Chapter Lima

566 61 4
                                    

Logan's POV

Suara tawa penuh kegembiraan menarikku keluar dari alam mimpi. Aku mengerjap-ngerjapkan bulu mataku beberapa kali. Langkah-langkah kaki terdengar semakin mendekat ke arah kamarku. Tak lama berselang, aku mendengar suara ketukan di pintu.

"Lou? Kau sudah bangun?" panggil Cole dari luar kamar.

"Hmm?" gumamku sebagai jawaban, "Masuklah." imbuhku.

Cole membuka pintu dan masuk ke kamar untuk menghampiriku yang bangun dari tempat tidur untuk duduk di tepi ranjang. Saat menoleh ke jam dinding, aku melihat jarum jam baru menunjukkan pukul setengah sembilan pagi.

"Hei, Lou, semalam kau pergi kemana? Aku melihatmu keluar dari pesta dengan tergesa-gesa. Mom dan Dad juga bilang mereka tidak melihatmu lagi sampai pesta usai. Apa telah terjadi sesuatu?"

"Bukan apa-apa. Aku hanya merasa jenuh di pesta itu."

"Ah... baiklah. Aku mengerti." Cole mengangguk kecil, "Kalau begitu cepat bersihkan dirimu dan turun untuk sarapan."

"Oke. Aku akan turun sebentar lagi. Kau pergilah duluan."

"Oke, jangan lama-lama." kata Cole sambil menyeringai senang, lalu keluar dari kamar tidurku.

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian, aku pun turun ke bawah menuju meja makan. Di sana aku melihat Cole tengah tersenyum malu dengan sedikit sapuan merah di telinganya. Ibuku tengah mengatakan sesuatu kepadanya sambil tertawa pelan dan Cole semakin menundukkan kepalanya tanpa memberikan respon.

"Pagi, Mom, Dad." Sapaku kepada kedua orang tuaku.

"Pagi, Logan." jawab ayahku dari balik cangkir tehnya.

"Pagi, sayang." jawab ibuku yang mengalihkan pandangannya dari Cole.

Aku mengambil tempat duduk di samping ayahku, yang berseberangan dengan tempat ibuku dan Cole duduk, lalu mulai menggerakkan alat makan.

"Jadi, Lou... apa kau sudah bertemu dengan Mate-nya Cole?"

Gerakan tanganku yang sedang memotong bacon di piring terhenti. Aku mendongak untuk memandang ibuku dan Cole bergantian.

"Mate apa?" tanyaku bingung.

"Cole bilang saat di pesta semalam dia bertemu dengan Mate-nya." jawab ibuku.

"Benarkah?"

"Uh... hmm," Cole mendongak untuk menatapku, "Kau juga sempat berbicara dengannya."

"Aku?" alisku berkerut bingung, "Kapan?"

"Aku sempat melihat kalian berbicara untuk sebentar sebelum kau meninggalkan pesta. Dia memakai setelah warna biru dongker." Jelas Cole padaku.

"Ah? Dia?" aku mengangguk mengerti saat mengingat Alpha yang sebelumnya mendekatiku.

Aku meletakkan alat makanku ke piring lalu menautkan jari-jemari kedua tanganku untuk memperhatikan Cole dengan seksama.

"Apa kau yakin dia Mate-mu?" aku bertanya dengan serius.

"Ya, aku yakin. Erel bereaksi memanggilnya saat kami bertemu pandang untuk sekilas. Tapi sayangnya, dia sudah pergi sebelum aku bisa berbicara padanya." Cole memberikanku tatapan ragu sebelum lanjut bertanya, "Apa kau mengenalnya?"

The Omega's Toy [Revised Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang