Part 19. Beast and His Love Confession

6.4K 671 212
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Sesuai janjinya pada Koda, Kala kembali ke rumah di jam menjelang makan siang, setelah selesai meeting.

Ketiganya makan siang bersama, lanjut Kala masuk ke ruang kerja sementara Koda menemani Rosie hingga si kecil tidur siang.

"Udah bobok?" Tanya Kala saat ia membuka pintu kamar anaknya sejam kemudian.

"Sudah. Baru aja."

"Sip. Yuk ikut aku bentar." Ajak Kala.

"Nggak usah bawa monitor kamar Rosie, aku bawa HP kok." Lanjutnya sembari memperlihatkan layar HP yang berisi tampilan kamar Rosie dari CCTV.

"Oke."

Kala tersenyum, walaupun dalam hati sedari tadi sibuk berdoa agar plan-nya nanti  sukses.

Menggandeng Koda, ia membawa pria manis itu menuruni tangga menuju ke taman mawar.

"Ngapain kita ke taman mas?" Koda bertanya ketika mereka sudah berada di gerbang taman mawar.

"Kan aku udah bilang, mau ngajakin ke semak-semak. Nih disini semak mawar banyak." Jawab Kala sembari menaik-naikkan kedua alisnya jahil.

Jalannya berhenti di pintu masuk taman, hanya untuk mengelus pipi Koda yang kembali bersemu merah.

"Tell me, kalau lagi blushing gini tandanya kamu lagi mikir apa sih?" Kala bertanya penasaran.

Mengigit bibir, Koda memilih bungkam dan menggeleng.

"Apa? Jangan bikin penasaran dong."

"Nggak ada. Nggak mikir apa-apa." Koda menjawab malu.

"Dusta. Mikir jorok ya?" Kala bertanya asal ceplos.

"Nggak." Koda berteriak cepat, tapi kemudian langsung membekap mulutnya sendiri.

"Mikir jorok juga nggak papa kok. Sini bilang sama mamas, siapa tahu kan malah jadi real, nggak hanya pikiran doang." Kala terus menggoda pria manis dalam gandengannya.

"Nggak ada mikir begituan. Malu sama senang aja, bisa masuk lagi kesini. Kali ini digandeng sama yang punya taman." Koda akhirnya memberikan jawaban.

"Kata Rosie, tempat ini lumayan sakral. Dulu mas Kala dan mama Rosie sering menghabiskan waktu berdua disini."

"Setelah beliau tiada, Rosie yang menggantikan tempatnya menemani mas Kala berkebun setiap hari."

"Hal yang paling Rosie sukai saat berkebun adalah mendengar cerita kamu tentang mamanya."

"Kalau kemarin rasanya aku kayak intruder  saat diajak princess kesini. Orang asing yang datang menyusup di dunia kalian."

"Sekarang rasanya baru seperti beneran dibolehin masuk sama pemiliknya."

TALE AS OLD AS TIME (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang