Hari ke hari, minggu ke minggu, akhirnya tinggal semingguan lagi Jihoon dengan Yena menikah. Gak ada yang berubah, keduanya masih saling debat mempermasalahkan hal kecil—apalagi hal besar, bahkan pas fitting gaun juga cekcok di butik.
Sebenarnya yang ngajak ribut cuma Yena, Jihoon malah udah mulai timbul sedikit-sedikit bucin, tapi karena masih ada gengsinya kalau Yena ngajak ribut ya di ladenin.
Dan mulai hari ini Yena di pingit di rumah selama seminggu ke depan sampai hari dimana mereka menikah berlangsung, oh tentu, Yena dengan senang hati menerimanya.
Yena senang karena bisa malas-malasan di rumah, berbuat semaunya sebelum nanti gak lagi tinggal di rumah dan harus tinggal berdua sama Jihoon di apartemen. Iya, di apartemen, Mami Park yang nyaranin soalnya kalau langsung di kasih rumah malah takutnya mereka pisah kamar.
Iya, tujuan Mami emang kayak gitu. Mami gaul kan, udah ngerti macam-macam tingkah si Yena sama si Jihoon yang doyan berantem kalau nikah pasti pengen pisah kamar.
Semua orang jadi ngebayangin gimana nanti cekcok-nya mereka berdua kalau udah nikah terus mau tidur aja berantem dulu, lucu juga.
Yena sama Jihoon sih iya-iya aja, di pikiran mereka juga apartemennya bakal dua kamar, gak tau aja Mami Park banyak kepicikannya.
Btw, Yuju udah nikah, udah pisah rumah juga. Jadi di rumah cuma tinggal dua gadis lagi yang gak lama lagi satunya ikut sold out.
Ini udah jam dua belas siang, dan Yena baru turun dari kamarnya dengan keadaan masih merem melek juga piyama tidurnya yang melekat pada tubuhnya, rambutnya juga udah bisa lah disebut sarang burung.
Langkah cewek bebek itu dengan ringannya berjalan ke arah dapur, mengambil piring lalu menghampiri meja makan. Ngambil nasi dengan porsi kuli, ngambil lauknya juga udah kayak stok makan dua hari, rakus banget memang.
Setelah itu Yena diam, memperhatikan makanan yang udah di siapkannya sendiri tanpa ada niat memakannya. Yena mikir, kayak masih ada yang kurang gitu.
Yena meringis kecil ingat sesuatu, "Kerupuk coy, dimana ya?" katanya lalu beranjak dari duduknya mengelilingi dapur sambil membawa piringnya juga, takut ntar kalau gak dijaga malah di makan Yiyi.
Bibir Yena maju sedih, yang di carinya gak ketemu. Lalu Yena melangkah ke ruang tengah, kebetulan Yiyi ada di rumah dengan beberapa temannya yang datang.
"Anjing, kaget!" sentak salah satu teman Yiyi yang cowok saat Yena muncul di depan mereka, sementara yang lainnya mengelus dada mencoba gak ikut mengumpat.
Yena menatap tajam teman cowok si Yiyi, "Hm, kasar ya ngomongnya." tegur Yena sambil menunjuk si cowok itu dengan sendok di tangannya.
"Teteh munculnya tiba-tiba sih, kan kaget saya." kata si cowok itu lalu di balas kekehan dari Yiyi dan teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suitable
Fanfiction[DISCONTINUED] Gimana rasanya baru putus dua hari, terus di jodohin? ft. oriwink ©eipayow, 2020