Masih berlanjut

66 5 4
                                    

Hai semuanya,ada yang kangen author?

Gak ada ya...😅maaf author garing...

Jangan lupa vote and comentnya🤗

HAPPY READING...

Koreksi kalo ada typonya...

🐦🐦🐦

Setelah Maul dan Bella keluar dari kamar,mereka pemit untuk pulang karena hari sudah malam,dan juga besok masih sekolah,Mereka berdua bilang esok akan kembali tuk menjenguk Putri.Orang tua Putri menitip izin tidak masuk sekolah pada Bella yang satu kelas,dan satu sekolah dengan Putri.

Keadaan Putri masih sama.Masih terbaring lemah di brankar rumah sakit,walau keadaannya mulai membaik.Luka di bagian punggungnya pun di balut dengan perban,yang memyelimuti sebagian tubuhnya.

Keluarga Tamara pun sudah pamit undur diri,kecuali Rasyil,Amalia,dan Rendi yang masih setia menunggu di rumah sakit.Sebenarnya Gio,dan Azriel ingin ikut menjaga Putri tapi mereka sudah di tarik paksa oleh kedua Orang tua mereka. Bahkan Amalia belum makan malam, itu yang membuat Rendi khawatir.

Mereka semua berada di ruang perawatan Putri kelas VVIP.Rendi sengaja memesan kamar kelas atas agar dia,keluarga,dan teman Putri bisa lebih leluasa,dan bisa istirahat.

Rasyil duduk di kursi yang ada di samping brankar dimana Putri terbaring lemah.Dia menggenggam tangan kakak kesayangannya,dan sesekali menciumi punggung tangan kakaknya,sambil menitikan air mata.

"Kak,lo tadi siang barusan ngomelin gw,gara gara gw lupa ngabarin lo. hiks... trus lo sekarang terkapar di rumah sakit.Apa gara gara gw lo jadi masuk rumah sakit?!.Lo frustasi gw sekolah di Bandung gara gara gak ada yang nemenin lo di rumah?.Emang Atta bangsat!gara gara dia lo jadi depresi.Dia cowok banci yang gak nerima kalo lo udah nolak lamaran dari dia.Emang anjing,Bullshit"Begitulah ucapan dan umpatan Rasyil yang berhasil mengunci rapat rapat mulut Rendi.

Dulu,Atta pernah melamar Putri,tapi sayang Putri tolak karena dia pikir untuk apa menerima lamaran dari musuh nya,sama saja dia gantung diri, dan satu lagi dia punya seseorang yang amat ia tunggu tuk kembali padanya .

Amalia memegang pundak anaknya yang menangis sesegukkan.Rasyil menengok kearah ibunya.

"Kamu kok ngomongnya gitu?"Tanya ibunya lembut.

"Ya kan emang bener bu,kalo Attalah penyebab masalah kak Ara depresi.Itu emang fakta yang gak bakalan pernah di lupakan sama siapa aja.Buktinya Omah aja masih mau ngejenguk kak Ara. Emang anak haram itu meresahkan" Ujar Rasyil dingin sembari menghapus jejak air mata yang tersisa.

"Kamu gak boleh ngomong gitu ah, bagimana pun dia keponakan kamu.Jadi gak boleh ngomong kayak gitu.Kita semua di sini salah.Ayah kamu terlalu sayang sama ibunya,jadi ngelupain anaknya gadis satu satunya.Ibu juga sebel sama ayah kamu yang peduli cuman sama keluarganya aja,gak sama anak istrinya"Ucap Amalia dengan nada mengejek,dan merendahkan suaminya yang sedang mengerjakan beberapa berkas di pojok ruangan dimana terdapat sofa di sana .

"Kanapa kamu nyalahin aku?"Tanya suaminya mengalihkan pandangan nya dari arah laptop,kearah istrinya.

"Ya emang salah kamu tau,coba kamu gak peduli sama si Arini--Cucu tertua dari keluarga Tamara,pasti gak akan jadi begini ceritanya!Kamu tau setiap aku merhatiin Ara aku selalu aja kena depak sama omongan dia yang nyelekit. Itupun berdampak sama kehidupan sosial nya.Kamu tau dia jadi suka ngebales orang yang ngebully dia tanpa ampun.Dan kamu gak tau kan kalo dia megang beberapa saham dari perusahaan kamu?"Tanya Amalia dengan nada merendahkan.

Single MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang