper sang penguasa dapur penuh semangat memilih bahan-bahan masakan, sementara Shua hanya mengekor di belakang sambil sesekali memilih cemilan yang disukainya.

"Kak, aku mau ini." Shua menunjuk sebungkus besar nori.

"Iya, ambil aja sayang." Jasper mengangguk mengiyakan.

"Mau keripik tortila yang ini juga." Shua mengambil beberapa makanan ringan favoritnya.

"Jangan banyak-banyak sayang, nggak baik buat dedek bayi." Jasper mengingatkan.

Shua auto cemberut.

"Ganti sama crackers aja ya, atau granola bar?" Jasper menawarkan pilihan snack lainnya, tidak tega melihat wajah manyun gemas suami cantiknya.

"Lays rumput laut juga nggak boleh?" Shua bertanya dengan wajah memelas.

Jasper menghela napasnya perlahan. Mau nolak nggak tega, mau diiyain nggak enak juga. Serba salah.

Hm.. sedari tadi ia juga lebih seperti mengajak anak berumur sepuluh tahun berbelanja daripada seorang istri.

Shua yang merengek meminta jajan ini itu dan akan manyun jika keinginannya tidak terpenuhi.

"Boleh sayang, tapi yang kecil aja ya. Setelah dedeknya lahir nanti kita bisa beli banyak jajan apapun yang kamu mau. Deal?" Jasper mencoba bernegosiasi.

Shua terdiam dengan kening berkerut, persis seperti anak kecil yang sedang serius memilih snack.

Kalau mereka sedang tidak berada di tempat umum, Jasper pasti sudah meraup sang istri dalam dekapan dan menciumnya sampai besok pagi.

"Aku ambil Fitchips aja deh, sama Yogurt bar. Demi dedek bayi." Shua akhirnya menaruh kembali bungkus keripik yang tadi diambil dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat.

Cup.

Jasper yang sudah tak tahan pun menghadiahinya dengan sebuah ciuman lembut di bibir.

"Kak, kita lagi di supermarket lho." Shua berbisik mengingatkan, matanya melirik ke kanan dan kiri takut ketahuan.

"Trus? Kan aku nyium istri sendiri, bukan istri orang. Terserah dong." Jasper menjawab santai.

"Nggak takut dilihat orang?"

"Nggak lah. Ngapain. Justru bangga bisa punya istri secantik ini." Jasper kembali mendaratkan kecupan tanpa melihat sekitar.

"Suami. Aku cowok ya." Shua meralat malu-malu. Senyuman bahagia terpatri jelas di bibir karena Jasper tidak malu akan hubungan mereka.

"Kita beli apalagi?" Lanjutnya kembali fokus ke tugas belanja.

"Buah belum. Sama telur. Yuk ke stand telur." Ajak Jasper sambil mendorong troli yang sudah hampir terisi penuh.

TALE AS OLD AS TIME (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang