BAB 14

80 11 0
                                    

Tepat pukul 07.00 AM, Jelo sedang berada diruang tamu apartemen sembari menyetel video dance cover dengan judul 16 shots - from Z-girls, koreografer Vanya Z-girls, yang nantinya akan ia bawakan dalam ajang audisi YG yang di adakan hari ini. Tidak banyak yang tahu jika Jelo pandai dan lihai dalam berbagai macam hal seni, entah dibidang musik, dance dan berbagai macam keunggulan lainnya.

Setelah selesai dengan aktivitasnya pagi ini, Jelo memutuskan untuk bersiap ke sekolah dan turut menyiapkan mental & fisiknya untuk mengikuti audisi nanti. Tidak hanya dance, nyanyi dan akting, ada beberapa tahap lagi yang akan dilewatinya jika ia berhasil lolos ke tahap selanjutnya.

Disisi lain, Yefta juga sedang berusaha memblocking akses informasi mengenai audisi YG entertainment yang akan digelar agar tidak dengan mudah dilihat oleh orang luar dibelahan manapun, berhubung ia sudah berjanji ke adiknya untuk menjaga agar ayah mereka tidak sampai mengetahui dimana keberadaan Jelo dan juga tentang audisinya.

📞Jenifer's calling....

"Koko, i'm ready. Koko Ry jemput aku, kan, hari ini?" ucap Jelo.


Pria itu tersenyum mendengar suara adiknya yang terdengar lebih bersemangat dari biasanya, "Sure! Koko on the way, ya. See you."

"Hm, take care, bye." sanggah Jelo mengakhiri telponnya.

Sesampainya Yefta di apartemen Jelo, ia bergegas menemui adik kesayangannya itu dan beranjak menuju ke sekolahan. Di perjalanan, Jelo tampak tenang seperti biasa, namun jauh dilubuk hati dan pikirannya ia merasa sedikit gugup dan takut jika tidak bisa menampilkan yang terbaik nantinya. 

"Sudah, koko percaya kamu bisa lakuin yang terbaik hari ini." ucap Yefta sedikit menenangkan Jelo yang sebenarnya sangat terlihat tenang dari luar.

Namun naluri seorang kakak tidak bisa dibohongi, Yefta tahu betul bagaimana tingkah adiknya dan ia juga tahu kapan waktunya Jelo membutuhkan support lebih darinya.

Jelo sedikit terkejut sekaligus merasa senang dan sedikit tenang mendengar apa yang baru saja dikatakan Yefta, ia begitu sangat bersyukur, sampai saat inipun hanya kokonya yang mengenal dan tahu dirinya dengan begitu baik.

"Makasih, ya, ko." balasnya seraya tersenyum dan melirik ke arah Yefta yang sedang fokus menyetir. Tidak ada lagi percakapan diantara mereka hingga sampai tepat diparkiran sekolah.

"Kamu keluar duluan, baru abis itu koko. Do the best, ya, okey?!" Satu kecupan manis mendarat di pelipis gadis itu, membuat senyum bertebaran di wajahnya. 

"Thanks koko, wish me luck." Hanya anggukan kecil dari Yefta mengantarkan perpisahan mereka.

Tidak ingin terlalu menjadi pusat perhatian, Yefta menunggu agak lama hingga Jelo menghilang dari penglihatannya, lalu ia beranjak keluar menuju ke kantor kepala sekolah.

Jelo yang baru saja sampai di kelas mendapat sambutan dingin dari beberapa murid di kelasnya, terutama Nia yang ternyata sedari tadi memperhatikan gadis itu keluar dari mobil sport keluaran terbaru yang terparkir di halaman sekolah mereka. Nia tahu siapa pemilik mobil itu yang tak lain dan tak bukan adalah Donatur utama sekolah mereka yang terkenal tampan dan kaya raya.

Nia yang menangkap gelagat aneh dari Jelo dan sang donatur utama, langsung mengambil kesimpulan sendiri dan mulai menyebarkan gosip yang tidak-tidak tentang Jelo.

"Tuh! Casing murahan masuk kelas." ejeknya, mengundang gelak tawa dari teman-teman kelas yang lain.

Jelo jelas saja tidak peduli dengan apa yang dikatakan Nia. Ia tetap dengan wajah datarnya, mengarah ke meja dimana ia duduk dan meletakkan tasnya. Anak-anak di kelas Jelo tidak berhenti bergosip, menimbulkan cerita-cerita yang aneh dan juga mengundang pikiran-pikiran yang tidak baik terhadap Jelo.

Berita jika Jenifer Olivia Mahendra adalah simpanan laki-laki muda nan kaya membuat beberapa kalangan siswi di kelas bahkan sekolahnya menjadi ilfeel padanya. Beberapa melempar tatapan sinis ke arah Jelo, tak sedikit juga murid-murid dari kelas lain yang datang mengunjungi kelasnya hanya untuk melihat, seperti apa rupa Jelo yang diberitakan menjadi simpanan orang kaya dan beberapa dari mereka datang untuk mengejek dengan tatapan merendahkan.

Awalnya ia tidak ingin ambil pusing dan masih ingin fokus untuk audisinya nanti, tapi seiring waktu dan tingkah laku siswi-siswi di sekolahnya, ia mulai sedikit terganggu. Bahkan Jelo sudah mulai terusik ketika murid-murid dari kelas lain datang mendekat hanya untuk mengejeknya. Jelo yang merasa kesal akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kelas menuju atap sekolah. Di perjalanan, ia mendapati murid-murid lain terus-terusan memperhatikannya dengan tatapan aneh dan juga sesekali mengeluarkan kata-kata hinaan yang membuat kuping Jelo terasa pengang. Ia tidak menyangka jika rumor aneh tentangnya akan menyebar dengan begitu cepat, sayangnya ia masih menahan diri dan menolak memberi tanggapan untuk sesuatu yang tidak ia lakukan.

Sesampainya di atap sekolah, Jelo mendapati tempat yang biasa dia pakai untuk menyendiri sudah tidak menjadi tempat privat lagi untuknya.

"Huft, Benar-benar mengesalkan" desisnya.

____

Hai para readers 🌻
Maafin 🙏 untuk keterlambatan meng-upload Bab terbaru dari SL(LoL) dikarenakan kesibukan Author..

Janji author, akan mengupload sesering mungkin untuk kalian semua! ✌️🤭
So, biar author makin semangat tulis ceritanya, terus dukung author ya dengan cara:
Follow akun author
vote untuk setiap BAB Favoritemu
Jangan lupa di ✓Share juga ya 🤜🤛

Happy Reading 🧡

SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang