Empat hari berlalu sejak Asia pindah ke Akademi Kuoh. Amakusa dan Asia sudah berkenalan. Asia juga agak terkejut ketika bertemu dengan Amakusa disini.
Yah. Mari kita bahas itu untuk lain hari, karena ada yang lebih penting dari ini. Rias mulai bertingkah aneh sejak tiga hari terakhir. Dia semakin menempel ke Amakusa seperti dia ingin menghabiskan waktu terakhirnya bersama Amakusa.
Amakusa juga menyadari keanehan Rias. Dia sudah menanyakannya kepadanya namun dia tetap tidak menjawabnya dan mengalihkan pembicaraan. Amakusa semakin penasaran dengan apa yang membuat Rias gelisah seperti ini. Apakah masalah keluarganya?
Yah. Karena Amakusa tidak tahu apa yang terjadi, dia memutuskan untuk diam sampai waktu yang pas.
Hari ini, setelah dia berlatih Kendo dengan beberapa gadis di klub, dia menyadari ada yang aneh. Kiba yang biasanya datang setiap hari untuk berduel dengannya tidak datang sekarang. Jika Rias dan Peerage-nya akan membasmi Iblis Liar, Kiba pasti akan memberitahunya bahwa dia akan melakukan 'hal-hal penting'. Tetapi sekarang tidak.
Merasa sesuatu akan terjadi, Amakusa memutuskan untuk pergi dari ruang Klub.
"Maaf semuanya, aku akan pergi lebih dulu."
Setelah mengatakan itu kepada semua gadis di Klub Kendo, dia langsung pergi menuju Klub ORC. Ketika dia sudah sampai didepan pintu ruangan klub, dia menghentikan langkahnya saat mendengar suara dari dalam.
***
Klub ORC.
Suasana disini agak tegang sekarang karena ada seorang pria dari keluarga Phenex yang mengatakan bahwa dia bertunangan dengan Rias Gremory. Namun, Rias Gremory tidak menerima pertunangan ini, tetapi juga tidak bisa menolaknya karena ini sudah diputuskan sejak dulu oleh kedua keluarga.
Para Peerage Rias juga marah dengan pertunangan ini namun mereka hanya bisa tetap 'tersenyum' disini agar tidak menambah masalah.
Dipojok ruangan, ada seorang maid yang berdiri dengan tenang tanpa menunjukan emosi apapun diwajahnya. Dia adalah Grayfia, Kepala Pelayan Keluarga Gremory serta kakak perempuan Rias. Kedudukannya memang aneh tapi itulah kenyataanya.
Rias memandangi pria berambut pirang tampan yang duduk disampingnya ini dengan pandangan merendahkan. Karena sudah tidak tahan lagi untuk duduk lagi bersamanya, dia berdiri.
"Tinggalkan aku sendiri," kata Rias. Dia kemudian menoleh ke pria itu dan berkata, "Raiser, sudah aku katakan berapa kali. Aku sama sekali berniat untuk menikah denganmu."
Pria keluarga Phenex yang bernama Raiser itu mengangkat bahu pada kata Rias dan menjawab, "Tapi Rias, aku ragu keluargamu akan memenuhi keegoisanmu terus-menerus seperti itu."
"Bukannya aku ingin melawan kehendak keluargaku!"
"....... Iblis berdarah murni jumlahnya menurun setelah peperangan terakhir. Dan itu masalah yang mempengaruhi semua Iblis. Ayahmu dan Sirzechs-sama memikirian hal ini dengan matang ketika mereka membuat keputusan pertunangan kita."
"....... Ayah, kakak, dan semua orang di keluargaku... mereka semua terlalu terburu-buru." Rias kemudian berbalik ke Raiser dan berkata, "Raiser, aku tidak akan mengatakannya lagi... Aku tidak akan pernah menikah denganmu!---"
Saat Rias menyelesaikan kata-katanya, dagunya dengan tiba-tiba dipegang oleh Riaser.
"Dengar Rias, aku itu adalah anak Keluarga Phenex. Aku tidak bisa membiarkan harga diriku turun dengan kau menolak pertunangan ini." Raiser melepaskan genggamannya dan melanjutkan, "Lagipula, kenapa kau sangat tidak ingin bertunangan denganku?"
Saat Raiser mengatakan itu, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan merogoh sakunya sebelum dia mengeluarkan sebuah foto wajah seorang lelaki yang tidak terlalu tampan berambut hitam.
"Apakah mungkin... alasanmu menolak pernikahan kita adalah gara-gara kau berpacaran dengan manusia ini?"
