"Kalau lo ga mau jadi pacar gue, gue loncat nih." Riordan menurunkan satu kaki ke pembatas rooftop seakan mengambil ancang-ancang untuk loncat.
"Gak usah gila. Pecicilan banget lo jadi cowok!"
"Dimohon sadar diri, Mbak," ledek Riordan. Padahal dirinya memang lebih pecicilan!
Riska mendengus tak terima. "Bodo amat! Pokoknya cukup gue yang bobrok, suami gue nanti harus cool. Ga kayak lo."
"Gue ini idaman, loh. Lo pacaran sama gue udah terjamin kebahagiaannya, tiap hari gue bikin ketawa. Ga gila, ga seru pokoknya," ucap Riordan percaya diri.
"Ya, ya, ya, serah lo. Intinya lo bukan tipe gue, lo tu--"
"Terus tipe lo kayak gimana? Mau memaksakan diri," potong Riordan.
"Dingin, keren, ga pecicilan, manjanya cuma sama gue, kalem, pinter, ba--"
Riordan menurunkan satu kaki lagi ke pembatas rooftop. Trik mengancam kedua. "Halah, banyak mau. Ga gila, ga seru! Gue loncat beneran nih?"
"Loncat aja. Gue mau ke kantin, haus dengerin orang absurd ngomong," cibir Riska seraya melangkahkan kakinya keluar dari rooftop.
Sepeninggalan Riska, Riordan pun menjauh dari pembatas rooftop. "Ya kali gue meninggal nanti cuma gara-gara cewek itu. Dia ga tau teori abadi dalam hidup gue apa, ya? Dasarnya itu ga gila, ga seru! Dasar cewek, gitu aja kagak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ga Gila, Ga Seru!
Teen Fiction(Budayakan vote dan komen saat membaca :>) Spin off Prata Story >>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<< Awal perkenalan Riordan dan Riska tidak klasik seperti, "Hai, gue Riordan. Salam kenal." "Hai, gue Riska. Salam kenal." Tidak, tidak begitu. Mereka kenal...