Kemarahan besar Ara

137 6 0
                                    

Kalian suka sama part sebelumnya?Coba kalian baca ini deh...

HAPPY READING...
.
.
.
.
.
.
.
.
Author pov...
Saat ini di lapangan sekolah ramai dengan anak murid yang sedang mempersiapkan diri tuk mengikuti lomba.Putri tengah duduk di pinggir lapangan bersama Bella,tidak dengan Maul,dia mengikuti lomba Voli antar sekolah,tentunya dia ikut tim sekolahnya.Rifky,dia sedang bersama Reina,mencoba menenangkan Reina sepertinya.Lapangan sekolah ini sangat luas,karena bersebelahan dengan sekolah lain.Kalian bisa membayangkan bagaimana luasnya lapangan ini?.

Putri pov...
Kalian tau aku lagi sama Bella aku pura pura marah sama dia gara gara gak bisa ngendaliin emosinya.Aku ngerti dia ngebela aku,tapi kan gak nyambung dia negur Reina dengan ngebelain aku!?Menurut kalian nyambung gk?.Maul mencoba membujukku agar mau memaafkan Bella tapi konsistensi aku yang utama.Jadi aku masih ngambek sama Bella.Oh ia sekarang yang tanding itu tim sekolahnya Maul,dan sekolah yang tadi tanding basket sama aku.Aku ngedukung Maul.Pertandingan berjalan dengan sangat seru.Maul memenangkan babak pertama.Setelah selesai,adzan Dzuhur pun berkumandang,dari masjid yang ada fi lingkungan sekolah,masjidnya sangat besar karena ini masjid gabungan jadi ya lumayan luas.Aku sholat,kecuali Bella dia sedang datang tamu jadi tidak sholat.Aku keluar dari masjid berpas-pasan dengan Reina.Kulihat lebamnya belum di obati.Aku langsung menarik tangannya menuju UKS.Kulihat wajahnya kebingungan.Setelah sampai di UKS.UKS tidak terlalu ramai sekarang aku mengobati luka yang ada di sudut bibirnya.Dia meringis,dan hatiku juga meringis mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya."Sssss...Sakit pelan-pelan.Lo kok masih mau baik sih sama gw,padahal gw udah ngerebut Iki dari lo dan lo jadi musuh bebuyutan sama iki.Kenapa?"tanyanya.Aku bungkam seribu bahasa mendengarkan penuturan tersebut.Aku menjawab pertanyaan nya."Gak tau kenapa.Mungkin karena udah kebiasaan tersakiti jadi Frienly Queen"Tuturku asal sambil merapikan kotak P3K dan menaruhnya di tempatnya.Aku pergi tanpa permisi.Meninggalkan Reina sendiri yang masih mencoba mencerna jawabanku.
.
.
.
.
.
Putri pov...
Kalian tau aku keluar dengan wajah yang kesal entah kenapa aku kesal dengan ucapan Reina.Aku duduk di bangku taman samping yang lumayan sepi.Kalian mau aku ceritakan?

Flasback on...

4 tahun yang lalu...

Sekarang sedang turun hujan sangat deras.Aku masih terjebak di sekolah,aku fikir aku sendirian ternyata tidak,ada Rifky di samping ku sedang menunggu hujan reda entah kenapa dia bisa terjebak bersamaku di sekolah.Dia seperti menggerutu."Kapan nih ujan berhenti?"Ucapnya tanpa menatap kearahku.Aku menjawab"Paling bentar lagi"Jawabku menoleh kearahnya.Manik kami beradu beberapa saat.Kami memutuskan kontak mata.Dia memulai perbincangan menyakitkan hati."Put,kalo gw jadian sama orang lain gimana?"Tanyanya dengan wajah serius.Aku bungkam."Gw gak tau emang lo mau nembak siapa?"Tanyaku dengan santai padahal dalam hati sudah merutuki diriku sendiri.Aku diam,dia memulai percakapan."Kok lo diem aja!.Kenapa? Jawab dong!"Tuturnya,dengan nada sedikit di naikkan.Aku masih terdiam.Aku menjawab"Emang cewek mana yang mau lo gebet?"Tanyaku dengan nada agak sedikit tak peduli.Dia menjawab"Gw cuman minta izin sama lo,gw mau jujur gw sayang sama lo,tapi maaf gw gak bisa ngeegebet lo.Maaf tapi gw sayang sama lo Put!"Tutur Rifky menarik tubuhku agar bisa berhadapan dengannya.Dia memegang kedua pundakku,dan menatapku dengan kasih sayang.Aku ingin marah tapi aku tahan,dia berhak dengan orang lain.Aku kemudian berkata dengan suara tak ikhlas jika dia akan menggebet orang lain."Semoga lo di terima sama dia ya!Jangan inget gw lagi mulai hari ini kita gak punya hubungan apa apa"Tuturku tersenyum kecut,dan melepaskan tangannya dari pundakku.Dia diam,aku pun diam hening beberapa saat.Tak lama aku menangkap objek yang sering membullyku.

"Hai ki,dah lama ya nunggu?"Tanyanya basa basi,melupakan aku yang ada di samping Rifky.Ada seseorang yang amat aku kenal,Maul dia datang sendiri membawa payung.Dia menghampiriku,dan kedua orang yang sedang berduaan.

Single MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang