Logan's POV
Dengan penuh semangat, Cole berlari-lari kecil mendekati rumah orang tuaku. Sepertinya energi yang dia konsumsi dari semua makanan cepat saji tadi melebihi meteran kapasitasnya. Sambil memperhatikan tingkah Cole, aku juga mengamati keadaan sekeliling rumah. Tidak ada yang berbeda semenjak beberapa minggu terakhir.
Rumah kedua orang tuaku berada cukup jauh dari rumah kawanan kami. Ayahku sengaja memilih lokasi di daerah utara yang cukup dekat dengan perbatasan dan pemukiman manusia. Selain karena ingin menikmati berbaur dengan manusia secara lebih leluasa, ayahku juga sepertinya tidak ingin menjadi pusat perhatian dari anggota kawanan yang lain.
"Ayolah, Lou! Cepat sedikit! Kau lelet sekali sih..." Cole menarik lenganku tak sabaran.
"Ya ampun, Cole. Kau ini bertingkah seperti anak perempuan saja." gerutuku tapi tetap tersenyum.
Ia menjulurkan lidahnya, yang membuatku memutar kedua bola mataku.
"Kalau kita tidak cepat-cepat, kue kering kesukaanku yang dibuat Mom pasti sudah dingin."
"Dasar manja." ujarku.
Aku menyesuaikan langkah dengan Cole yang berjalan di depanku lebih cepat karena dia menggandeng lenganku. Sesampainya di pintu, kami tidak mengetuk atau membunyikan bel, melainkan langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Mom! Dad! Kami pulang!!" teriakku saat kami memasuki rumah. Mendahului Cole melakukan hal itu.
Kadang-kadang kami senang bersikap seperti anak kecil, tapi justru itulah yang membuat kami berdua semakin akrab.
"Di dapur!" ibuku balas berteriak.
Cole yang memang sudah tidak sabaran, segera melepas sepatu yang dipakainya beserta kaus kaki begitu saja tanpa merapihkannya ke rak sepatu, sebelum meninggalkanku. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah lakunya. Sementara Cole sudah menghilang ke dapur yang aku percaya saat ini dia pasti sedang melahap sepiring besar kue kering, aku masih memanfaatkan waktu yang ada untuk melepas alas kaki dan merapihkan sepatu kami ke rak.
"Logan?" panggil ayahku dengan suaranya yang penuh wibawa dan karisma.
Ketika aku mendengar namaku dipanggil, aku pun segera meluruskan tubuh dari posisi membungkuk. Ayahku berjalan ke arahku dari arah ruang keluarga. Ia memelukku dan menepuk-nepuk punggungku.
(Eric Bana sebagai Christian Alastair - ayah Logan)
"Bagaimana kabarmu dan Cole? Lama sekali kalian tak datang berkunjung." ucap ayahku setelah melepaskan pelukan salamnya.
"Kami baik-baik saja. Hanya mungkin Cole masih sering merajuk." ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Omega's Toy [Revised Version]
WerewolfLogan adalah seorang Omega. Dia tidak hanya sangat membenci Alpha, tapi juga membenci sesama Omega. Kesombongan para Alpha akan kekuatan mereka atas para Omega membuatnya tidak ingin memiliki seorang Alpha sebagai Mate. Kepasrahan para Omega lainnya...