30

1.6K 123 1
                                    

Setelah malam itu, Rias dan Amakusa akhirnya melepaskan keperawanan mereka dan bertarung dengan sengit.

Keesokan harinya, akhirnya adalah hari dimana mereka akan pergi ke dunia Attack on Titan.

"Apakah kau siap, Rias?" Amakusa bertanya kepada Rias yang ada didepannya.

"Um!" Rias mengangguk dengan serius.

Setelah menerima jawabannya, Amakusa kemudian memanggil sistemnya dan berkata, "Sistem, aku menerima quest dan tolong transmigrasi ke dunia Attack on Titan sekarang!"

*Ding!* [Quest dunia Attack on Titan diterima!---]

[Mulai pemindahan dunia--- harap bersiap-siap---dan mulai!]

---

Ketika pemberitahuan sistem berakhir, keduanya diselimuti oleh cahaya putih dan akhirnya menghilang dari Alam Semesta DXD.

[Waktu Alam Semesta DXD---DIHENTIKAN! ]

***

Amakusa membuka matanya dan melihat langit-langit yang tidak dia kenal. Dia merasakan dirinya terbaring disebuah kain, dan itu agak keras karena kain itu terlalu tipis hingga membuatnya merasakan lantai secara tidak langsung. Merasa tidak nyaman, dia bangkit dan memegangi kepalanya sebelum bergumam, "Jadi aku dan Rias sudah di transmigrasi ke dunia Attack on Titan kah..."

Amakusa memandangi sekitarnya dan melihat banyak anak-anak atau pengungsi dari Distrik Shiganshina disini. Dia tahu dengan sekali lihat bahwa dia sekarang berada di Timeline dimana tembok Shiganshina dibobol oleh dua titan, yaitu Colossal Titan dan Armor Titan yang menjadi tujuan Amakusa selanjutnya.

Di dunia ini, sekitar seratus tahun lalu, musuh baru muncul dihadapan umat manusia. Kekuatan musuh baru itu tidak sepadan dengan umat manusia. Tak lama kemudian manusia pun terancam punah.

Umat manusia yang selamat membangun tiga tembok yang bernama Maria, Rose, dan Sina. Mereka pun hidup dalam perlindungannya selama seratus tahun.

Namun, siapa yang menyangka bahwa sekarang tembok yang mereka banggakan ditembus oleh titan yang sangat besar.

Dan itu baru saja terjadi beberapa hari yang lalu.

Amakusa menoleh ke tubuhnya dan melihat bahwa itu menjadi kecil lagi.

"Benar saja, aku menjadi anak kecil lagi."

Amakusa kemudian menoleh kesamping dan melihat Rias yang bertubuh anak kecil melihat sekelilingnya dengan penasaran.

"Kita benar-benar bertransmigrasi ke dunia lain..." Rias bergumam dengan kagum. Dia juga melihat tubuhnya menjadi anak kecil dan tidak bisa berkata-kata. Dia menoleh ke Amakusa yang ada disampingnya dan bertanya, "Amakusa, sekarang apa yang harus kita lakukan pertama?"

Amakusa mengabaikannya, tidak, lebih tepatnya dia tidak mendengarnya karena dia fokus ke hal lain.

"Payudara Anda, bahkan sudah tumbuh saat Anda masih di usia ini."

"...."

Rias semakin tidak bisa berkata-kata. Di saat seperti ini kenapa Anda masih memikirkan hal seperti itu?

***

Beberapa tahun berlalu, Amakusa dan Rias akhirnya bergabung dengan militer. Mereka diterima sebagai anggota unit pelatihan no. 104. Seharusnya Amakusa bisa melakukan misi yang diberikan sistem tanpa memasuki militer namun dia merasa jika dia bergabung dengan militer yang ditempati oleh karakter utama, maka dia akan dengan cepat bertemu dengan reincarnator yang harus dia bunuh itu.

Berbicara soal karakter utama, Amakusa dan Rias sudah berteman dengan mereka saat masa pengungsian. Karakter utamanya ada tiga orang, Eren Yeager, Mikasa Ackerman, dan yang terakhir Armin Arlelt.

Mereka berteman saat Amakusa membagikan makanan yang dia beli dari sistem kepada mereka. Yah. Makanan yang disediakan kepada para pengungsi hanyalah roti keras, dan itu tidak akan memenuhi standar lidah Amakusa. Selain itu, dia bahkan jarang kebagian makanan. Dia juga tidak tega untuk membiarkan Rias ini memakan makanan seperti ini kan?

Rias awalnya tidak ingin Amakusa menyia-nyiakan poinnya untuk makanan yang dia berikan padanya, namun dia menyerah ketika Amakusa bersikeras bahwa sebagai pacarnya, dia harus menghidupi Istrinya dengan makanan yang layak dan enak.

Meskipun Eren, Mikasa, dan Armin merasa tidak enak ketika menerima makanan dari Amakusa, mereka tidak ada pilihan lain. Jika mereka tidak menerimanya, mereka juga akan kelaparan. Meskipun mereka tidak tahu dimana Amakusa mendapatkan makanan ini, mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya berterimakasih karena mereka tahu bahwa Amakusa mungkin menyembunyikan sesuatu.

Waktu makan malam, saat ini Amakusa duduk disalah satu bangku yang ada di kantin militer setelah dia melakukan upacara penerimaan pada siang hari tadi. Dia meminum minumannya sendirian. Rias tidak menemaninya karena dia sedang dikelilingi oleh para gadis yang kagum padanya dan tidak punya kesempatan untuk pergi ke Amakusa.

Itu wajar, Rias memiliki tubuh yang bagus dan wajah yang cantik, makanya dia dikagumi oleh semua orang yang ada disini. Apalagi yang paling menonjol adalah payudaranya yang sangat besar dan rambutnya yang berwarna merah crimson menambah pesona  miliknya.

Dengan penampilan seperti itu, tidak heran jika semua lelaki disini mencintainya. Namun sayang sekali mereka harus membuang mimpi itu jauh-jauh karena tubuh dan hati Rias hanya milik Amakusa. Hanya saja, mereka belum tahu tentang itu karena akhir-akhir ini Rias bersama dengan Mikasa dan hanya bertemu dengan Amakusa sesekali saat mereka berhubungan intim. Jadi, para lelaki yang jatuh cinta itu merasa punya kesempatan tetapi kenyataannya tidak.

Amakusa meneguk air terakhir yang ada di gelas dan menghembuskan nafas sebelum dia melirik salah satu gadis yang ada dipojok kantin.

Gadis itu memiliki rambut hitam dengan ikat kepang dan dia memakai kacamata diwajahnya. Penampilannya mirip dengan penyendiri umum yang ada di dunia Amakusa dulu.

Amakusa memperhatikan gadis ini karena dia merasa ada yang aneh. Dia entah kenapa merasakan beberapa kekuatan misterius mengelilinginya agar membuatnya tidak mencolok dan mengabaikannya. Seharusnya Amakusa juga mengabaikan gadis ini namun entah kenapa dia merasa ada sebuah 'hubungan' yang menyambungkan dia dan gadis itu. Amakusa menoleh ke Rias dan melihat bahwa dia masih berurusan dengan para gadis, sama sekali tidak memperhatikan keanehan garis berambut kepang itu.

'Apakah dia adalah seorang reincarnator yang harus aku bunuh? Hm. Aku juga tidak pernah melihatnya muncul di anime sih...' Amakusa berpikir. 'Apakah aku harus membunuhnya dengan cepat? Tidak, aku akan menyelidikinya dulu sebelum bertindak. Aku tidak bisa ceroboh dan mati dengan konyol sebelum mengetahui kekuatan musuh yang sebenarnya nanti.'

Menyadari atau tidak, gadis berambut kepang itu sepertinya merasakan tatapan Amakusa namun dia memutuskan untuk mengabaikannya.

Amakusa mendesah dan ingin berdiri untuk mengajak Rias kembali ke asrama, namun tiba-tiba dia ditepuk dari belakang oleh seseorang. Dia menoleh kebelakang dan melihat seorang pemuda dengan rambut coklat menatapnya.

"Eren? Ada apa?"

Eren, karakter utama seri Attack on Titan yang sudah menjadi teman Amakusa ini membuka mulutnya dan berkata, "Apakah kau akan kembali ke asrama duluan? Kenapa kau tidak berkenalan dengan beberapa orang dulu disini? Kau bisa menjadi penyendiri lho."

Mendengar kata Eren, Amakusa melihat para karakter yang seharusnya hanya dia bisa lihat di anime dan tidak bisa untuk tidak menahan perasaan aneh.

Amakusa Story in DXDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang