Setelah diberi wejangan beribu-ribu kalimat, akhirnya Riordan diperbolehkan kembali ke rumahnya.
Sekarang, Riordan tengah berada di parkiran mengambil motor kesayangannya. Parkiran cukup sepi, hanya ada tiga motor dan salah satunya motor Riordan.
Tak sengaja matanya menangkap Joshua yang sepertinya juga mau pulang. Tapi tunggu, ini sudah dua jam dari pulang sekolah. Buat apa Joshua masih di sini?
"Heh, si Asik-asik Jos! Ngapain lo di sini?" Kaki Riordan berjalan menghampiri Joshua.
Joshua meliriknya sebentar. "Pulang."
"Pulang? Gimana-gimana maksudnya?" tanya Riordan tak mengerti maksud pulang itu.
Joshua berdecak, "Mau pulang."
Riordan menghela napas. Mengapa spesies temannya yang satu ini berasal dari kutub? Dinginnya kelewatan.
"Oke, gue salah nanya. Lo abis dari mana? Abis goyang dumang?"
"Umumin give away."
Riordan mengerti sekarang. Jadi Teman Kutubnya ini habis umumin give away hingga telat pulang sampai dua jam?
Memang, sih, Joshua ini sultan, tapi dingin gitu. Tiap minggu give away di Instagram kelas. Hadiahnya ga main-main, satu juta untuk tiga orang pemenang.
Sungguh terlalu kaya hingga tak tahu lagi mau diapakan uangnya.
"Umumin give away apa ngantri sembako? Lama banget sampe jam segini baru pulang," ejek Riordan berniat membuat Joshua mau menjawab lebih dari lima kata.
Pasalnya, Joshua paling mentok hanya mengucapkan lima kata.
Namun, bukannya dijawab lebih dari lima kata, Joshua justru menjauh dari Riordan dan beralih pada motornya.
"Rasain, enak kan lo dikacangin," celetuk seseorang dari belakang Riordan.
Riordan berbalik badan, menemukan cowok yang lebih pendek di depannya. "Tumben belum pulang. Ga nganterin ayang bebek, eh, ayang bebebnya?"
"Tumben belum pulang. Masih ga mau pisah sama Bu Maris tercinta?"
Riordan memutar bola matanya malas. Amit-amit ga mau pisah dari Bu Maris, ketemu aja ogah. "Prak! Gue bilangin Areta, loh, ya."
"Yo, gue bilangin Bu Maris, loh, ya." Lagi dan lagi Prakoso membalas perkataan Riordan dengan kalimat yang membuat Riordan keki.
Riordan tak membalas, sudah lelah untuk menanggapi temannya satu ini. Ia memilih berbalik badan lagi menghadap Joshua. "Jo, gue balik dulu, ya."
Riordan melangkah ke tujuan awal-motornya. Namun, baru dua langkah, ucapan Joshua menahannya.
"Tunggu."
"Apa? Buruan, gue udah kangen kasur, nih."
"Gak. Lo jelek." Setelah mengucap-menghina Riordan, dengan tak berdosa Joshua menaiki motornya dan pergi dari parkiran.
Prakoso tertawa terbahak-bahak hingga air matanya keluar. "Joshua kalau ngomong suka bener. Lo jelek," ulang Prakoso seraya menyeka air matanya, "duh, ga kuat gue."
Riordan mendengus. Ingin membalas, ia sadar diri tak bakal menang. Tapi tunggu ... mungkin kejailannya yang akan berbicara lagi.
Diam-diam dia tersenyum miring saat otak jailnya memberi ide cemerlang.
Saatnya meluncurkan aksi!
"Eh tunggu. Seragam lo ke mana?" tanya Prakoso yang baru menyadari Riordan hanya memakai kaos hitam.
![](https://img.wattpad.com/cover/253876590-288-k840075.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ga Gila, Ga Seru!
Teen Fiction(Budayakan vote dan komen saat membaca :>) Spin off Prata Story >>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<< Awal perkenalan Riordan dan Riska tidak klasik seperti, "Hai, gue Riordan. Salam kenal." "Hai, gue Riska. Salam kenal." Tidak, tidak begitu. Mereka kenal...