"Semua orang pengennya bulan ini, selesai nikahan Kak Yuju nanti minggu depannya baru kita." ucap Jihoon ketika Yena memilih ingin acara pernikahannya bulan depan, tapi Jihoon pengennya ikut keluarga yang mintanya seminggu setelah Kak Yuju nikah.
"Ish, gak mudah Ji. Aku masih kaget sampe sekarang, lagian siapin pernikahan juga ribet. Gak usah buru-buru, kesannya aku kayak lagi di paksa, aku gak mau." jawab Yena agak sewot.
"Nanti kalau kita rencanain bulan depan yang ada ntar pada ngambek ah, kamu pikir aja di musuhin dua keluarga emangnya enak?" kata Jihoon yang udah ngebayangin aja ada perang dingin antar keluarga ke Yena sama dirinya sendiri.
"Gak bakal lah, mereka pasti ngertiin. Ini mah akal-akalan kamu aja yang mau cepet nikah sama aku." ketus Yena dengan nada meledek.
Jihoon mendelik, "Males banget nikah sama mantan, yang ada nanti ngobrol dikit sama tetangga di kira selingkuh."
"Oh, nyindir?"
"Menurut kamu aja gimana?"
"Bukannya emang iya? Udah tau punya pacar, temennya juga di incar."
"Ck, bisa gak pikirannya tuh dewasa dikit?"
"Aku kayak bocah maksud kamu?"
"Kurang jelas?"
Yena berdecak, cewek bebek itu menyandar pada sofa lalu melipat tangannya. Matanya menoleh ke arah lain, malas melanjutkan debat. Jihoon yang lihat itu juga ikut membuang muka, dia gak mau ngalah kali ini.
Sekarang keduanya lagi di rumah Jihoon, di ruang tengah berdua untuk menentukan tanggal pernikahan mereka dengan sangat terpaksa dan gak ikhlas.
Sengaja di suruh berdua, Papi lagi ada rapat di luar kota sehingga membuat Mami harus ikut, sementara Wonyoung lagi main sama teman-temannya.
Jadinya gak lucu banget mereka berdua debat dan saling gak mau kalah, gak ada yang nengahin ataupun menyarankan pendapat lain biar keduanya ngalah.
Belum lagi debat mempermasalahkan yang lalu, konflik sender-senderan di bahas lagi.
Gak ada yang mau buka suara setelah itu, Yena juga sekarang jadi membuka hapenya untuk menanyakan keadaan Resto pada Seungyoun. Apapun keadaannya kerjaan jangan sampai kelewat, ada kecerobohan sedikit, ruginya besar bagi si Ayah Choi. Jadi Yena harus hati-hati.
Jihoon juga membuka hapenya mulai memeriksa email yang masuk, ada beberapa laporan yang harus dia periksa yang sekarang gak bisa dia kerjakan. Lama-lama jadi numpuk juga.
Intinya mereka berdua orang-orang sibuk, Yena maupun Jihoon sama-sama harus membagi waktunya untuk membahas pernikahan dan rela kerjaan jadi menumpuk. Kadang juga ingin ngeluh, tapi ngeluh ke siapa? Dulu sih bisa saling berbagi pelukan hangat, sekarang mah boro-boro, natap aja udah sinis banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suitable
Fanfiction[DISCONTINUED] Gimana rasanya baru putus dua hari, terus di jodohin? ft. oriwink ©eipayow, 2020