"Good Morning" sapa Dimas yang sudah sekitaran lima belas menit menunggu Jelo keluar dari apartemennya. Jelo yang sedikit terkejut berusaha mengontrol ekspresinya dan hanya menengok sesaat lalu berjalan melewati Dimas begitu saja.
Dimas tidak menyerah, pantang baginya untuk mundur sebelum Jelo meresponnya. Kali ini ia bertekad untuk ke sekolah berbarengan dengan Jelo. Mereka berjalan bersama-sama namun sedikit berjarak. Dimas mengikuti Jelo menuju halte bus dari arah belakang dengan jarak beberapa meter jauhnya.
Pemuda itu memperhatikan apa saja yang dilakukan Jelo sebelum ke sekolah. Dimulai dari yang pertama yaitu singgah di toko roti terdekat untuk membeli sarapan. Sebungkus roti cokelat dan juga susu rasa banana menjadi menu pilihan bagi Jelo. Ia menikmati sarapannya sampai habis sembari terus berjalan. Gadis itu memasang headset di telinganya dan terlihat seakan menikmati alunan musik yang ia dengar.
Sesekali Dimas tersenyum melihat tingkah Jelo. Tidak ada yang aneh, hanya saja gadis itu terlihat lebih calm dibanding saat berada di sekolah. Sebelum bus datang, sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di depan Jelo, dengan kaca mobil yang diturunkan, terlihat jelas seorang laki-laki tersenyum ke arahnya.
Dari jauh mereka terlihat seperti sedang bercengkrama, kemudian lelaki dengan perawakan tegap nan gagah menggunakan setelan jas resmi, turun dan membukakan pintu mobil untuk Jelo. Mereka berdua pergi meninggalkan halte bus dengan segera. Dimas dibuat terperangah dengan hal yang dilihatnya. Meski demikian, pemuda itu tidak ingin berpikiran macam-macam terhadap Jelo. Walau pada kenyataannya, melihat Jelo ikut secara langsung tanpa paksaan dan juga gadis itu terlihat akrab dengan sang pria yang terpantau lebih dewasa darinya, membuat Dimas sedikit berpikir "Apakah Jelo memiliki sugar daddy?"
Tetapi, dengan segera Dimas menghilangkan pikiran yang tidak-tidak tentang Jelo dan memutuskan untuk berangkat ke sekolah menggunakan taxi online. Sesampainya di sekolah, prmuda itu melihat mobil sport yang menjemput Jelo terparkir bagus di halaman depan sekolah. Entah apa yang dipikirkan Dimas, hanya saja ia berlari ke arah kelas dan menemukan Jelo yang sedang duduk di bangkunya dengan santai sambil membaca novel kesukaannya.
Ada perasaan lega skaligus penasaran tentang siapa gerangan lelaki yang menjemput Jelo tadi. Disisi lain Suho memperhatikan Jelo sedari awal masuk ke kelas hingga sekarang. Ia memperhatikan Jelo yang sibuk dengan novel kesukaannya. Suho mengambil inisiatif untuk mengajak Jelo berbicara dan meminta maaf sekaligus memberikan ganjaran untuk Dimas yang selalu mengambil kesempatan melirik sahabatnya itu.
Suho menghampiri Jelo dengan segera, "Jen.. " sapanya.
Jelo sedikit terkejut dengan kehadiran sahabat kecilnya itu. Suho berdiri tepat di samping bangku meja miliknya yang tentu saja menghalangi pandangan Dimas yang terus-terusan saja melihat Jelo.
"Hm?" gumam gadis itu.
"I'm so sorry, untuk apa yang terjadi kemarin." ujar Suho.
Jelo tersenyum simpul ke arah pemuda itu, senyum yang hampir tidak pernah di perlihatkannya selama bersekolah di SMA Rajawali.
"It's okey ! Gue juga minta maaf sudah bersikap tidak baik kemarin :)" sahut Jelo.
"Oke, We're fair now." Suho tersenyum simpul membalas ucapan Jelo dan beranjak berbalik ke tempat duduknya.
Diimas terlihat sedikit geram dengan tingkah yanh ditunjukan Suho. Dimas sungguh tidak mengerti, hubungan apa yang terjadi antara Jelo dan anak baru yang bernama Suho itu, sampai dia berani ngajak Jelo bercerita dan begitupun sebaliknya. Rasa penasaran Dimas timbul begitu besar untuk mencari tahu tentang siapa Jelo sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)
General FictionDifollow juga yaa :) Biar bisa berteman bareng ( ˘ ³˘)♥ Jangan Lupa Vote dan Komennya jugaa.. Cerita ini turut dipublish di Goodnovel & StarFM. _____ Kisah seorang putri konglomerat asal Indonesia, bernama Jenifer Olivia Mahendra, yang lari dari rum...