Mendengar kata Raiser, Rias memandangnya dengan semakin jijik dan berkata, "Bahkan jika aku tidak berpacaran dengan Amakusa, aku tetap tidak akan menikah dengan kau."
"Haha... Haha..." Raiser tertawa dengan lembut ketika mendengar jawaban Rias. Dia mendapatkan ide yang bagus agar Rias menerima pernikahannya tanpa ragu. Dia menatap Rias dengan mata jahatnya dan berkata, "Rias.... Aku baru saja mendapatkan ide menarik... Bagaimana jika ... aku membunuh manusia yang kau sebut pacarmu ini agar kau akan tetap menikahiku..."
Rias mengejang ketika mendengar kata-kata Raiser. Dia kemudian ingin mengatakan sesuatu tapi Raiser melanjutkan kata-katanya.
"Yah... Meskipun aku tidak perlu melakukan hal merepotkan seperti membunuh manusia lemah seperti dia untuk menikahimu karena sejak awal kita sudah bertunangan......" kata Raiser sambil mendekati Rias dan mengangkat dagunya. "Jadi, bagaimana Rias? Apakah kau akan menikah denganku dan membiarkan manusia itu tetap hidup atau kau akan tetap menolakku hingga aku harus membunuh.... manusia itu...?"
Rias menjadi kosong sejenak dan mulai membayangkan Amakusa terbakar oleh api Raiser hingga mati karena dirinya. Membayangkan itu saja sudah membuat hatinya sangat sakit.
Akhirnya, Rias menggertakkan giginya dan menatap Raiser dengan penuh kebencian sebelum berkata, ".... B - Baiklah... A - Aku akan menika---"
*BAM!*
Sebelum Rias menyelesaikan apa yang dikatakannya, tiba-tiba ruang pintu Klub ORC dibuka dengan keras yang membuat semua orang terkejut, tidak terkecuali Grayfia. Dan yang memasuki ruangan itu adalah ... Amakusa.
Amakusa sudah mendengar semua yang ada didalam dan dia merasa sangat kesal. Kesal karena Raiser ingin menikahi Rias padahal Rias sendiri tidak menyukainya dan dia sangat kesal karena Rias tidak memberitahunya bahwa dia sudah bertunangan.
"A - Amakusa!?" Rias terkejut ketika melihat Amakusa memasuki ruangan pada saat-saat seperti ini. Dia bertanya-tanya apakah Amakusa mendengar percakapan disini atau tidak.
Amakusa mengabaikan keterkejutan Rias dan berjalan kedepan Raiser sebelum berkata, "Oya, oya? Apakah disini ada pria yang sangat tidak tahu malu untuk merebut pacar orang lain? Menarik..."
Meskipun wajah dan suara Amakusa nampak sangat menyeramkan, Raiser sama sekali tidak takut. Dia membalikan badannya dan menatap Amakusa dengan tatapan merendahkan sebelum berkata, "Manusia? Berani-beraninya kau datang kesini dan menggangu pembicaraan antara Pewaris Keluarga Gremory dan Pewaris Keluarga Phenex seperti ini. Apakah kau ingin mati? Lagipula, aku dan Rias itu sudah dijodohkan sejak kecil. Jadi, manusia rendahan sepertimu tidak pantas untuk berdeba---"
*Bam!*
"BUAHK!?"
Sebelum Raiser menyelesaikan kata terakhirnya, dia sudah dipukul oleh Amakusa duluan.
"K - Kau....!?" Raiser memandangi Amakusa dengan penuh keterkejutan dan mengerang sambil memegangi perutnya yang terasa sakit setelah terkena pukulannya. Rasanya seperti organ dalamnya teraduk sejenak hingga membuatnya muntah air liur.
"Berisik. Jangan terus mengoceh tentang pertunangan bodoh itu. Meski aku hanyalah seorang manusia 'biasa' seperti ini berpacaran dengan Rias, aku itu tetap pacarnya! Jadi jangan meremehkan aku sialan!"
Setelah mengatakan itu, Amakusa kemudian mengepalkan tangan kanannya dan mulai mengayunkan ke Raiser.
Merasakan regenerasi perutnya yang sakit sudah selesai, Raiser tidak bisa menahan amarahnya lagi dan mengeluarkan api Phenex kearah Amakusa, "Manusia sialan!!"
Saat kedua serangan mereka hampir bertemu, api yang dikeluarkan Raiser menghilang dan tubuhnya berhenti. Itu juga berlaku untuk Amakusa yang pukulannya berhenti ketika merasakan sebuah tekanan besar menimpa tubuhnya.
"Harap tenang, Raiser Phenex-sama, Amakusa-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amakusa Story in DXD
FanficAku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia DXD dengan sebuah sistem?